11 Cara Mendidik Anak agar Supel Mudah Bergaul dan Humoris

Bunda, simak bagaimana cara mendidik anak agar supel, mudah bergaul, dan humoris melalui cara-cara sederhana agar Si Kecil lebih mudah menjalani hari-harinya.

11 Cara Mendidik Anak agar Supel Mudah Bergaul dan Humoris

Dalam perjalanan mendidik anak, menjadi suatu tantangan bagi orang tua untuk mengembangkan kepribadian yang supel pada diri anak. Anak yang supel ini tak hanya memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik, namun juga mampu membangun hubungan interpersonal yang sehat, Bunda. 

Pada dasarnya, anak yang supel memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini menandakan bahwa anak mampu menanggapi situasi sosial dengan positif dan mudah bergaul dengan orang lain. Maka dari itu, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kemampuan sosial anak sangatlah penting, lho Bunda. 

Penting juga untuk Bunda bisa mengenali bahwa setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, mendidik anak agar berkepribadian supel memerlukan pendekatan yang sesuai dengan karakter mereka. Bunda bisa memperhatikan minat dan kegiatan yang disukai anak dan beri dorongan untuk mereka terlibat dalam aktivitas yang dapat memperluas lingkungan pertemanan. 

Namun, di sisi lain juga terdapat beberapa anak yang tidak mudah membangun hubungan sosial yang baik, Bunda. Beberapa anak mungkin mengalami kesulitan dalam bersosialisasi karena faktor-faktor tertentu seperti, rasa malu atau kurangnya kepercayaan diri. Oleh sebab itu, sebagai orang tua hendaknya Bunda bisa memberikan dukungan emosional dan memberikan pengajaran untuk mengatasi rasa takut atau ketidaknyamanan dalam situasi sosial.

Nah, untuk bisa mendidik anak agar memiliki kepribadian super dengan lebih baik, berikut ini beberapa cara atau tips yang bisa Bunda terapkan kepada anak dilansir dari laman Begin Learning dan berbagai sumber. Simak penjelasannya yuk, Bunda.

Baca Juga : 7 Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun agar Cerdas dan Aktif, Batasi Screen Time

Cara mendidik anak agar supel mudah bergaul dan humoris

Memiliki anak dengan kepribadian yang supel, mudah bergaul, dan humoris, menjadi keinginan setiap orang tua. Tak hanya membentuk kepribadian yang baik, hal-hal tersebut juga mampu membantu anak menjalin ikatan atau hubungan dengan orang lain secara baik.

Kemampuan emosional dan sosial yang dimiliki anak sangat berpengaruh dalam hal ini, Bunda. Oleh karena itu, Bunda perlu memahami cara mendidik Si Kecil melalui beberapa cara berikut ini. 

1. Mendengarkan 

Mampu mendengarkan secara aktif menjadi keterampilan yang terkadang sulit untuk dimiliki oleh sebagian orang dewasa. Menguraikan dan menyerap informasi dengan benar memerlukan fokus yang signifikan, Bunda.

Tentunya, hal tersebut akan menjadi tantangan besar bagi Si Kecil. Namun, dengan mendengarkan secara aktif, maka dapat berpengaruh juga untuk memperkuat keterampilan bahasa reseptif atau kemampuan untuk memahami bahasa lisan. 

Adapun kemampuan memahami bahasa lisan ini dapat membantu Si Kecil dalam berbagai hal seperti, menangani interaksi sosial, menjawab pertanyaan, memahami cerita, memahami apa yang mereka baca, dan memahami suatu isyarat.

Tentunya, ketika mengembangkan keterampilan sosialnya, Si Kecil akan menyadari betapa pentingnya untuk mendengarkan secara aktif ketika orang lain berbicara. Memperhatikan dan merespons langsung pernyataan atau pertanyaan orang lain menjadi bagian penting dalam komunikasi yang sehat, lho Bunda. 

2. Berbagi 

Berbagi menjadi bagian penting dalam interaksi sosial sehari-hari, Bunda. Namun, bagi anak-anak, berbagi menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Adapun balita, anak pra-sekolah, dan taman kanak-kanak mengalami masa-masa sulit. Hal ini disebabkan oleh fokus mereka terhadap kebutuhan dan keinginan mereka sendiri yang dibandingkan dengan kebutuhan dan keinginan orang lain. 

Perasaan akan sesuatu "milik" mereka biasanya akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan keinginan mereka untuk menyenangkan orang lain. Meskipun sulit untuk berbagi, hal ini sangatlah penting untuk perkembangan keterampilan sosial Si Kecil, Bunda. Selain itu, dengan berbagi, Si Kecil akan mampu menjalin ikatan dan menunjukkan sikap saling menghargai dengan orang lain. 

3. Kolaborasi & kerjasama 

Tak jauh berbeda dengan berbagi, Si Kecil akan belajar terkait dengan peralihan dari berbagi objek menjadi berbagai ide, cerita, dan karya. Dengan keterampilan kolaborasi dan kerja sama yang baik, Si Kecil akan belajar bahwa bekerja dalam sebuah kelompok dapat memberi mereka kesempatan untuk bisa mengekspresikan ide-idenya sekaligus mendengarkan ide-ide orang lain. Hal ini tentunya memungkinkan Si Kecil untuk menilai bahwa mengerjakan proyek bersama-sama itu suatu hal menyenangkan, lho Bunda. 

Meskipun terlihat sederhana, namun bagi Si Kecil, kerja sama seringkali memerlukan suatu upaya nyata. Butuh waktu bagi mereka untuk belajar menghargai pendapat orang lain yang berbeda. Dengan bekerja sama mencapai tujuan yang sama, Si Kecil dapat meningkatkan keterampilan berbagi mereka untuk mengerjakan tugas-tugas mereka bersama orang lain, Bunda.

4. Kesabaran 

Meskipun kesabaran menjadi salah satu perbuatan kebajikan, namun hal ini tidak mudah untuk dilakukan, Bunda. Menjadi suatu hal yang sangat wajar apabila Si Kecil belum bisa memiliki kesabaran. Namun, penting untuk diingat bahwa kesabaran merupakan keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dalam sepanjang kehidupan mereka. 

Kesabaran memiliki peran penting dalam banyak hal, termasuk dalam menjaga hubungan dan mencapai tujuan besar yang hanya dapat diselesaikan dalam jangka waktu lama. Nah, Bunda bisa membantu Si Kecil untuk memahami bahwa hal-hal baik seringkali membutuhkan waktu yang tepat.

Dengan begitu, Si Kecil akan memahami makna dari sebuah kesabaran. Tentunya, mempelajari kesabaran akan menjadi tantangan bagi anak-anak yang sangat antusias dan bersemangat dalam menjalani kehidupannya, Bunda harus secara tekun melatih kesabaran Si Kecil hingga dirinya bisa membentuk kepribadian yang sabar seiring berjalannya waktu. 

5. Mengikuti petunjuk 

Keterampilan mendengarkan yang baik dapat dimulai dengan melaksanakan instruksi yang didengar oleh anak, atau dalam artian lain ialah mengikuti arahan, Bunda. Mengikuti arahan menjadi suatu hal yang sangat penting terutama setelah Si Kecil memasuki tahun-tahun sekolahnya.

Dengan mengikuti arahan di rumah bersama orang tua, Si Kecil akan merasa nyaman di lingkungan barunya. Anak akan belajar bagaimana mendengarkan dan mengikuti arahan yang diberikan. Apabila mereka mampu untuk mendengarkan dengan baik, akan lebih mudah bagi mereka untuk mengikuti arahan secara tepat. 

Nah, ketika mereka dapat mengikuti arahan dengan tepat, mereka akan sering mendapatkan imbalan atas kerja keras mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa petunjuk yang diberikan terlalu banyak menjadi sebuah tantangan bagi Si Kecil. Untuk itu, Bunda bisa membantu anak mengembangkan kemampuan mengikuti arahan secara perlahan-lahan dengan memberikan arahan satu per satu. 

6. Positif 

Mengusung sikap positif dapat mempermudah anak dalam mengembangkan keterampilan sosialnya, termasuk kesabaran, pemahaman batasan, mendengarkan, dan berbagi, Bunda. Sikap positif membantu anak menjalin pertemanan, berhasil di sekolah, dan mencapai tujuan mereka. Semakin positif Bunda mendukung perkembangan keterampilan sosial anak, termasuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, semakin yakin dan positif pula mereka menjadi diri mereka sendiri.

Tentu saja, tidak berarti Bunda harus selalu bersikap positif. Kritik yang konstruktif dan jujur dapat membantu anak belajar mengekspresikan perasaan mereka. Untuk melakukannya, mulailah dengan mengenali dan mengelola emosi Bunda secara real-time.

Biarkan anak tahu bahwa tidak masalah untuk merasa sedih, marah, atau kecewa sesekali, dan berikan mereka contoh cara mengatasi perasaan sulit ini. Dengan bekerja sama untuk mengakui dan memproses emosi sulit, Bunda membantu menciptakan pengalaman pembelajaran positif untuk masa depan mereka.

7. Empati

Empati adalah keterampilan penting yang dapat Bunda ajarkan kepada anak-anak. Hal ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Anak akan belajar menghargai persamaan dan perbedaan dalam kehidupan mereka dengan orang-orang di sekitar. Nah, keterampilan ini membantu mereka menjadi lebih berempati terhadap orang lain Bunda, tanpa memandang perbedaan.

Bagi Si Kecil, pengembangan empati dapat Bunda lakukan dengan tindakan-tindakan kecil. Contohnya, jika teman atau saudara mereka merasa sedih karena dia bermain dengan mainan tertentu, Si Kecil dapat menghentikan sejenak dan mengatakan, "Aku tahu kamu juga ingin bermain. Jangan sedih. Kita bisa bergantian!"

Empati tidak tumbuh begitu saja Bunda, ia berkembang seiring waktu melalui berbagai pengalaman. Cara terbaik untuk merangsang perkembangan empati pada anak adalah dengan menunjukkan contoh melalui tindakan. Dengan memberikan kasih sayang kepada anak secara konsisten, mereka akan belajar bagaimana memberikan kasih sayang kembali.

8. Menghormati batasan 

Pastinya setiap orang memiliki batasan emosional dan fisik yang berbeda, dan ini adalah konsep yang penting untuk diajarkan kepada anak, Bunda. Hal ini mungkin sulit dipahami oleh anak-anak yang masih sangat muda, terutama jika mereka banyak belajar dari lingkungan rumah.

Contohnya saja seorang anak ekstrovert mungkin menganggap bahwa semua orang suka dipeluk, diajak berbicara, atau diajak bermain. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin benar, tetapi kadang-kadang mereka tanpa sengaja melanggar batas-batas tersebut dalam upaya untuk bersikap ramah.

Oleh karena itu, Bunda dapat mengajarkan anak untuk meminta izin dan mengenali batasan yang dapat membantu mereka membangun rasa hormat terhadap orang lain. Hal yang sama berlaku untuk membantu mereka menetapkan batasan untuk diri mereka sendiri.

Bunda perlu memberi tahu anak bahwa mereka berhak menolak pelukan, ciuman, atau bentuk kasih sayang lainnya dari siapa pun jika mereka merasa tidak nyaman. Ajarkan anak Bunda untuk membuat batasan mereka secara jelas dan meminta orang lain untuk melakukan hal yang sama. 

9. Menyelipkan humor dalam pengajaran kepatuhan

Bagaimana kalau kita memberikan sentuhan humor saat mengajarkan kepatuhan kepada Si Kecil, Bunda? Misalnya, jika mereka lupa membereskan mainan, kita bisa melemparkan sejumput tawa dengan membuat "alarm" bak mandi yang lucu. "Oh, lihat, mainan mandi masih berada di bak! Bip! Bip! Alarm bak mandi berbunyi! Mari bersama-sama mematikannya sebelum kita keluar dan 'disanksi' oleh alarm yang terlalu ramai ini, ya, Bunda!"

10. Memperbolehkan anak merasa superior melalui humor

Bunda, bagaimana kalau kita mencoba menciptakan momen kebersamaan yang menghibur dan mengajarkan keseimbangan dalam hubungan? Sesekali, kita bisa membiarkan anak merasa lebih unggul dengan membuat lelucon konyol atau "kesalahan" yang membuat mereka tertawa. Misalnya, ketika Bunda dengan sukarela membuat "kesalahan" yang mengundang tawa anak-anak, itu bukan hanya momen hiburan, tetapi juga cara menyenangkan untuk membangun hubungan yang lebih dekat. 

11. Ajarkan tata cara yang baik

Ajarkan anak tata cara atau struktur yang dibutuhkan oleh Si Kecil untuk memahami harapan-harapan yang Bunda miliki. Aturan di rumah yang dibuat dengan jelas dan terjadwal dapat membantu Si Kecil untuk "berperilaku dengan benar."

Kemampuan mengelola perilaku merupakan bagian dari keahlian menggunakan humor dengan bijak. Si kecil yang dapat mengekspresikan kegembiraannya kepada saudara atau teman dengan mempertimbangkan keinginan mereka menunjukkan keterampilan humor yang baik, Bunda. 

Bunda, itulah beberapa cara mendidik anak agar memiliki kepribadian yang supel. Semoga bermanfaat!

Pilihan Redaksi
  • 7 Cara Mendidik Anak Balita agar Tak Jadi Generasi Stroberi
  • Tips Parenting Ibunda Anya Prameswari yang Jago Matematika & Sains hingga Punya Puluhan Medali Oimpiade
  • 5 Cara Mendidik Anak Laki-laki agar Menghargai Perempuan Sejak Dini

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow