Informasi Terpercaya Masa Kini

Siapa Saja yang Harus Membatasi Makan Jengkol? Ini Daftarnya

0 10

KOMPAS.com – Jengkol adalah buah dari tanaman khas Asia Tenggara yang populer di Indonesia. Buah ini banyak diolah menjadi lauk pauk seperti semur, balado, dan rendang.

Selain sebagai hidangan, jengkol juga kerap dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.

Dikutip dari Kontan (5/10/2023), jengkol mengandung sederet nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti protein, serat, kalsium, fosfor, natrium, vitamin C, A, dan B.

Kandungan nutrisi tersebut bermanfaat untuk mencegah anemia, sembelit, dan bisa untuk mengontrol kadar gula darah.

Kendati demikian, beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu harus membatasi asupan makan jengkolnya lantaran bisa memicu efek samping pada tubuh.

Lantas, siapa saja yang harus membatasi makan jengkol?

Baca juga: 4 Kasus Keracunan yang Pernah Terjadi, dari Konsumsi Jengkol hingga Umbi Gadung

1. Penderita penyakit ginjal

Dikutip dari Kompas.com (20/9/2021), jengkol yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan jengkolan, kondisi yang ditandai dengan sulit buang air kecil.

Jengkolan dipicu oleh asam oksalat atau asam jengkolat dalam jengkol. Asam tersebut mengandung sulfur sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Selain itu, jengkolan juga dapat mengakibatkan penyakit batu oksalat atau batu ginjal.

Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki masalah ginjal sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Baca juga: Jengkol Disebut Bisa Merusak Ginjal, Benarkah?

2. Penderita asam urat

Penderita asam urat dianjurkan untuk membatasi konsumsi jengkol.

Dilansir dari Grid Health (29/6/2023), penderita asam urat perlu membatasi jengkol karena adanya kandungan purin, zat yang dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan, jengkol tidak berkaitan secara signifikan terhadap peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Akan tetapi, setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap jengkol.

Oleh karena itu, penderita asam urat sebaiknya konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi jengkol.

Baca juga: Jengkol Bisa Mengatasi Penyakit Apa Saja? Ini 12 Daftarnya

3. Ibu hamil

Ibu hamil menjadi salah satu kelompok yang harus membatasi konsumsi jengkol, karena kandungan asam jengkolat.

Asam jengkolat dapat menyebabkan keracunan jika menumpuk dalam ginjal. Penumpukan ini perlu dicegah agar tidak membentuk kristal-kristal tajam.

Dengan begitu, risiko perobekan pada dinding saluran kemih dapat diantisipasi.

Hal itu perlu diperhatikan karena robeknya dinding saluran kemih ibu hamil bisa menyebabkan nyeri pada bagian perut bawah, pendarahan saluran kencing, dan gagal ginjal.

Alasan lain mengapa ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi jengkol adalah berisiko bagi bayi dan potensi sulit melahirkan.

Itulah beberapa kelompok yang perlu membatasi konsumsi jengkol agar tidak memicu efek samping merugikan untuk tubuh.

Baca juga: Manfaat Rutin Mengonsumsi Jengkol serta Efek Sampingnya

Leave a comment