6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Beberapa orang tidak dianjurkan mengonsumsi kafein seperti yang ada di dalam kopi lantaran bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Lantas siapa saja itu?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

KOMPAS.com - Kafein merupakan stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia.

Kafein bekerja dengan cara menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, yang kemudian dapat membantu seseorang untuk tetap terjaga, waspada, dan mencegah kelelahan.

Biasanya, orang-orang mengonsumsi kafein yang berasal dari teh, kopi, ataupun minuman berenergi.

Meski demikian, kafein tidak boleh dikonsumsi secara berlebih lantaran dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Dilansir dari Mayo Clinic, orang dewasa harus membatas jumlah asupan harian kafein mereka sebanyak 400 miligram (mg) sehari.

Jumlah tersebut setara dengan empat cangkir kopi atau teh dan 10 kaleng minuman bersoda. Selain itu, ada beberapa kelompok yang tidak dianjurkan mengonsumsi kafein.

Lantas, siapa saja kelompok yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kafein?

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 7 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Kafein

Kelompok yang tidak dianjurkan mengonsumsi kafein

Dikutip dari sejumlah sumber, berikut sejumlah kelompok yang tidak dianjurkan mengonsumsi kafein:

1. Anak-anak

Anak-anak adalah satu kelompok yang tidak dianjurkan mengonsumsi kafein, baik dalam bentuk kopi, teh, atau soda.

Meskipun penggunaan kafein mungkin aman untuk orang dewasa, namun kafein adalah ide yang buruk untuk anak-anak.

Sebab kafein pada anak-anak dapat menyebabkan efek samping yang serius, seperti peningkatan detak jantung, rasa cemas, sulit untuk berkonsentrasi, hingga gangguan pencernaan.

2. Orang yang sensitif dengan kafein

Beberapa orang mungkin akan lebih sensitif terhadap kafein dibanding dengan yang lainnya.

Biasanya, mereka yang sensitif akan kafein, akan menunjukkan gelaja dan efek samping, bahkan bila dikonsumsi dalam jumlah yang kecil sekaligus.

Efek samping yang mungkin ditimbulkan bisa seperti kegelisahan dan masalah tidur.

Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki gejala tersebut tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kafein.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Kopi Tanpa Kafein untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?

3. Orang yang mengonsumsi obat tertentu

Orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kafein. Sebab, keduanya mungkin bisa berinteraksi satu sama lain.

Berikut beberapa contoh obat yang tidak dianjurkan dikonsumsi bersamaan dengan kafein:

  • Efedrin: Mencampur kafein dengan obat ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, atau kejang.
  • Teofilin: Obat ini digunakan untuk membuka saluran udara bronkial, cenderung memiliki beberapa efek seperti kafein. Jadi meminumnya dengan kafein dapat meningkatkan efek buruk kafein, seperti mual dan jantung berdebar.
  • Echinacea: Suplemen herbal ini digunakan untuk mencegah masuk angin atau infeksi lain, yang dapat meningkatkan konsentrasi kafein dalam darah dan dapat meningkatkan efek kafein yang tidak menyenangkan.

4. Ibu hamil dan menyusui

American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil untuk membatasi kafein hingga 200 mg atau setara dua cangkir kopi setiap hari.

Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.

Namun, ulasan yang diterbitkan di British Journal of Medicine pada 2020 menyatakan, tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. 

Oleh karena itu, sebisa mungkin ibu hamil harus menghindari kafein. Adapun, ibu hamil juga bisa mendiskusikan asupan kafeinnya dengan dokter.

Selain itu, wanita yang sedang menyusui juga disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan minum kopi. Ini karena kafein bersifat stimulan dan diuretik.

Di mana, ibu menyusui dapat berisiko mengalami dehidrasi akibat dari minum kopi.

Baca juga: Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

5. Orang yang memiliki gangguan tidur

Kafein dikenal dengan efek sampingnya yang dapat membuat orang tetap terjaga.

Untuk itu, seseorang yang mempunyai gangguan tidur tidak dianjurkan untuk minum kopi, terutama di waktu-waktu mendekati jam tidur.

Sleep Foundation juga menyarankan agar seseorang menghindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur.

Sebuah studi dari Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa kafein yang dikonsumsi bahkan enam jam sebelum tidur berpotensi mengganggu pola tidur.

6. Seseorang dengan kecemasan akut

Penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan, kadar kafein yang lebih tinggi (sekitar 5 cangkir kopi per hari) bisa menimbulkan serangan panik pada seseorang yang sudah mengalami kecemasan sebelumnya.

Menurut ahli diet terdaftar, Kelli McGrane, kafein merupakan stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa individu. 

"Jika sering mengalami kecemasan atau serangan panik, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghindari atau mengurangi asupan kopi berkafein," kata dia. 

Nah, itulah kelompok orang yang disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein dari kopi, teh, atau minuman energi 

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow