Waspadai Jika Merasa Terlalu Lelah, Ini Tanda Parental Burnout pada Orangtua
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tanda parental burnout yang dialami oleh orang tua. Yuk simak!
Nakita.id - Menjadi seorang orang tua adalah salah satu tugas terpenting dan paling menuntut dalam kehidupan.
Merawat dan mendidik anak-anak bisa menjadi pekerjaan penuh waktu yang menguras energi, baik secara fisik maupun emosional.
Namun, terkadang tuntutan ini dapat mengarah pada apa yang dikenal sebagai "parental burnout" atau kelelahan orang tua.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda umum dari kondisi ini dan bagaimana mengidentifikasi serta mengatasi mereka.
Parental burnout adalah kondisi dimana seorang orang tua merasa kelelahan secara fisik, emosional, dan mental karena tuntutan yang berlebihan dari peran sebagai orang tua.
Ini bukan hanya tentang merasa lelah setelah hari yang sibuk, tetapi tentang mengalami kelelahan yang terus-menerus dan kronis yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan hubungan orang tua dengan anak-anak mereka.
Tanda-tanda Parental Burnout
1. Kelelahan yang Berlebihan
Orang tua yang mengalami parental burnout sering merasa sangat lelah secara fisik, meskipun mereka telah istirahat yang cukup.
Mereka mungkin merasa kelelahan bahkan setelah tidur yang panjang, dan energi mereka terasa terkuras sepanjang waktu.
2. Kurangnya Motivasi
Parental burnout juga dapat menimbulkan kurangnya motivasi dan minat dalam melakukan aktivitas yang sebelumnya dinikmati oleh orang tua.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Mengalami Burnout Setelah Menjadi Ibu
Mereka mungkin merasa apatis atau kehilangan minat pada hobi, pekerjaan, atau interaksi sosial.
3. Perasaan Putus Asa
Orang tua yang mengalami burnout sering merasa putus asa atau putus asa dalam menghadapi tugas-tugas sehari-hari yang terkait dengan merawat anak-anak.
Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak mampu mengatasi tuntutan yang ada dan merasa terjebak dalam situasi yang tidak berubah.
4. Perubahan Mood yang Signifikan
Parental burnout juga dapat menyebabkan perubahan mood yang signifikan pada orang tua.
Mereka mungkin menjadi lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau cenderung menarik diri dari interaksi sosial dengan keluarga dan teman-teman.
5. Ketegangan dalam Hubungan Orang Tua-Anak
Ketika orang tua mengalami burnout, hubungan mereka dengan anak-anak mereka juga dapat menderita.
Mereka mungkin menjadi kurang sabar, kurang responsif, atau kurang perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan anak-anak mereka.
6. Perubahan dalam Kualitas Tidur
Baca Juga: Self-care Saja Tidak Cukup untuk Hadapi Burnout pada Ibu, Butuh Peran Ayah untuk Menghadapinya
Parental burnout dapat memengaruhi kualitas tidur orang tua.
Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur atau terbangun secara teratur pada malam hari karena kecemasan atau stres yang terkait dengan tugas-tugas orang tua.
7. Penurunan Kinerja di Tempat Kerja atau dalam Kehidupan Sosial
Kondisi ini juga dapat mempengaruhi kinerja orang tua di tempat kerja atau dalam kehidupan sosial mereka.
Mereka mungkin merasa sulit berkonsentrasi, kurang produktif, atau menarik diri dari interaksi sosial dengan rekan kerja atau teman-teman.
Mengatasi Parental Burnout
Mengenali tanda-tanda parental burnout adalah langkah pertama yang penting dalam mengatasi kondisi ini.
Berikut beberapa strategi yang dapat membantu orang tua mengatasi burnout:
1. Berbicara dengan Pasangan atau Orang Lain
Berbicara dengan pasangan, teman, atau anggota keluarga lainnya tentang perasaan dan pengalaman Anda dapat membantu melegakan beban yang Anda rasakan.
Mereka mungkin dapat memberikan dukungan, saran, atau bantuan praktis dalam mengatasi burnout.
2. Carilah Dukungan
Baca Juga: Psikolog Ini Beberkan Tips Menghindari Burnout Saat Mengasuh Anak yang Tantrum, Efeknya Bisa Menjaga Kewasaran Ibu dari Stres
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari sumber-sumber luar, seperti konselor atau terapis yang terlatih.
Terapis dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab dan faktor pemicu burnout, serta mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
3. Lakukan Istirahat
Memberi diri Anda waktu untuk istirahat dan merawat diri sendiri adalah kunci dalam mengatasi burnout.
Cobalah untuk membuat waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda nikmati dan memberikan diri Anda izin untuk beristirahat tanpa merasa bersalah.
4. Atur Prioritas
Coba identifikasi tugas-tugas dan tanggung jawab yang paling penting dan fokuslah pada hal-hal itu.
Belajar untuk mengatakan "tidak" kepada permintaan yang tidak penting atau yang melebihi kapasitas Anda dapat membantu mengurangi stres dan tekanan.
5. Jaga Keseimbangan Hidup
Menciptakan keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi adalah kunci dalam menghindari burnout.
Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menyegarkan, serta jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Burnout Syndrome yang Dialami Tenaga Kesehatan Tanah Air Selama Menangani Pasien Covid-19
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Apa Reaksi Anda ?