Usai Putusan MK,Presiden PKS Beda Sikap dengan Surya Paloh Soal Anies Baswedan,Kasta Jadi Alasan

- Setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal Pilpres 2024, PKS dan NasDem terpecah. Seperti diketahui, MK menolak gugatan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang ingin menganulir kemenangan Prabowo-Gibran. Dalil kedua kubu soal politisasi bansos hingga cawe-cawe Presiden Jokowi yang menguntungkan Prabowo-Gibran dianggap tidak terbukti. Sikap dua partai Koalisi Perubahan itu berbeda dalam hal nasib Anies Baswedan pasca...

Usai Putusan MK,Presiden PKS Beda Sikap dengan Surya Paloh Soal Anies Baswedan,Kasta Jadi Alasan

TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal Pilpres 2024, PKS dan NasDem terpecah.

Seperti diketahui, MK menolak gugatan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang ingin menganulir kemenangan Prabowo-Gibran.

Dalil kedua kubu soal politisasi bansos hingga cawe-cawe Presiden Jokowi yang menguntungkan Prabowo-Gibran dianggap tidak terbukti.

Sikap dua partai Koalisi Perubahan itu berbeda dalam hal nasib Anies Baswedan pasca kontestasi politik nasional.

PKS enggan mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Sedangkan NasDem sudah membicarakan sejak lama soal kans kembali menjadi Gubernur Jakarta untuk periode kedua.

Kasta politik Anies menjadi alasan keduanya tak sejalan. Padahal kedua partai, bersama PKB, sempat menyatakan akan membawa platform Koalisi Perubahan sampai ke Pilkada.

PKS Tak Usung Anies

Sikap tak mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024 disampaikan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).

Saat itu, Syaikhu dan petinggi PKS lainnya baru saja usai bertemu dengan Anies dan cawapres Muhaimin Iskandar.

Syaikhu mengatakan, Anies yang merupakan eks Gubernur Jakarta 2017-2022 dan menjadi capres pada Pilpres 2024 sudah merupakan tokoh nasional.

PKS tidak ingin menurunkan kasta politik Anies dengan memajukannya kembali di Pilkada Jakarta.

"Dengan masuknya pak Anies sebagai capres 2024 saya kira beliau adalah sudah menjadi tokoh nasional," kata Syaikhu.

"Jadi jangan didegradasi kembali sebagai tokoh daerah. Jadi sangat sayang kita akan terus berusaha jadikan pak Anies sebagai tokoh nasional," imbuhnya.

Sebaliknya, PKS ingin mengusung kader internalnya untuk berkontestasi di provinsi yang tak lagi ibu kota negara itu.

PKS pun meminta balas budi Anies untuk mendukung kadernya.

"Oleh karena itu mungkin kedepan kalau kemarin kami sudah berusaha mengusung pak Anies dan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan pak Anies sebagai capres, saya kira di pilkada ini saatnya pak Anies mendukung kader PKS untuk maju," tandas dia.

Sohibul Iman dan Mardani Ali Sera

Sebelumnya dibertakan, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta menyiapkan tiga nama yang akan didorong sebagai kandidat calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.

Ketiga nama itu ialah eks Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, dan Wakil Ketua DPW PKS Jakarta, Khoirudin.

“Kami sudah siapkan nama, tapi secara resmi belum. Kalau resmi kan harusnya keluar dari DPP nanti ya,” ucap Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz.

“Tapi secara usulan, dari (DPW PKS) DKI dan dari DPP itu sudah ada masukan,” sambungnya.

Abdul Aziz menyebut, nama-nama ini nantinya bakal dibahas terlebih dulu dalam rapat internal PKS terkait Pilkada serentak yang akan dilaksanakan November 2024 mendatang.

Ada beberapa kriteria atau syarat yang harus dipenuhi oleh setiap kandidat kepala daerah sebelum nantinya bakal diusung PKS.

“DPP juga enggak akan sembarangan memutuskan, ada mekanismenya. Mungkin melihat track record, dan seterusnya,” ujarnya.

Tak hanya itu, sosok yang akan diusung PKS nantinya juga akan dibahas kembali dengan partai koalisi di Pilkada Jakarta.

“Jadi kami harus duduk bareng partai-partai koalisi yang ingin mengusung, nah nanti dibahas nih siapa calonnya,” tuturnya.

Namun, belakangan, Khoirudin menyatakan tidak minat maju Pilkada Jakarta.

Khoirudin mengatakan akan fokus melanjutkan tugasnya di DPRD Jakarta. 

Terlebih, di periode 2024-2029, ia menjadi sosok terkuat untuk menjadi Ketua DPRD DKI mengingat PKS berstatus partai pemenang Pemilu di Jakarta.

"Kalau saya, saya ngawal di dewan saja lah," kata Khoirudin di DPRD DKI Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD DKI ini mengatakan, di internal PKS memang sudah melakukan jajak pendapat mengenai nama-nama yang disiapkan untuk maju di Pilkada Jakarta.

"Saya di internal PKS sudah melakukan jajak pendapat keluar lah nama-nama dari kader dan non kader."

"Namun sebelumnya kami sudah putuskan indikatornya. Indikator calon gubernur Jakarta untuk bisa melaksanakan platform kita."

"Kalau orang-orang yang dari kader kita ada Pak Mardani Ali Sera, kemudian ada Sohibul Iman, kemudian nama saya juga ada di survei, namun saya fokus di legislatif," paparnya.

Yang tersisa kini pun hanya dua nama, Sohibul Iman dan Mardani Ali Sera.

Surya Paloh Bicara dengan Anies

Di sisi lain, Ketua Umum NasDem, Surya Paloh ternyata sudah berbicara dengan Anies soal kemungkinan kembali terjun ke gelanggang kontestasi politik Jakarta.

Bahkan komunikasi keduanya sudah terjadi cukup lama itu, tepatnya pada 18 maret 2024.

Hal ini diketahui setelah dibocorkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.

“Komunikasi sudah, kita cek ombak ke Mas Anies. Pak Surya menyampaikan,’Politik ini kan kartu enggak boleh mati. Kalau Bung Anies mau maju pilkada monggo, Nasdem siap,’” ujar Willy di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Senin (15/4/2024), dikutip dari Kompas.com.

Namun, Willy menceritakan bahwa Anies masih ingin menyelesaikan proses sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Seperti diketahui, Anies maju sebagai capres pada Pilpres 2024 berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.

Namun suaranya kalah dari pasangan Prabowo-Gibran.

Saat itu, Anies tengah menggugat hasil Pilpres tersebut di MK, dan hasilnya akan diputuskan pada 22 April 2024 mendatang.

“Ya Pak Anies menjawabkan, ’Saya akan menyelesaikan proses MK',” ujar dia.

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow