WANITA Ini Jadi Anggota DPR di Usia 22 Tahun,Nikahi Perwira TNI Usai Permintaannya Ditolak Dudung

- Perempuan berparas cantik Hillary Brigitta Lasut (27 tahun) pernah menyandang sebagai anggota DPR RI termuda. Hillary Brigitta menjadi anggota Komisi III DPR RI periode 2019-2024 saat usianya masih 22 tahun. Ia maju dari Partai NasDem dari dapil Sulawesi Utara dengan memperoleh suara sebanyak 70.345. Hillary kemudian duduk di Komisi III DPR RI membidangi Hukum, HAM, dan Keamanan untuk periode 2019-2024. Pada tahun 2023,...

WANITA Ini Jadi Anggota DPR di Usia 22 Tahun,Nikahi Perwira TNI Usai Permintaannya Ditolak Dudung

TRIBUN-MEDAN.COM - Perempuan berparas cantik Hillary Brigitta Lasut (27 tahun) pernah menyandang sebagai anggota DPR RI termuda. 

Hillary Brigitta menjadi anggota Komisi III DPR RI periode 2019-2024 saat usianya masih 22 tahun.

Ia maju dari Partai NasDem dari dapil Sulawesi Utara dengan memperoleh suara sebanyak 70.345.

Hillary kemudian duduk di Komisi III DPR RI membidangi Hukum, HAM, dan Keamanan untuk periode 2019-2024.

Pada tahun 2023, Hillary pindah partai dari NasDem ke Demokrat. Ia pun di-PAW dan digantikan Kamran Muchtar Podomi Fraksi NasDem.

Hillary kemudian maju lagi menjadi caleg DPR periode 2024-2029 dari Demokrat. 

Ia memperoleh suara tertinggi dari dapil yang sama di Sulawesi Utara dengan raihan 174.448 suara per Senin (26/2/2024) pukul 22.00 WIB.

Nikahi Prajurit TNI setelah Permintaannya Ditolak Dudung  Abdurachman

Hillary Brigitta Lasut pernah dikritik usai mengirimkan surat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) waktu dijabat Dudung Abdurachman untuk meminta ajudan atau bantuan pengamanan dari TNI. Sebab, menurutnya, pekerjaannya sebagai wakil rakyat tak lepas dari ancaman karena harus mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda dengan kepentingan sebagian golongan.

Agar tak jadi beban negara, Brigitta saat itu mengaku siap menanggung biaya personel TNI yang ditugaskan menjadi ajudannya. Namun, setelah terungkap ke publik, permintaan Brigitta itu langsung menuai kritik. Tak lama, dia kembali mengirim surat ke KSAD untuk membatalkan permohonan bantuan pengamanan dari TNI AD. Brigitta jugamenyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang dia munculkan.

"Kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerja sama yang baik selama ini antara TNI AD dan Komisi I PR RI khususnya dengan kelompok Fraksi Partai Nasdem," tulis Brigitta dalam surat tersebut.

Permintaan ini menjadi sorotan usai beredarnya surat telegram yang ditandatangani Asisten Personil KSAD yang saat itu dijabat Mayjen TNI Wawan Ruswandi. Surat itu berisi instruksi pengiriman personel bintara TNI untuk mengikuti seleksi dalam rangka penugasan sebagai ajudan Hillary.

Dengan tegas, Dudung Abdurachman menolak permintaan itu. "(Soal permintaan ajudan) tidak akan dipenuhi," ujar  Dudung, Jumat (3/12/201) lalu.

Setelah permintaannya ditolak KSAD, setahun kemudian, Hillary Brigitta Lasut pun menikahi seorang prajurit TNI AD pada Kamis (24/11/2022).

Hillary Brigitta Lasut menikah dengan prajurit Kopassus Lettu Inf Yohanes Rahawarin, putra dari Letjen (Purn.) Jeffry Apoly Rahawarin.

Prosesi pernikahannya keduanya berlangsung meriah digelar di Manado, Sulawesi Utara.

Profil Hillary Brigitta Lasut:

Nama: Dr. Hillary Brigitta Lasut, S.H., LL.M.

Anggota DPR RI: 1 Oktober 2019 – 21 November 2023

Daerah pemilihan: Sulawesi Utara

Lahir 22 Mei 1996 (umur 27) di Manado, Sulawesi Utara.

Partai politik:  NasDem (2019–2023), Demokrat (2023–).

Suami: Lettu Inf Yohanes P. Rahawarin (menikah 2022).

Orang tua: Elly Engelbert Lasut (ayah), Telly Tjanggulung (ibu).

Kerabat: Letjen (Purn.) TNI Jeffry Apoly Rahawarin (ayah mertua).

Alma mater: Universitas Pelita Harapan, Universitas Washington, AS.

Anggota DPR RI Termuda

Hillary Brigita merupakan anggota DPR RI termuda pada periode 2019-2024 dengan usia 22 tahun.

Hillary Brigitta merupakan anak dari Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut.

Setelah lulus dari S-1 bidang hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada 2014 dan dari Washington School of Law pada 2018,  Brigitta bekerja di Lippo Mall Puri sebagai arta officer.

Ia juga sempat menjadi operasional direktur di CV Mutiara Sakti pada 2019.

Kemudian pada 2019, ia mencalonkan diri menjadi caleg termuda yang bertarung memperebutkan enam kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Utara.

Pada pemilihan tersebut ia berhasil memperoleh suara sebanyak 70.345.

Hillary kemudian terpilih dan masuk ke Komisi III DPR RI membidangi hukum, HAM, dan keamanan untuk periode 2019-2024.

Putri tunggal dari Bupati

Hillary Brigitta Lasut merupakan putri tunggal dari Bupati Kepulauan Talaud terpilih periode 2019-2024, Elly Engelbert Lasut yang juga sebelumnya pernah menjabat Bupati Kepulauan Talaud selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2010. Sementara ibunya, Telly Tjanggulung, merupakan Bupati Minahasa Tenggara masa jabatan 2008-2013.

Hillary mengenyam pendidikan di SD Katolik 01 Santa Theresia Manado (2003–2009), SMP Manado International School (2009–2011), dan SMA Negeri 1 Manado (2011–2014).

Hillary pernah menjabat sebagai ketua OSIS dan Paskibraka Kota Manado semasa duduk di bangku SMA.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studi S-1 Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) dan lulus pada 2018.

Ia kemudian melanjutkan studi S-2 di Universitas Washington School of Law jurusan hukum internasional dan lulus pada 2019.

Pada pertengahan 2023 Hillary lulus sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum di Universitas Pelita Harapan. 

Dinikahi Perwira TNI AD

Perwira Kopassus Lettu Inf Yohanes Prasetyo Rahawarin, suami dari Hillary Brigitta Lasut.

Pria 29 tahun lulusan Akademi Militer tahun 2014 ini bertugas di Grup 3 Kopassus Sandi Yudha.

Ayahnya seorang purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal.

Ayah Yohanes mantan Pangkogabwilhan III dan Pangdam Pattimura Maluku, Letjen (Purn.) Jeffry Apoly Rahawarin.

Yohanes yang baru berusia 29 tahun merupakan Perwira TNI Lulusan Akademi Militer tahun 2014.

Ia mengambil spesialisasi Intelijen Pertahanan dan saat ini bertugas di Group 3 Kopassus Sandi Yudha.

Saat ini sang ayah, Jeffry dipercaya sebagai Deputi III Badan Pengelola Perbatasan di Kemendagri.

Lettu Yohanes sudah beberapa kali menjuarai kejuaraan beladiri, serta menyelesaikan misi dan penugasan di area konflik, perbatasan, dan misi combat intellegence.

Pada usia 24 tahun ia berhasil menjadi Dan 2 Ban Hitam Yongmoodo dan menjadi juara 1 Lomba Bela Diri Militer Yongmoodo se-TNI Angkatan Darat di 2016.

Yohanes Juga merupakan Atlit Karate dan sempat mendapat Juara 3 Kejuaraan Karate Nasional dan merupakan peraih balik 2 bela diri Merpati Putih yang jumlahnya masih sangat sedikit di Indonesia.

Dalam beberapa kesempatan ia sering diminta menjadi relawan melatih bela diri para anggota Kopassus yang sedang pendidikan atau pelatihan pra-penugasan.

Yohanes telah menyelesaikan Penugasan Tempur di Satgas Tinombala Poso di usia 25 tahun dan Tugas Satgas Mandala 1 di Papua di usia 27 tahun.

Bahkan setelahnya banyak mendapatkan Medali Penghargaan atas prestasi dan pengabdiannya Seperti Satya Lencana Ksatria Yudha, Medali Wiradharma Nusa, Medali Bhakti Nusa, dan Medali Operasi Kepolisian.

Dikenal Cerdas dan Berdedikasi, selain berprestasi dan dikenal karena masuk 10 besar dari 300 perwira muda lain saat pendidikan Diklapa 1 TNI.

Pendidikan Intelejen Militer yang dilewati Yohanes tidak tanggung-tanggung. Ia berkali-kali mengelilingi berbagai negara untuk menyelesaikan pendidikan bersama Pasukan Elit Internasional dan pendidikan military intelligence di Australia, Singapura, Thailand dan Filipina.

Yohanes juga Beberapa Kali mewakili Kopassus untuk mengikuti International Training hasil kerja sama militer bilateral.  Beberapa di antaranya:

- Latma TIGER Kopassus TNI AD dan Royal Thai Army Special Forces (Pasukan Khusus Angkatan Darat Thailand)

- Latma Dawn Komodo Kopassus and Special Air Service Regiment, Australian Special Forces di Australia dan Indonesia

- Latma CHANDRAPURA antara Kopassus TNI AD – Singaporean Armed Forces COMMANDO di Singapura

- Latma Dolphine Antara TNI AD dengan AD Filipina di Filipina.

Belum lagi Special Training Bergengsi dan Pelatihan khusus Internasional yang ia lewati, seperti pelatihan:

- Combat Intelligence Kodiklat

- Spesialisasi Sniper /Bakduk

- Sussarpa Intel BAIS TNI

- Multinational Intelligence Preparation and Monitoring of Battle Space (Asia & Australia)

- Military Free Fall Training (Pusdiklat Passus)

- Born To Defence Cyber International Intellegence Training (BSSN) (ASIA).

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow