Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Tirta, IRT Lulusan PKW yang Punya Bisnis, Omzet sampai Rp 20 Juta

0 7

KOMPAS.com – Menjadi 100 persen ibu rumah tangga, selalu identik dengan kesibukan di dalam rumah. Padahal, perempuan punya seribu satu cara untuk berdaya meski di rumah.

Seperti Tirta Kusuma Ningrum, dia adalah ibu rumah tangga yang kini mulai membuka usaha.

Ia adalah lulusan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), kini membangun bisnis usaha fesyen dan reseller dengan omzet dua digit.

Dulunya Tirta bekerja di bidang kesehatan. Tirta harus melepas pekerjaannya setelah menikah. Akan tetapi, ia pun tak mau berhenti menyerah. Ia pun mengikuti kursus menjahit di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Mawar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat melalui program PKW tahun 2019.

Baca juga: Beasiswa Brunei Darussalam 2025, Kuliah Gratis S1-S2 dan Ada Uang Saku

“Keinginan saya setelah menjadi ibu adalah berkumpul bersama anak-anak dan berhenti kerja dari rumah sakit. Untungnya ada peluang meningkatkan keterampilan dan bisa menjadi ladang usaha,” ungkap Tirta, dilansir dari laman Vokasi Kemendikdasmen, Sabtu (7/12/2024).

Perjalanan untuk meningkatkan keterampilannya pun dimulai. Ia mulai belajar menjahit dari nol, mulai dari membuat pola, teknik-teknik menjahit, sampai dengan membuat desain.

Tak hanya itu melalui program PKW pula, ia mengetahui banyak tentang kewirausahaan dan bagaimana cara mempertahankan usaha.

“Saya diajarkan cara berwirausaha mulai dari nol oleh LKP Mawar. Karenanya saya sangat bersemangat banyak ilmu bermanfaat didapat untuk mengembangkan usaha,” imbuh dia.

Dari penghasilan Rp 200.000 menjadi Rp 20 Juta

Seiring kursus berjalan selama kurun waktu dua bulan atau 250 jam pembelajaran, Tirta mulai mahir dan siap berwirausaha di rumahnya.

Baca juga: Apa Itu 7 Beasiswa Prioritas LPDP? Siap-siap Buka Awal 2025

Ia lalu memberanikan diri membuka usaha kecil-kecilan memasarkan produknya dari rumah dengan memanfaatkan media sosial. Mulai dari membuat baju koko, kemeja batik, daster bahkan handuk yang ia packing hingga marketing dari rumahnya.

Meskipun demikian, Tirta seringkali mengeluh lantaran di awal penjualannya sepi pembeli yang dilakukannya tidak dengan cara offline karena tidak memiliki toko. Namun ia tidak patah arang untuk terus mencari solusi dan kerap menjalin komunikasi bersama LKP Mawar.

Menurut Tirta, LKP selalu memberikan dukungan positif terutama masalah manajemen usaha.

“Usaha di bidang fesyen ini yang paling cocok untuk saya. Lebih minim risiko, karena produknya tidak akan expired. Modelnya pun bisa kita pasarkan dengan pendekatan mode kekinian ataupun vintage,” papar ibu tiga anak ini.

Adapun wirausaha Tirta tekuni dari awal omzet ratusan ribu rupiah, kini meraup lebih dari Rp 20 juta per bulan.

Cara-cara yang ia lakukan pun beragam, mulai dari membangun branding usaha reseller sampai dengan live streaming di TikTok. Bekal selama mengikuti program PKW pun sangat ia implementasikan dengan baik.

“Personal branding itu penting supaya pelanggan selalu repeat order. Selain itu jangan lupakan juga service excellent kepada customer,” pesan Tirta dalam menjalankan usaha.

Kini, IRT muda yang tinggal di Jasinga, Kabupaten Bogor tersebut pun mampu menambah pundi-pundi keuangan untuk keluarganya.

Tirta mampu mengembangkan rintisan usahanya. Menurut Tirta, kursus menjahit melalui PKW membuka peluang yang sangat besar di bidang tata busana.

Sebagai informasi, program PKW merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat di berbagai bidang vokasi sehingga mampu merintis usaha.

Leave a comment