15 Perlengkapan Rumah yang Bisa Jadi Pemicu Kanker

Beberapa perlengkapan rumah dapat memicu kanker karena mengandung zat yang bersifat karsinogenik. Perhatikan kandungan peralatan rumah dan lindungi keluarga.

15 Perlengkapan Rumah yang Bisa Jadi Pemicu Kanker

Tahukah Bunda bahwa perlengkapan rumah dapat memicu kanker? Beberapa perlengkapan rumah seperti kulkas, lemari, meja, hingga sofa dapat membawa zat berbahaya penyebab kanker masuk ke dalam rumah lho, Bunda. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kandungan formaldehida yang ditemukan pada furnitur dapat bersifat karsinogenik. Kandungan formaldehida ini akan memicu kanker bagi Bunda yang terdampak. Selain itu, WHO juga menjelaskan bahayanya radon dan polesan yang terdapat pada peralatan rumah.

Radon, yang dapat ditemukan dalam granit, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru jika Bunda terpapar dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan polesan atau pernis dapat menyebabkan muntah, kelelahan, dan menstruasi tidak teratur.

Perlengkapan rumah tangga yang dapat memicu kanker

Melansir dari The Healthy, terdapat sejumlah perlengkapan rumah yang dapat memicu kanker, di antaranya.

1. Sofa 

Banyak sofa, kasur, dan furniture empuk lainnya yang diberi TDCIPP, bahan tahan api yang bersifat karsinogen dan dapat menyebabkan kanker. TDCIPP sangat sering digunakan sebelum tahun 2013 sehingga sebuah penelitian di Duke University menemukannya dalam darah setiap orang yang mereka tes. TDCIPP juga merupakan salah satu dari sepuluh bahan kimia yang paling sering ditemukan dalam debu rumah tangga. 

Baca Juga : 4 Elektronik Rumah Bunda yang Bisa Memudahkan Pekerjaan Rumah, Bunda Sudah Punya?

Bunda dapat memeriksa label sofa sebelum membelinya dan pastikan sofa yang Bunda miliki tidak mengandung TDCIPP atau bahan beracun lainnya.

2. Tirai dan karpet 

Kadmium adalah produk sampingan karsinogenik dari asap rokok. Jika anggota keluarga merokok di dalam rumah, kadmium dan produk sampingan asap rokok lainnya mungkin menempel, terutama pada permukaan lembut seperti tirai dan karpet.

Hql ini sangat berbahaya karena anggota keluarga lain dapat menjadi perokok pasif dan terancam bahaya rokok yang sama kejamnya dengan perokok aktif.

3. Kursi kulit 

Kromium (VI) merupakan karsinogen yang diketahui  ditemukan pada kulit samak, furnitur kayu, pewarna dan pigmen tertentu yang digunakan dalam tekstil dan semen.

Untuk memberikan gambaran tentang prevalensi kromium VI, sebuah penelitian di Denmark menemukan bahwa hampir separuh sepatu dan sandal kulit impor mengandung karsinogen pada tingkat tertentu. Bunda dapat memperhatikan label dari kursi yang Bunda beli atau menanyakannya pada penjual.

4. Taman

Dioksin adalah karsinogen yang terbentuk sebagai produk sampingan kimia dan berakhir di tanah dan air kita. Dioksin dapat ditemukan pada debu di rak, kotoran di lantai, dan sisa sayuran.

Meski terdengar berbahaya, risiko Bunda terkena kanker akibat paparan dioksin mungkin lebih besar dari satu dalam seribu, menurut Sophia Ryann Gush©e .

Bunda dapat melindungi diri dengan mengenakan sarung tangan saat berkebun dan segera membersihkan diri sebelum masuk ke dalam rumah. Bunda juga dapat menghindari pembakaran sampah rumah tangga di halaman rumah.

5. Kulkas lama 

Menurut cancer.org, PCB karsinogenik dapat muncul di peralatan lama, perlengkapan lampu neon, dan trafo listrik. Meskipun tidak lagi diproduksi secara komersial di Amerika Serikat, PCB masih diproduksi dan digunakan di negara-negara berkembang.

Dari seluruh PCB yang pernah diproduksi, hingga 70 persen masih tersebar di seluruh dunia. Bunda dapat menyingkirkan kulkas lama dan peralatan rumah lainnya agar tidak terkontaminasi zat beracun ini.

6. Produk pembersih 

Beberapa produk pembersih, seperti cairan pencuci piring, pelembut kain, dan pembersih karpet dapat mengandung formaldehida. Bunda harus hati-hati dalam memilih produk pembersih. Perhatikan kandungan produk dan gunakan dalam rumah dengan ventilasi yang baik. 

7. Lemari 

Bahan kimia perkloroetilen pembersih kering (tetrachloroethylene atau “perc”) adalah karsinogen yang dapat menumpuk di mana pun Bunda menyimpan pakaian kering.

Bahan ini juga ditemukan dalam penghilang noda, semir sepatu, dan pembersih kayu. Maka, Bunda harus berhati-hati dan mengenakan sarung tangan saat menyemir sepatu dan membersihkan kayu. Jika Bunda melakukan dry-clean pakaian, usahakan mencari dry-cleaner yang tidak menggunakan perc. 

8. Lantai vinyl dan tirai mini

Phthalates diduga menyebabkan kanker dan dapat berdampak buruk pada reproduksi atau perkembangan manusia. Bunda dapat menemukan zat ini di lantai vinil, tirai kamar mandi, kulit sintetis, tirai mini, kertas dinding, dan apa pun yang terbuat dari vinil PVC. Bunda dapat menjauhi produk yang terbuat dari vinyl PVC atau mencari produk vinyl yang yang berlabel bebas ftalat. 

9. Makanan

Ya, benar. Beberapa jenis makanan dapat mengandung arsenik yang bersifat karsinogenik. Makanan ini di antaranya ayam, nasi, dan jus buah. Bunda harus lebih bijak dalam menyajikan makanan dan usahakan mengkonsumsi produk organik.

10. Asbes 

Saat asbes lapuk dan rapuh, serat asbes terbawa udara. Serat asbes dapat menempel pada pakaian dan sepatu, orang yang terpapar asbes saat bekerja juga dapat membawa asbes ke dalam rumah mereka. Hal ini sangat berbahaya jika terhirup.

11. Gelas styrofoam 

Styrene dikenal sebagai karsinogen yang banyak digunakan dalam pembuatan plastik polistiren. Produk ini biasanya dibuat menjadi busa dan produk plastik kaku seperti gelas, piring, nampan, perkakas, kemasan, dan pengepakan kacang.

Styrene dapat larut ke dalam kopi atau sup panas jika Bunda menggunakan wadah styrofoam. Untuk itu, hindari penggunaan styrofoam untuk menampung makanan dan minuman panas ya, Bunda.

12. Buku perpustakaan 

Persediaan medis, buku perpustakaan, dan artefak museum umumnya melalui proses pensterilan atau difumigasi dengan etilen oksida. Zat ini terkenal karsinogenik dan dapat memicu kanker. Kurangi kontak dengan barang-barang ini agar tidak terkena kanker ya, Bunda.

13. Obat pembasmi rumput liar 

Tidak ada orang yang menyukai gulma. Namun jika Bunda memutuskan untuk membersihkan gulma menggunakan herbisida seperti Roundup, hal ini dapat meningkatkan risiko kanker karena mengandung karsinogen glifosat. Cermati kandungan pembasmi rumput liar yang Bunda pilih ya.

14. Semprotan serangga 

Hama di dapur dan hewan melata lainnya dapat membawa penyakit. Namun jika Bunda menghilangkannya dengan menggunakan pestisida kimia, Bunda meningkatkan risiko kanker. Bunda dapat menggunakan alternatif lain untuk mengusir serangga di rumah.

15. Meja granit 

Radon terbentuk secara alami dari peluruhan radioaktif uranium di batuan dan tanah. Menurut Ahli Onkologi, Ashley Sumrall, paparan rodon dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, terutama jika Bunda juga merokok. Jika Bunda tinggal di daerah yang kandungan uranium dan radium dalam batuannya tinggi, Bunda dapat terpapar radon melalui retakan pada pondasi rumah. Bunda juga bisa terkena radon jika memiliki meja granit. 

Untuk itu, lakukan pengujian radon dan perhatikan kadar radon yang aman bagi tubuh.

Tips meminimalkan zat beracun pada peralatan rumah

Bunda dapat meminimalkan kontak dengan zat beracun pemicu kanker pada peralatan rumah dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

  1. Pilih bahan furniture yang sealami mungkin.
  2. Sebelum dan sesudah pindah ke rumah baru, berikan ventilasi sebanyak mungkin.
  3. Letakkan tanaman yang dapat menyerap zat beracun di dalam rumah. Tumbuhan dapat menyerap formaldehida. Wall ivy dan sikas menyedot benzena, sedangkan bunga lili menurunkan kadar karbon dioksida dan sulfur dioksida.
  4. Hati-hati saat memetik marmer dan granit. Jangan lupa untuk menanyakan tentang tingkat radon dalam granit.
  5. Gunakan kayu solid sebanyak mungkin pada peralatan rumah.
  6. Karbon aktif batubara atau karbon bambu dapat melemahkan efek formaldehida.
  7. Menggunakan ion negatif dapat membantu membersihkan formaldehida dari udara.
  8. Renovasi rumah pada cuaca dingin karena cuaca panas dapat meningkatkan kadar racun pada furniture.

Nah, Bunda, itulah peralatan rumah yang dapat memicu kanker. Perhatikan peralatan di rumah agar kesehatan keluarga tetap terjaga ya, Bunda.

Pilihan Redaksi
  • 5 Cara Mengatasi WC Mampet Pakai Soda Api, Mudah dan Ampuh Bun!
  • 12 Cara Mengusir Kecoa di Dapur secara Alami Menurut Pakar, Gampang Bun!
  • Jangan Letakkan Kulkas di Kamar, Waspada Ini Bahayanya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow