5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

TEMPO.CO, Jakarta - Kelas sosial dikenal sebagai penanda yang kerap ada di masyarakat. Di Korea Selatan, dikenal istilah chaebol, atau keluarga konglomerat. Orang-orang dari kelas sosial ini memiliki kekayaan dan pengaruh yang sangat besar dalam hampir setiap aspek kehidupan di Korea Selatan. Sehingga kehidupan chaebol sangat mendapat perhatian mulai dari pernikahan, kematian, dan masalah hukum yang dialami para chaebol.

Bahkan, sejumlah drama Korea bahkan menjadikan dinamika kehidupan kalangan chaebol sebagai inti cerita. Namun, siapa saja keluarga chaebol di dunia nyata? dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 keluarga chaebol di dunia nyata:

1. Lee Jae-Yong (Samsung)

Dilansir dari Business Chief, sebagai pemimpin generasi ketiga Samsung, Lee Jae-Yong adalah orang terkaya keempat di Korea Selatan. Meskipun berusia 55 tahun, Lee Jae-Yong telah memegang jabatan tersebut sejak 2014, setelah mengambil alih jabatan tersebut dari ayahnya (almarhum Lee Kun-hee), namun jabatan tersebut baru diresmikan pada 2022.

Peresmian jabatan tersebut diumumkan setelah dirinya, yang sebelumnya dihukum dan dipenjara atas tuduhan penyuapan, penggelapan, dan penyembunyian hasil kejahatan senilai sekitar 6 juta USD, dibebaskan oleh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol.

Dalam sebuah pernyataan Samsung pada saat itu, Dewan Komisaris mengatakan karena lingkungan bisnis global yang tidak menentu saat ini dan kebutuhan mendesak akan akuntabilitas dan stabilitas bisnis yang lebih kuat, sehingga menyetujui peran formal Jae Yong.

2. Tae-won Chey (SK Group)

Tae-won Chey telah menjabat sebagai Chairman SK Group selama 27 tahun terakhir dan mengawasi lebih dari 200 perusahaan, serta 100.000 karyawan di seluruh dunia di bawah merek SK.

Mencakup berbagai industri, mulai dari semikonduktor, telekomunikasi, hingga biofarmasi, dengan fokus pada energi terbarukan, ilmu hayati, teknologi digital, dan material canggih.

Dikutip dari Nikkei Asia, SK menggeser Hyundai sebagai konglomerat Korea Selatan terbesar kedua pada tahun 2021, SK Group baru-baru ini dinobatkan dalam Daftar 100 Perusahaan Paling Berpengaruh di Tahun 2023 versi TIME.

Karena perusahaan ini bertaruh besar pada baterai mobil listrik buatan Amerika, bekerja sama dengan Hyundai di pabrik di Georgia dan dengan Ford di fasilitas di Amerika Serikat.

Chey telah memimpin komitmen SK untuk menciptakan nilai ekonomi dan sosial dalam segala hal yang mereka lakukan, memberikan dampak yang terukur bagi semua pemangku kepentingan, mulai dari karyawan, pemasok, masyarakat, hingga pelanggan.

3. Euisun Chung (Hyundai Motor Group)

Euisun Chung adalah pergantian generasi pertama selama dua dekade ketika dia mengambil alih kendali sebagai Ketua Grup Hyundai pada 2020. Peran kepemimpinannya semakin terlihat sejak September 2018 ketika ia dipromosikan menjadi Wakil Ketua Eksekutif.

Kakeknya mendirikan Hyundai, dan ayahnya yang mengembangkannya menjadi perusahaan global, kini memimpin produsen mobil ini. Dianggap sebagai visioner dan pelopor, sejak memimpin, Chung telah menetapkan target ambisius untuk Grup yang ingin memenangkan lebih dari 12 persen pasar global untuk mobil listrik bertenaga baterai pada tahun 2030.

4. Koo Kwang-mo (LG Corporation)

Koo Kwang-mo, mengambil alih kendali sebagai Ketua LG Group pada 2019, di usia 41 tahun. Ia menjadi ketua termuda dari perusahaan konglomerat besar di Korea. Dia telah menjabat sebagai CEO LG Corp sejak 2018 setelah pamannya yang juga mantan Ketua Grup, Koo Bon-moo, wafat.

Kwang-mo adalah keponakan dan anak angkat dari mendiang Koo Bon-moo dan diwariskan peran tersebut sebagai bagian dari tradisi yang telah lama dipegang di LG, yaitu anak tertua yang memegang kendali atas bisnis keluarga.

Selama lima tahun terakhir, Koo telah merestrukturisasi dan mengefektifkan portofolio Grup, yang mencakup anak perusahaan utama LG Electronics dan LG Chem.

5. Dong-Bin Shin (Lotte Corporation)

Sebagai putra bungsu Shin Kyuk-ho, yang mendirikan Lotte yakni produsen kembang gula di Jepang pada 1948, Dong-Bin Shin pertama kali ditunjuk sebagai CEO perusahaan pada 2012.

Lotte Group, yang bekerja di bidang ritel, bahan kimia, hotel, dan banyak lagi. telah terlibat dalam perseteruan terkenal atas kendali grup antara Shin Dong-bin dan putra sulungnya, Shin Dong-Joo.

Dong-bin duduk di dewan direksi berbagai afiliasi Lotte Group, termasuk Lotte Chemical, Lotte Chilsung Beverage, dan Lotte Confectionery, serta menduduki peringkat CEO dengan bayaran tertinggi di antara para pemilik perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan, dengan pendapatan besar dari enam afiliasi Lotte Group sejak Januari hingga Juni 2022.

Pilihan Editor: 5 Idol K-Pop Berstatus Chaebol dari Keluarga Konglomerat

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow