5 Etika Karyawan, Nomor Berapa Paling Penting?

Etika kerja karyawan merupakan perilaku yang akan mencerminkan identitas dan jati diri karyawan yang haru dimiliki dari setip masing-masing karyawan.

5 Etika Karyawan, Nomor Berapa Paling Penting?

Etika bagian dari sikap dan perilaku karyawan yang harus dimiliki pada saat di lingkungan kerja. Ini terkadang seakan-akan seperti terabaikan karena tidak mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap aktivitas dari berbagai macam departmen atau divisi yang ada di Perusahaan.

Masing-masing kebiasaan karyawan terlihat berbeda baik dari menggunakan seragam kerja, cara berkomunikasi, gaya saat jalan, duduk atau perilaku lainnya. Memang sih, ada yang mempunyai kesadaran dan ada sebailknya juga perlu diedukasi terkait budaya kerja yang mengikat terhadap pribadi karyawan itu sendiri.

Karakternya menjadi seolah-olah benar, padahal belum mencerminkan terutama dari tindakan kesopanan dan kesantunan saat bertemu sesama rekan kerja maupun pimpinan ditempat kerja, jangan sampai rekan kerja lintas divisi mempersepsikan Anda tidak mempunyai sikap yang baik ditempat kerja seperti contoh dalam berpakaian, komunikasi, kehadiran ditempat dan lain sebagainya.

Ingat !!! Etika akan diingat oleh rekan kerja dan pimpinan lainnya sampai kapanpun baik sekarang maupun sudah pindah termpat kerja. Oleh sebab itu, jangan biarkan etika Anda buruk yang akan terkubur dan dikenang oleh orang lain terutama perilakunya yang dinilai tidak baik selamanya.

Yang perlu digaris bawahi etika kerja akan berdampak terhadap perilaku atau tindakan karyawan seperti penyimpangan, pelanggaran, kelalaian, dan lain sebagainya. Seperti yang diuraikan diatas, etika atau perilaku sangat serius terhadap nama baik perusahaan jangka panjang, baik yang berhubungan kegiatan internal maupun kegiatan eksternal.

Branding dan reputasi perusahaan akan menjadi pertaruhan dalam peningkatan kualitas kerja yang dijalankan oleh karyawan, terlihatnya sepeleh hanya dengan etika "jika tidak di evaluasi secara berkala" akan menakibatkan tujuan perusahaan di masa akan datang.

Berikut prinsip etika karyawan di tempat kerja, yang harus dijunjung tinggi, dijalankan secara bersama-sama dari semua level karyawan "baik level Operator sampai dengan level Excexutive". Sebagai sumber refrensi dengan menggabungkan beberapa teori "My Robin, Glints, Gaji Hub, Great Day HR, Job Street" dan diuraikan berdasarkan pengalaman di tempat kerja.

1. Penampilan Karyawan :

"Salah satu bentuk penerapan etika di tempat kerja adalah memperhatikan penampilan Anda. Penampilan yang rapi dan profesional bisa mencerminkan sikap Anda terhadap pekerjaan". Ini seharusnya menjadi kesadaran pada semua karyawan, ini bagian penting dari wajahnya karyawan itu sendiri.

Penampilan identik dengan identitas cara bekerja karyawan "baik itu dalam memberikan respon, kecepatan bekerja, dan hal lainnya". Cara yang terbaik agar terlihat etikanya baik tunjukan bahwa Anda selalu berpenampilan sesuai dengan aturan perusahaan dengan aksesoris seperti Idcard karyawan atau tanda pengenal lainnya. 

Jika berpenampilan baik "Anda akan terkesan lebih exsklusif" karena pandangan pertama orang lain melihat dari penampilan, tidak melihat "bodoh atau pintarnya orang tersebut". Dengan demikian Anda sudah menang satu level "karena penampilan baik" permasalahan bodoh dan pintar iti relatif, tergantung tema-nya yang akan dibahas atau dibicarakan dari sudut pandang yang berbeda.

2. Menjaga Kerapihan : 

"Selain memperhatikan pakaian, Anda juga harus memperhatikan kerapian diri dan ruang personal karyawan". Bisa dilihat dengan berpakaian Necis yang selalu tampil sembringa dengan menggunakan wewangian yang tidak berlebihan, biar tidak terkesan norak atau katrok karena wangi parfum yang digunakan terlalu berlebihan.

Sisi lain dari kerapihan dengan di setrika " saya rasa, hal ini sudah tidak diragukan", pasti semua pakaian yang akan digunakan pasti disetrika, meski ada temuan tidak disetrika "itu hanya oknum karyawan" yang mungkin lupa atau sengaja karena jenis pakaian kalau disetrika tidak licin seperti pakaian yang lainnya.

Perlu juga memperhatikan lingkungan kerja terutama kerapihan bisa di lihat dari sisi, penataan meja kerja, dokumen yang ada di meja, kebersihan tempat kerja, penggunaan peralatan kerja, perlengkapan kerja, dan lain senagainya. Intinya yang berhubungan dengan area kerjanya Masing-masing.

3. Saling Menghormati : 

"Menghormati semua orang di tempat kerja, baik rekan kerja maupun atasan, adalah bagian penting dari etika kerja". Dalam implementasi melaksanakan pekerjaan tentu saling berhubungan dengan rekan kerja yang lain "baik satu depertmen atau dengan depertmen lainnya",.

Mustahil tidak terjalin kerja sama dengan setiap depertmen seperti bagian Recruitment, Pelatihan, Operasional, Finacial, Pengadaan Barang dan lain sebagainya. Semua Departmen pasti saling berhubungan dengan melalui proses atau sistem kerja yang saling memberikan dukungan sesuai dengan Prosedur kerja Masing-masing.

Contoh yang lebih kongkrit, saling menghormati dengan melakukan komunikasi, sering ngobrol, sharing knowledge, mencari solusi bersama terhadap permasalahan lintas manajemen, melakukan senyum, salam, dan sapa, mengingatkan satu sama lain terutama dapertmem lain ada yang keliru atau kesalahan dalam menjalankan bisnis proses kerja yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.

4. Tanggung Jawab :

"Seorang karyawan harus dapat menyelesaikan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan". Yang menjadi tolok ukur dari karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan bisa juga di ikat dengan KPI (Key Performance Indicator).

KPI (Key Performance Indicator) merupakan tugas manajemen Perusahaan yang diberikan kepada setiap departmen, kemudian akan dijalankan baik secara tim atau individu agar mencapai target sesuai dengan poin-poin yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh atasan. Secara garis besar, biasanya KPI sangat erat dengan pekerjaan rutinitas atau 20 % lebih pendekatan dengan inovasi dan strategi Perusahaan.

KPI dan Tanggung Jawab suatu "Kehormatan" yang harus dihargai dan di junjung tinggi dari setiap masing-masing karyawan, karena diakhir tahun atau dalam periode tertentu akan dilaksanakan evaluasi kinerja berdasarkan KPI dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan. Oleh sebab itu, menjadi fokus dan prioritas dari aspek yang terkandung dalam KPI.

5. Nilai-nilai Perusahaan Moral dan Integritas : 

"Etika kerja melibatkan nilai-nilai moral, integritas, dan perilaku yang dianggap baik dan benar dalam konteks pekerjaan.

Menerapkan etika kerja ini tidak hanya akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, tetapi juga dapat meningkatkan kepuasan dan karier Anda". Akan menjalinkan hubungan rasa percaya dan keyakinan antara Perusahaan dengan karyawan terutama aspek peraturan Perusahaan.

Fakta Integritas harus di patuhi dan dijalankan di tempat kerja, tidak melakukan  perilaku-perilaku pelanggaran, penyimpangan sampai dengan kelalaian karyawan. Sering terjadi hal yang tidak sengaja maupun tidak sengaja "seperti selingkuh sesama rekan kerja" sehingga diketahui oleh karyawan lainnya, dampaknya bisa di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara tidak hormat atau secara sepihak.

Tindakan lainnya yang tidak menjalankan Integritas Perusahaan seperti, melakukan korupsi, suap menyuap, melakukan pencurian, melakukan kerja sama untuk merugikan perusahaan, membocorkan data dan dokumen Perusahaan, dan lain sebagainya. Nilai-nilai Perusahaan sangat berhubungan erat juga dengan Visi dan Misi Perusahaan, agar semua berjalan secara bersamaan untuk meningkatkan pelayanan Perusahaan jangka panjang.

Jadi, Etika yang baik akan menbuat nilai tambah dari setiap karyawan dan secara otomatis akan mempromosikan brand Perusahaan. Mari jadikan etika "is number one" akan diingat dan dikenang oleh rekan kerja dan atasan sepanjang masa, baik masih dalam satu Perusahaan maupun beda tempat pekerjaan.

Salam Etika Kerja !!!

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow