1 Ramadhan 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Kata BMKG dan Kemenag dan Jadwal Idul Fitri 2024

- Terjawab sudah 1 Ramadhan jatuh pada hari apa atau kapan mulai puasa 2024? simak penjelasan BMKG dan Kemenag dan tanggal hari libur nasional Idul Fitri 2024. Ulasan seputar kapan mulai puasa 2024 atau Idul Fitri 2024 kapan sedang menjadi sorotan, simak penjelasan BMKG dan Kemenag. Kabar terbaru, prakiraan hilal guna menentukan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah atau awal berpuasa bagi umat islam di Indonesia kemungkinan bakal...

1 Ramadhan 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Kata BMKG dan Kemenag dan Jadwal Idul Fitri 2024

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah 1 Ramadhan jatuh pada hari apa atau kapan mulai puasa 2024? simak penjelasan BMKG dan Kemenag dan tanggal hari libur nasional Idul Fitri 2024.

Ulasan seputar kapan mulai puasa 2024 atau Idul Fitri 2024 kapan sedang menjadi sorotan, simak penjelasan BMKG dan Kemenag.

Kabar terbaru, prakiraan hilal guna menentukan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah atau awal berpuasa bagi umat islam di Indonesia kemungkinan bakal berbeda.

Dalam laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika(BMKG) bertajuk 'Informasi Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadhan 1445 H' disebutkan awal Ramadan berpotensi jatuh pada hari yang berbeda sesuai dengan penghitungan yang digunakan.

Baca juga: 5 Persiapkan yang Harus Muslim Lakukan untuk Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan 2024

Baca juga: Terbaru! Cara Dapat Tiket Mudik Gratis Lebaran 2024 Indomaret dan Bank Mandiri, Cek Kapan Dibuka

BMKG menjelaskan, konjungsi geosentrik (ijtima') akan kembali terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024 pukul 09.00 UT atau pukul 16.00 WIB atau pukul 17.00 WITA atau pukul 18.00 WIT.

Konjungsi geosentrik adalah peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat bumi.

Pada 10 Maret 2024, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.51 WIT di Waris, Papua.

Adapun waktu matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.50 WIB di Banda Aceh, Aceh.

"Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024 di sebagian wilayah Indonesia," sebut

BMKG dikutip dari laporan tersebut, Jumat (23/2/2024).

BMKG menyatakan, berdasarkan hal-hal tersebut, secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Ramadan 1445 H, bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya

adalah setelah matahari terbenam tanggal 10, bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam.

Sementara, tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah matahari terbenam.

"Sedangkan bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret

2024 tersebut," jelas BMKG.

Lebih lanjut BMKG menyatakan, ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,33° di Jayapura, Papua; sampai dengan 0,87° di Tua Pejat,

Sumatera Barat.

Adapun ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 10,75° di Merauke, Papua; sampai dengan 13,62° di Sabang, Aceh.

Kemudian, elongasi di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara 1,64° di Denpasar, Bali sampai dengan 2,08° di Jayapura, Papua.

Adapun elongasi di Indonesia saat matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 13,24° di Jayapura, Papua sampai dengan 14,95° di Banda Aceh, Aceh.

Umur Bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,15 jam di Waris, Papua; sampai dengan 2,84 jam di Banda Aceh, Aceh.

Selanjutnya, Lag di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara -0,35 menit di Jayapura, Papua; sampai dengan 5,45 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat.

Lag di Indonesia saat matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 48,15 menit di Merauke, Papua; sampai dengan 60,09 menit di Sabang, Aceh.

Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara 0,02 persen di Denpasar, Bali; sampai dengan 0,03 persen di Jayapura, Papua.

Adapun fraksi illuminasi bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 1,33 persen di Jayapura, Papua; sampai dengan 1,70 persen di Banda Aceh, Aceh.

"Pada tanggal 10 Maret 2024, bulan terbenam lebih dulu dari matahari, sehingga data objek astronomis lainnya tidak diperlukan lagi. Pada tanggal 11 Maret 2024, dari sejak matahari terbenam hingga bulan terbenam ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 5° dari bulan, yaitu Merkurius," ungkap laporan tersebut.

Baca juga: Mau Mudik? Cek Syarat Naik Kapal Laut 2024, Ini Cara Beli Tiket Kapal Laut Online Pakai Ios/Android

Terpisah, Kementerian Agama akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan pada 10 Maret 2024 yang bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.

Pemantauan hilal awal Ramadan 1445 H akan dilakukan di 134 titik di seluruh Indonesia.

“Kami memutuskan akan menggelar rukyatulhilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib.

Adib mengatakan rukyatulhilal akan dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam serta instansi lain di

daerah setempat.

Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1445 H dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi

lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.

Secara hisab, kata Adib, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Minggu, 10 Maret 2024 M atau bertepatan 29 Syakban 1445 H.

"Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara

2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”,” jelasnya.

Daftar Hari Libur Nasional 2024

1. Senin, 1 Januari 2024: Tahun Baru 2024 Masehi

2. Kamis, 8 Februari 2024: Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

3. Sabtu, 10 Februari 2024: Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili

4. Senin, 11 Maret 2024: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946

5. Jumat, 29 Maret 2024: Wafat Isa Almasih

6. Minggu, 31 Maret 2024: Hari Paskah

7. Rabu-Kamis, 10-11 April 2024: Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah

8. Rabu, 1 Mei 2024: Hari Buruh Internasional

9. Kamis, 9 Mei 2024: Kenaikan Isa Almasih

10. Kamis, 23 Mei 2024: Hari Raya Waisak 2568 BE

11. Sabtu, 1 Juni 2024: Hari Lahir Pancasila

12. Senin, 17 Juni 2024: Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah

13. Minggu, 7 Juli 2024: Tahun baru Islam 1446 Hijriah

14. Sabtu, 17 Agustus 2024: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

15. Senin, 16 September 2024: Maulid Nabi Muhammad SAW

16. Rabu, 25 Desember 2024: Hari Raya Natal

Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Siang Super Enak di Bali, Nikmatnya Sate Rembiga Bali

Daftar Cuti Bersama Nasional 2024

1. Jumat, 9 Februari 2024: Cuti Bersama Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili

2. Selasa, 12 Maret 2024: Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946

3. Senin, Selasa, Jumat, dan Senin, 8, 9, 12 dan 15 April 2024: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah

4. Jumat, 10 Mei 2024: Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

5. Jumat, 24 Mei 2024: Cuti Bersama Hari Raya Waisak 2568 BE

6. Selasa, 18 Juni 2024: Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah

7. Kamis, 26 Desember 2024: Cuti Bersama Hari Raya Natal

Itulah tadi ulasan kapan mulai puasa 2024? simak penjelasan BMKG dan Kemenag dan tanggal hari libur nasional Idul Fitri 2024.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow