3 Jenis Ikan Paling Beracun, Tak Boleh Disantap Sembarangan

Beberapa ikan mengandung racun atau bisa dalam kadar tertentu yang dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi sembarangan.

3 Jenis Ikan Paling Beracun, Tak Boleh Disantap Sembarangan

KOMPAS.com - Tidak semua jenis ikan aman untuk dikonsumsi manusia. Beberapa ikan mengandung racun atau bisa dalam kadar tertentu yang dapat membahayakan tubuh.

Racun atau bisa pada tubuh ikan biasanya berfungsi sebagai alat pertahanan diri jika merasa terancam.

Saat dikonsumsi, kandungan racun dalam hewan ini umumnya tidak dapat dihancurkan oleh sistem pencernaan, sehingga menimbulkan efek negatif pada tubuh.

Bukan mendapat manfaat, makan ikan beracun pun justru memicu masalah kesehatan, bahkan kematian.

Lantas, apa saja ikan paling beracun yang sebaiknya tidak dimakan?

Baca juga: Ciri Ikan Mengandung Merkuri, Cek untuk Hindari Masalah Kesehatan

Jenis ikan paling beracun tak boleh dimakan sembarangan

Berikut sejumlah ikan paling beracun di dunia yang lebih baik dihindari untuk mencegah masalah kesehatan:

1. Ikan buntal

Dilansir dari Britannica, ikan buntal atau ikan fugu populer dengan kemampuannya untuk mengembang seperti balon saat diganggu.

Jenis ikan dari keluarga Tetraodontidae ini ditemukan di perairan laut hangat dan beriklim sedang di seluruh dunia.

Mereka memiliki kulit yang keras dan biasanya berduri, dengan gigi menyatu yang membentuk struktur seperti paruh disertai belahan di tengah setiap rahang.

Meski berbentuk lucu, ikan buntal mengandung racun yang sangat kuat bernama tetrodotoksin.

Dikutip dari Kompas.com (11/3/2020), paparan tetrodotoksin dapat menyebabkan diare, sakit perut, pegal-pegal, hingga kesulitan bergerak atau berbicara.

Jika tak segera ditangani, korban dapat mengalami kesulitan bernapas, tekanan darah abnormal, atau bahkan koma dan kematian.

Racun tetrodotoksin ditemukan pada kulit dan organ dalam ikan buntal, termasuk hati, ovarium, dan usus.

Sementara itu, jaringan otot atau dagingnya relatif rendah racun, sehingga agak aman untuk dimakan. Namun, hanya koki terlatih dan bersertifikat yang diperbolehkan mengolah ikan ini untuk dikonsumsi.

Pasalnya, kasus keracunan tetrodotoksin sering terjadi karena pengolahan ikan buntal yang tidak tepat.

Baca juga: Daftar Ikan Laut Tinggi Merkuri, Perlu Dihindari untuk Cegah Penyakit

2. Ikan batu

Jenis ikan beracun selanjutnya adalah ikan batu atau stonefish, yang merebut gelar ikan paling berbisa dalam beberapa tahun terakhir.

Sesuai namanya, ikan ini seringkali diam di dasar laut dan menyatu dengan lingkungan yang penuh dengan batu karang.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, ikan batu juga disebut sebagai pemangsa yang lembut karena lebih memilih menunggu di tempat strategis sebelum menerkam mangsanya.

Sayangnya, stonefish menyalurkan racun melalui deretan duri di bagian punggung yang dapat memanjang saat merasa terancam, seperti saat tak sengaja diinjak.

Semakin banyak tekanan yang diberikan pada ikan, semakin banyak pula racun yang akan mengalir ke tubuh korban.

Sengatan ikan batu berpotensi menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, kematian jaringan, kelemahan otot, kelumpuhan sementara, hingga kematian dalam beberapa kasus.

Namun, racun ikan batu umumnya akan menghilang seiring dengan proses memasak, seperti dilaporkan Forbes.

Pada sajian mentah, sirip punggungnya yang berbisa juga akan dibuang dan tidak untuk dikonsumsi.

Kendati demikian, mengingat potensi berbahayanya, ikan satu ini sebaiknya tidak dikonsumsi sembarangan meski mudah ditemui di perairan tidak terlalu dalam.

Baca juga: 5 Jenis Ikan Ini Bantu Memperpanjang Umur, Rutin Dikonsumsi Warga Zona Biru

3. Ikan singa

Lepu atau ikan singa merupakan jenis ikan yang mengandung racun tak kalah berbahaya dari ikan batu.

Ikan dengan nama lain lionfish tersebut memiliki sirip berbentuk duri beracun dengan duri-duri panjang di sekujur punggungnya.

Jika merasa terancam, ikan singa akan membangun pertahanan diri dengan melebarkan sirip durinya. Jika masih tertekan, duri-duri di sepanjang tubuhnya akan ikut mengembang.

Sengatan lionfish dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, muntah, dan kesulitan bernapas.

Meski sengatan jenis ikan ini biasanya tidak berakibat fatal bagi orang dewasa, tetapi berpotensi sangat berbahaya bagi anak-anak, orangtua, atau orang yang menderita alergi.

Di sisi lain, merujuk laporan oleh Institute of Food and Agricultural Sciences University of Florida, ikan singa sebenarnya dapat menjadi pilihan bahan pangan laut untuk dikonsumsi.

Terlebih, konsumsi ikan ini menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mengurangi dampak berbahaya dari ikan invasif dan produktif yang mengancam terumbu karang.

Namun, pengonsumsi perlu benar-benar menghilangkan duri beracun yang ada pada sirip dan punggungnya.

Waspadai pula paparan ciguatoksin, racun tidak berbau dan tidak berasa yang dapat memicu keracunan dengan gejala muntah, diare, mati rasa pada mulut, serta nyeri otot dan sendi.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Maluku, Mengapa Ikan Buntal Bisa Mematikan?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow