Giliran Media Singapura Sorot Miftah Maulana Hina Penjual Es Teh
SINGAPURA, KOMPAS.com – Media Singapura, Channel News Asia, pada Jumat (6/12/2024) memberitakan Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Indonesia.
Dalam artikel berjudul Prabowo’s special envoy Gus Miftah resigns after uproar over him calling street vendor ‘stupid’ disebutkan, pengunduran diri dilakukan setelah video dirinya menghina penjual es teh viral di media sosial.
“Hingga 6 Desember, lebih dari 318.480 warganet menandatangani petisi yang diluncurkan pada 4 Desember melalui platform change.org yang menyerukan agar Miftah dicopot dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden,” tulis CNA.
Baca juga: PM Malaysia Ikut Komentari Miftah Hina Penjual Es Teh
Media yang berdiri sejak 25 tahun lalu itu turut mengunggah video penghinaan oleh Miftah kepada penjual es teh, Sunhaji, di media sosial.
“Pendakwah ternama Indonesia Miftah Maulana Habiburrahman, atau Gus Miftah, baru-baru ini menjadi pusat kritik publik setelah video dirinya yang mengejek penjual es teh di sebuah acara keagamaan massal menjadi viral,” sebut CNA di caption-nya.
CNA melanjutkan beritanya dengan menulis tentang tanggapan Presiden Indonesia Prabowo Subianto melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan dan Partai Gerindra.
Disebutkan pula bahwa Miftah ditegur oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, lalu mendatangi kediaman Sunhaji sang penjual es teh di Magelang untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
Baca juga: Media Asing Soroti Janji Presiden Prabowo untuk Indonesia ke Depan
Tak ketinggalan, komentar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengenai kasus Miftah turut dicantumkan.
Disebutkan bahwa peristiwa itu tidak hanya menuai reaksi keras di Indonesia, tetapi juga Malaysia sebagai negara tetangga.
“Aneh sekali, seseorang yang paham agama, berceramah tentang Islam bisa melontarkan komentar menghina seperti itu,” ujar PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam pidatonya di acara Kementerian Keuangan di Kuala Lumpur, Kamis (5/12/2024).
Menteri Agama Malaysia Mohd Na’im Mokhtar menambahkan, kejadian tersebut harus menjadi pengingat bagi para pendakwah untuk menjaga integritas dan perilaku baik dalam menjalankan tugas.
“Dakwah bukan tentang memancing pertengkaran atau menghasut permusuhan, tidak seharusnya menghina atau meremehkan orang lain,” ucap Mohd Na’im, seperti dikutip Malay Mail saat upacara Penghargaan Dakwah Nasional di Putrajaya, Kamis (5/12/2024).
“Dakwah harus menjadi contoh positif bagi masyarakat,” imbuhnya.
Baca juga: Media Asing Soroti Keberhasilan Rakyat Indonesia Batalkan Revisi UU Pilkada