7 Fakta Cinderella Riska Anisa Asyik Joget hingga Tewas Diduga Overdosis di Orgen Tunggal Banyuasin

- Sosok Cinderella atau Riska Anisa tewas overdosis saat menghadiri orgen tunggal Banyuasin, Sumatera Selatan viral di media sosial. Video cuplikan Cinderella Riska Anisa berjoget kemudian kejang-kejang dan tewas diduga karena overdosis di acara orgen tunggal Banyuasin viral. Mulanya, Cinderella atau Riska Anisa ini asyik berjoget di pangkuan seorang pria. Hingga akhirnya ia tampak kejang-kejang lalu pingsan. Baca juga: Viral...

7 Fakta Cinderella Riska Anisa Asyik Joget hingga Tewas Diduga Overdosis di Orgen Tunggal Banyuasin

TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Cinderella atau Riska Anisa tewas overdosis saat menghadiri orgen tunggal Banyuasin, Sumatera Selatan viral di media sosial.

Video cuplikan Cinderella Riska Anisa berjoget kemudian kejang-kejang dan tewas diduga karena overdosis di acara orgen tunggal Banyuasin viral.

Mulanya, Cinderella atau Riska Anisa ini asyik berjoget di pangkuan seorang pria.

Hingga akhirnya ia tampak kejang-kejang lalu pingsan.

Baca juga: Viral Cinderella atau Riska Anisa Meninggal Dunia di Acara Orgen Tunggal Banyuasin, Diduga Overdosis

Saat ini, polisi tengah mengusut penyebab kasus kematian Riska Anisa atau RA yang terjadi di Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Berikut fakta-fakta Cinderella Riska Anisa yang tewas diduga overdosis.

1. Kejang-kejang Sebelum Meninggal

Dalam video yang beredar di sosial media, tampak wanita yang sedang kejang-kejang itu berusaha disadarkan oleh teman-temannya.

Di tengah suasana orang yang masih menikmati dentuman musik orgen tunggal, wanita itu duduk dengan kondisi lemas sembari terus berusaha disadarkan.

Namun karena tak kunjung sadar, wanita itu kemudian dibopong untuk kemudian dibawa meninggalkan lokasi hajatan.

Dari keterangan yang beredar, disebutkan wanita itu diduga mengalami overdosis di tengah acara.

2. Keluarga Cinderella Tolak Autopsi

Kapolres Banyuasin mengungkapkan pihak keluarga RA menolak untuk memperpanjang kasus kematian korban.

Keluarga dari wanita yang dapat julukan Cinderella itu juga menolak korban dibawa ke rumah sakit untuk visum atau autopsi.

Dari data atau identitas korban, tertera bila korban merupakan warga Mangun Jaya Kabupaten Muba.

Para saksi yang diminta keterangan, juga sama sekali tidak mengenal korban termasuk juga teman-teman korban.

"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga korban, mereka mengatakan bila kasus ini tidak mau dilanjutkan pemeriksaannya atau diperpanjang.

Selain itu, saat korban dibawa ke rumah sakit, pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum ataupun autopsi," ujar Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa.

Meski dari pihak keluarga menolak untuk memperpanjang kematian korban, dan korban sendiri sudah dimakamkan, akan tetapi dari pihak Polres Banyuasin akan tetap melakukan proses penyelidikan.

Polres Banyuasin masih akan terus mendalami kasus ini, sampai menemukan secara pasti apa penyebab tewasnya korban.

Apakah korban memang tewas karena overdosis ataukah memang ada hal lain.

Sebab jika benar korban meninggal akibat overdosis, pihaknya akan mencari tau dari mana korban mendapat barang tersebut.

"Kejadiannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan Banyuasin. Kasus ini, masih terus kami selidiki terutama untuk memanggil teman-teman korban. Apakah betul korban ini meninggal karena diduga overdosis atau ada hal ini.

Bila memang nantinya karena overdosis, akan lebih intens lagi kami melakukan penyelidikan, barangnya dari mana, mereka beli dimana dan berapa banyak," ungkap Ferly.

Sejauh ini, lanjut Ferly pihaknya masih tetap melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi meski dari pihak keluarga meminta untuk dihentikan proses pemeriksaan.

Ferly juga sebelumnya mengaku anggotannya sudah bergerak ke lokasi acara hajatan tempat wanita tersebut dikabarkan meninggal dunia.

"Kami sudah memeriksa pemilik hajatan, kades, rekan korban dan saksi lainnya," kata Ferly.

Hasilnya, pemilik hajatan, kades hingga sejumlah saksi tidak mengenal korban yang meninggal dunia.

Baca juga: Viral Kelakuan Buaya Sangatta, Naik ke Atas Speedboat hingga Lompat di Laut Perairan

3. Polisi periksa sejumlah Saksi

Saat dikonfirmasi, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa mengatakan, mereka sudah bergerak melakukan penyelidikan dari informasi yang diterima, bukan dari temuan atau laporan polisi.

"Wanita itu meninggal dunia. Kami sekarang masih bergerak dari informasi. Kami sudah memeriksa pemilik hajatan atau pesta, kades, rekan korban dan saksi-saksi yang ada di sana," kata Ferly, Rabu (7/2/2024).

Sementara, dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi mulai dari pemilik hajatan, organ tunggal, kades, dan sejumlah saksi, bila tidak ada yang mengenal korban.

Dari data atau identitas korban, tertera bila korban merupakan warga Mangun Jaya Kabupaten Muba. Para saksi yang diminta keterangan, juga sama sekali tidak mengenal korban termasuk juga teman-teman korban.

4. Viral

Sebelumnya, video seorang wanita tengah bergojet ditengah musik remix yang terus menggema viral di media sosial.

Namun tak lama dari itu, wanita itu dikabarkan sempat mengalami pingsan dan kejang-kejang.

Belakangan diketahui, wanita yang dijuluki Cinderella itu dikabarkan meninggal dunia karena overdosis di acara orgen tunggal, Rabu (7/2/2024).

Adapun dalam video yang beredar di sosial media, tampak wanita yang sedang kejang-kejang itu berusaha disadarkan oleh teman-temannya.

Di tengah suasana orang yang masih menikmati dentuman musik orgen tunggal, wanita itu duduk dengan kondisi lemas sembari terus berusaha disadarkan.

Namun karena tak kunjung sadar, wanita itu kemudian dibopong untuk kemudian dibawa meninggalkan lokasi hajatan.

Dari keterangan yang beredar, disebutkan wanita itu diduga mengalami overdosis di tengah acara.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa mengatakan, mereka sudah bergerak melakukan penyelidikan dari informasi yang diterima, bukan dari temuan atau laporan polisi.

"Wanita itu meninggal dunia. Kami sekarang masih bergerak dari informasi. Kami sudah memeriksa pemilik hajatan atau pesta, kades, rekan korban dan saksi-saksi yang ada di sana," kata Ferly, Rabu (7/2/2024).

Sementara, dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi mulai dari pemilik hajatan, organ tunggal, kades, dan sejumlah saksi, bila tidak ada yang mengenal korban.

5. Polisi Buru Pria Rambut Pirang

Sementara itu, polisi tengah menyelidiki penyebab tewasnya Cinderella diantaranya dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian, kades, pemilik hajatan hingga warga sekitar.

Terlebih, kuat dugaan adanya penggunaan narkotika baik dari korban maupun cowok rambut pirang yang bersama Cinderella saat menikmati acara orgen tunggal.

Namun kini, pria berambut pirang itu kini keberadaannya tak diketahui, ia hilang bak ditelan bumi termasuk sejumlah teman-teman korban.

"Baru itu yang kami mintai keterangan, sedangkan cowok yang terekam bersama korban menghilang. Selain cowok yang bersama korban, orang-orang yang mengantar korban ke rumah sakit juga ikut menghilang," ungkap Ferly.

Pria berambut pirang yang bersama Cinderella saat wanita itu kejang-kejang di acara orgen tunggal kini diburu polisi (ig @apokabarpalembang.id/Info.muratara)

Kendati demikian, sampai sekarang keluarga Cinderella dikabarkan belum membuat laporan polisi atas kematian korban.

Tetapi, Kapolres Banyuasin, AKBP Ferly Rosa Putra mengatakan pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan kasus ini.

"Awalnya, pihak keluarga yang melapor kepada kami dan sekarang malah tidak mau membuat laporan polisi. Mungkin, ini karena aib dan keluarga tidak mau melanjutkan. Kami paham itu, tetapi ini sudah menjadi sorotan publik," jelas Ferly.

6. Disorot Pakar Hukum

Keluarga wanita overdosis di orgen tunggal tersebut tak mau melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Peristiwa ini juga disorot pakar hukum pidana Palembang Dr Azwar Agus SH MHum.

Menurut Rektor Universitas Taman Siswa Palembang ini, polisi agak kesulitan untuk memproses perkara ini.

Selain pihak keluarga korban tidak mau lapor, artinya tidak ada pihak yang dirugikan dalam hal ini korban.

"Tetapi bisa saja untuk kepentingan hukum, polisi bisa melakukan penyelidikan. Namun, akan terbentur pada sisi korban. Karena, untuk mengetahui penyebab kematian korban secara pasti, harus dilakukan otopsi terhadap mayat korban," kata Ketua DPC Peradi Palembang Ini, Kamis (8/2/2024).

Sedangkan, untuk melakukan otopsi terhadap mayat korban harus mendapatkan izin dari pihak keluarga korban.

Polisi akan mengalami kesulitan untuk mengembangkan kasus ini lebih lanjut. Ditambah lagi, bila tidak ada mau yang menjadi saksi, bertambah gelap pengungkapan kasus ini.

"Bukti video atau rekaman elektronik yang beredar, dalam hukum pidana hanya bisa dijadikan petunjuk saja. Bukan merupakan alat bukti yang sahih. Artinya, polisi harus mencari bukti lain, agar kasus ini bisa diungkap," pungkas akademisi Palembang ini.

7. Masyarakat Diimbau Tak Mainkan Musik Remix

Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra angkat bicara terkait tewasnya Cinderella wanita yang sebelumnya sempat kejang-kejang diduga overdosis saat menikmati hiburan orgen tunggal dalam sebuah hajatan di Desa Suka Pindah Kecamatan Rambutan Banyuasin.

Dikatakan Ferly, pihaknya hingga ke tatanan Bhabinkamtibmas sudah sangat sering memberikan imbaun kepada masyarakat untuk tidak memainkan musik remix dalam setiap hajatan.

Imbauan ini, terkadang tidak dihiraukan masyarakat dan memilih kucing-kucingan dalam pelaksanaan musik remix.

Padahal, sudah sangat jelas larangan yang disampaikan untuk tidak menggelar musik remix di setiap hajatan pernikahan maupun lainnya.

"Kejadian ini, menjadi pelajaran semuanya. Perlu diketahui, musik remix itu menjadi pintu gerbang pembuka untuk narkotika, miras dan gangguan kantibmas. Makanya, saya tekankan betul, jangan sampai ada musik remix," kata Ferly, Kamis (8/2/2024).

Lanjut Ferly, bila sudah seperti ini maka secara prosedur pihak yang pertama kali akan dimintai keterangan tidak lain yang mengadakan hajatan. Selain pihak yang mengadakan hajatan, pemerintah setempat juga akan dimintai keterangan.

Dari itulah, menurut Ferly tidak ada ruginya bila masyarakat mematuhi larangan untuk pelaksanaan musik remik di acara hajatan.

Acara akan tetap bisa berlangsung meriah, tanpa memainkan musik remik yang dapat menimbulkan gangguan keamanan.

Selain dapat menimbulkan gangguan keamanan, juga dapat mengundang orang luar untuk datang dan berada di tempat tersebut.

Seperti korban Cinderella, yang merupakan warga Desa Mangun Jaya, diduga sengaja datang bersama teman-temannya hanya untuk menikmati musik remik.

"Sekali lagi, saya tekankan kepada seluruh masyarakat Banyuasin ini menjadi pelajaran untuk semuanya terutama yang akan melaksanakan hajatan. Acara masih bisa tetap meriah, walaupun tidak memainkan musik remik," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Fakta-fakta Kematian Cinderella Wanita Tewas Diduga Overdosis di Orgen Tunggal, Keluarga Tak Lapor.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Riska Anisa, Wanita 'Cinderella' Yang Tewas Diduga Overdosis Saat Pesta Diusut Polisi.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow