7 Negara dengan Utang Terbesar ke Cina, Ada Indonesia?

Berikut daftar sejumlah negara dengan utang terbesar ke Cina, di antaranya adalah Pakistan, Angola dan Bangladesh. Adakah Indonesia?

7 Negara dengan Utang Terbesar ke Cina, Ada Indonesia?

TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah meminjamkan dana dalam jumlah besar kepada negara-negara berkembang selama dua dekade terakhir untuk mendukung proyek milik sektor publik dan swasta melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative atau BRI). BRI merupakan kebijakan luar negeri andalan Presiden Xi Jinping yang dikeluarkan pada 2013 dengan tujuan untuk berinvestasi di hampir 70 negara dan organisasi internasional.

Menurut sebuah studi, BRI Cina telah menyebabkan puluhan negara berpendapatan rendah dan menengah terjebak dalam utang tersembunyi senilai US$ 385 miliar atau setara Rp 5.984 triliun (kurs Rp15.544 per dolar AS). Pendanaan Cina umumnya digunakan untuk membiayai pembangunan pelabuhan, kereta api, dan infrastruktur darat.

Senada dengan hal itu, sebuah laboratorium penelitian pembangunan internasional yang berbasis di College of William & Mary di Virginia, AidData menyebut Cina berkontribusi terhadap 13.427 proyek pembangunan bernilai US$ 843 miliar di 165 negara selama 18 tahun terakhir hingga 2017.

Lantas, negara mana saja yang punya utang terbesar ke Cina?

Daftar Negara dengan Utang Terbesar ke Cina

Dilansir The Nation Thailand, berdasarkan data yang dikumpulkan dari Bank Dunia, Forbes mengatakan bahwa 97 negara berada di bawah utang Cina. Negara-negara yang mempunyai utang besar ke Cina sebagian besar berada di Afrika, tetapi juga ditemukan di Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik.

Cina menjangkau sebagian besar negara-negara di bawah skema Satu Sabuk dan Jalan (One Belt and Road). Negara-negara berpenghasilan rendah berutang sebanyak 37 persen kepada Cina pada 2022, dibandingkan dengan negara-negara lain yang hanya menyumbang 24 persen utang bilateral.

Adapun daftar tujuh negara dengan utang terbesar ke Cina adalah sebagai berikut:

1. Pakistan

Pakistan harus menanggung utang US$ 77,3 miliar kepada Cina. Di bawah inisiatif Koridor Ekonomi Cina-Pakistan (CPEC), Cina telah banyak berinvestasi dalam berbagai proyek infrastruktur di Pakistan. Meskipun proyek-proyek itu bertujuan untuk meningkatkan pembangunan, kekhawatiran muncul terkait kemampuan negara tersebut untuk membayar utangnya.

2. Angola

Angola menjadi salah satu penerima utama pinjaman dari Cina, terutama untuk kebutuhan implementasi proyek infrastruktur dan industri minyak dalam negeri. Negara yang terletak di barat daya Afrika itu harus menanggung beban utang sebesar US$ 36,3 miliar.

3. Ethiopia

Di posisi ketiga, ada Ethiopia yang sepakat melakukan kredit sebesar US$ 7,9 miliar kepada Cina. Seperti dikutip dari Reuters, Cina telah berkomitmen memberikan pinjaman sebesar US$ 13,7 miliar pada 2020, tetapi yang tercatat sekitar separuhnya dan belum jelas kapan utang itu jatuh tempo.

4. Kenya

Kenya termasuk salah satu negara dengan utang terbesar ke Cina, yaitu US$ 7,4 miliar. Pinjaman dari Cina melonjak pada tahun-tahun awal pemerintahan Uhuru Kenyatta pada 2013-2022, ketika Presiden Kenya saat ini, William Ruto menyetujui kredit untuk pembangunan alat ukur standar proyek kereta api (SGR) yang menghubungkan Pelabuhan Mombasa dengan ibu kota Nairobi.

5. Sri Lanka

Pada Mei 2022, Sri Lanka gagal membayar utang negaranya kepada Cina. Utang Sri Lanka kepada pemerintahan Xi Jinping mencapai US$ 6,8 miliar. Akibatnya, Sri Lanka harus menyerahkan proyek Pelabuhan Hambantota kepada Cina dengan sewa selama 99 tahun.

6. Maladewa

Menurut statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Maladewa, utang negara itu meningkat menjadi US$ 6,39 miliar kepada Cina pada akhir kuartal pertama 2022. Jumlah itu setara 113 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Proyek di Maladewa yang didanai Cina, antara lain Jembatan Sinamale dan pengembangan bandara.

7. Bangladesh

Bangladesh juga menjadi salah satu negara dengan utang terbesar ke Cina, yakni sekitar US$ 4 miliar. Berdasarkan laman Kedutaan Besar Tiongkok di Bangladesh, pinjaman Cina berfokus pada pembangunan infrastruktur dan industri pendukung, seperti Proyek STP Dasherkandi, Info-Sarker-Proyek Fase-3, Terowongan Multi Jalur di bawah Sungai Karnaphuli, dan Instalasi Pengolahan Air Permukaan Rajshahi.

Sementara itu, mengacu pada data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI), pinjaman Indonesia ke Cina per November 2023 mencapai US$ 27,08 miliar. Akan tetapi, data tersebut tidak menjelaskan jumlah utang yang telah dilunasi dan yang masih berlaku.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Dibanding Urus AI, Pakar Minta Waspadai Penggabungan TikTok Shop & Tokopedia

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow