9 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek

Jasa Marga melaporkan kecelakaan beruntun di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 58+600 pagi ini, Senin (8/4), pukul 07.04 WIB. Sembilan orang dilaporkan meninggal dunia.

9 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek

PT Jasa Marga Tbk melarpokan bahwa telah terjadi kecelakaan beruntun di jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 58+600 dari arah Jakarta menuju Cikampek pada Senin (8/4) pagi, pukul 07.04 WIB.

Akibat kecelakaan ini, pihak Kepolisian melaporkan untuk sementara ini sembilan orang meninggal dunia dan luka berat. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Karawang.

Jasa Marga mengatakan kecelakaan tersebut melibatkan tiga kendaraan, yakni Daihatsu Gran Max, Daihatsu Terios, dan bus besar. Dalam akun media sosial AutonetMagz, terpantau mobil Daihatsu Terios habis dilalap api, sementara itu bagian depan Daihatsu GrandMax dan bus besar rusak berat.

"Kejadiannya terjadi di jalur contraflow," kata Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, di Karawang, dikutip dari Antara.

Baca juga:

  • Arus Mudik H-4 Lebaran, 255.634 Kendaraan Keluar Jakarta Lewat Tol
  • One Way Arus Mudik dari Tol Cipali hingga Kalikangkung Diperpanjang

Ia menyampaikan, kecelakaan maut itu terjadi pada Senin pagi saat diterapkan contraflow di jalan Tol Jakarta-Cikampek dari arah Jakarta-menuju Cikampek.

Ketika itu, mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan, masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta.

Kemudian sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari kendaraan Gran Max itu, hingga akhirnya terjadi kebakaran hebat sampai mobil Gran Max itu terbakar. Kemudian kendaraan Terios menabrak bus dan Gran Max hingga mobil itu ikut terbakar.

Jasa Marga menyampaikan kondisi lalu lintas terpantau padat jelang kecelakaan tersebut. Sementara itu, petugas terus berupaya melakukan proses normalisasi jalur sampai saat ini. Akibat kecelakaan tersebut, rekayasa lalu lintas (lalin) contraflow di jalan Tol Jakarta-Cikampek ditutup pada Km 48 sampai 70 arah Cikampek.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku belum menerima laporan rinci terkait kecelakaan tersebut. Walau demikian, Budi menyampaikan kecelakaan di jalan tol umumnya disebabkan oleh ketidaktaatan pada pengguna jalan tol.

"Biasanya mereka pengguna jalan tol capek. Namun saya meyakini Kepala Korlantas Polri selaku komando Operasi ketupat menjalankan tugas dengan baik," kata Budi di Stasiun Pasar Senen.

Budi menilai kecelakaan pada pagi ini harus menjadi pelajaran. Oleh karena itu, Budi berencana mengekspos kecelakaan hari ini pada masyarakat untuk mencontohkan akibat perilaku tidak disiplin saat berkendara di jalan bebas hambatan.

Pada saat yang sama, Budi mengaku prihatin atas kecelakaan hari ini. Menurutnya, tidak mudah untuk mengendalikan lalu lintas secara detail ketika jumlah pemudik mencapai 193 juta pada Lebaran 2024.

Kepolisian RI memproyeksikan rasio volume per kapasitas atau volume to capacity ratio (VCR) jalan tol selama mudik dan arus balik Lebaran 2024 sebesar 0,68. Indeks ini menunjukkan tingkat kepadatan kendaraan dalam sebidang jalan.

Sebelumnya, Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Kombes Eddy Junaedi mengatakan proyeksi tersebut sangat optimistis lantaran tidak memperhitungkan kecelakaan dan hambatan samping. Hitungannya ia dapat setelah melakukan rekayasa lalu lintas satu arah dan kebijakan ganjil-genap.

Eddy menyebut jika tanpa rekayasa lalu lintas, angka VCR dapat tembus 1,0 atau sama sekali tidak bergerak. "Kecepatan rata-rata bisa di bawah 30 Km per jam, ini yang kami akan antisipasi," kata Eddy di Menara Astra, Jakarta, Kamis (28/3).

Secara rinci, VCR paling tinggi terjadi pada Km 87 sampai 188 di Tol Cisumdawu-Palimanan. Eddy menghitung VCR ruas tersebut saat mudik dapat mencapai 1,93 tanpa rekayasa lalu lintas maupun pengaturan angkutan barang.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow