5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang suatu negara mencerminkan stabilitas ekonomi dan daya tarik pasar internasionalnya. Namun, beberapa mata uang terpaksa menahan nilai yang lemah karena kondisi ekonomi yang tidak stabil. Penilaian tinggi atau rendahnya mata uang ditentukan oleh nilai kursnya terhadap Dolar AS, yang menjadi patokan global.

Dolar AS, sebagai mata uang dengan nilai tertinggi dan paling banyak diperdagangkan secara global, sering dijadikan acuan dalam perbandingan mata uang dunia. Faktor-faktor seperti inflasi, stabilitas politik, dan ketergantungan terhadap sektor ekonomi tertentu mempengaruhi nilai tukar mata uang di setiap negara.

Karena itu, daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar. Mata uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga mencerminkan kondisi ekonomi, politik, dan sosial suatu negara secara keseluruhan. Lantas, mata uang mana saja yang termasuk dalam mata uang paling lemah di dunia?

1. Rial (Iran)

Mata uang rial Iran kini menduduki peringkat pertama sebagai mata uang dengan nilai terendah di dunia. Satu Rial Iran saat ini hanya setara dengan 0,000024 dolar AS, atau dengan kata lain 1 dolar AS setara dengan 42.300 Rial Iran. Angka ini menunjukkan nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan mata uang negara lain.

Pelemahan nilai mata uang Iran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah dampak dari revolusi Islam yang terjadi sejak 1979, yang kemudian diikuti oleh penarikan investor asing dari negara tersebut. Selain itu, adanya sanksi ekonomi juga berkontribusi terhadap melemahnya mata uang Iran.

2. Dong (Vietnam)

Mata uang terlemah berikutnya adalah dong Vietnam, yang memiliki nilai sebesar 0,000043 dolar AS. Artinya, 1 Dolar AS setara dengan 23.485 dong Vietnam. Penurunan nilai mata uang Vietnam juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kondisi pasar real estate yang buruk dan pembatasan investasi asing. Selain itu, perlambatan aktivitas ekspor baru-baru ini juga memperparah situasi ekonomi negara tersebut.

3. SLL (Sierra Leone)

Sierra Leone, salah satu negara di Afrika, memiliki mata uang yang memiliki nilai terendah di dunia. Pada Agustus 2023, nilai tukar 1 SLL setara dengan 0,000051 USD (1 USD = 21.786 SLL). Inflasi yang mencapai lebih dari 43 persen pada April 2023 menjadi salah satu penyebab utama pelemahan mata uang negara ini.

Selain itu, kondisi tersebut semakin diperburuk oleh konflik bersenjata dan wabah virus Ebola yang melanda beberapa wilayah di Afrika, termasuk Sierra Leone, yang menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

4. KIP (Laos)

Mata uang Laos menempati peringkat keempat sebagai mata uang dengan nilai terendah, di mana 1 Kip Laos setara dengan 0,000057 dolar AS (1 dolar = 17.692 kip Laos). Salah satu faktor yang menyebabkan melemahnya nilai mata uang ini adalah pertumbuhan ekonomi yang melambat serta beban utang luar negeri yang tinggi.

5. Rupiah (Indonesia)

Indonesia ternyata termasuk dalam daftar negara dengan nilai mata uang yang rendah di dunia. Nilai tukar 1 rupiah setara dengan 0,000063 USD (1 USD = 15.900 rupiah), yang dapat berubah mengikuti perubahan nilai kurs.

Penurunan nilai rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti defisit neraca perdagangan, inflasi, beban utang luar negeri, dan dampak pandemi Covid-19 yang melanda beberapa tahun yang lalu dan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

LAILI IRA | ANDIKA DWI

Pilihan Editor: Rupiah Kian Melemah, Pengamat Soroti Imbasnya terhadap Kenaikan Harga Impor

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow