TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

Pengerahan pasukan TNI-Polri itu berlangsung setelah TPNPB OPM pimpinan Matius Gobai membunuh Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey.

TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) mengungkap pergerakan pasukan gabungan TNI-Polri ke Paniai usai pembunuhan Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey. Oktovianus ditembak mati di Jalan Trans Paniai, Intan Jaya, Papua pada 10 April 2024.

Juru bicara Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, usai penembakan itu, TNI-Poli mengerahkan pasukan ke Paniai pada 13 April lalu. "Mengejar pimpinan dan pasukan TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipouda," kata Sebby dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 April 2024.

Menurut Sebby, berdasarkan laporan dari Panglima Daerah TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipouda Brigadir Jenderal Matius Gobai, TNI- Polri mulai berkumpul di Hotel Jepara 2, Nabire, dengan pasukan 13 truk militer. Mereka lantas menuju Paniai dengan pengawalan ketat.

"Tim gabungan militer TNI-Polri ini telah disiagakan di dua wilayah di Meepago di Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Paniai," kata Sebby.

Pengerahan pasukan itu berlangsung setelah kelompok bersenjata pimpinan Matius Gobai itu membunuh Oktovianus Sogalrey pada 10 April lalu. Jenazah Danramil Aradide itu dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Paniai di Madi keesokan harinya dan dibawa ke Nabire pada 12 April. Oktovianus dimakamkan dengan upacara militer di Nabire, Papua.

Pada 12 April, helikopter TNI juga menurunkan pasukan sebanyak tiga kali penerbangan. Mereka diturunkan di Bandar Udara Enarotali, ibu kota Paniai.

Pada 14 April, TNI-Polri melakukan razia dengan seragam lengkap dan bersenjata di semua titik wilayah Meepago, yang meliputi Nabire, Dogiay, Deiyai, dan Paniai. "Menakut-nakuti rakyat sipil," kata Sebby.

Pada 15 April 2024, mobil Barakuda didatangkan ke Distrik Toyaimoti Aradide, tempat kejadian pembunuhan Danramil Aradide. "Sementara wilayah bagian kota di Nabire, Dogiay, Deiyai, dan Paniai telah siaga satu dan dipasangi spanduk-spanduk daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian Daerah Papua di tempat umum wilayah Meepago," tutur Sebby.

Pada 16 April 2024, TNI-Polri melakukan operasi pengintaian di lokasi-lokasi target penyerangan menggunakan dua buah helikopter. Kendaraan udara itu diterbangkan dari Bandar Udara Enarotali Paniai. Adapun wilayah yang menjadi sasaran operasi itu di Paniai.

Sebby juga mengatakan, saat itu warga sipil Papua maupun non-Papua berada di sekitar TKP telah mengungsi ke Masi, ibu kota Enarotali. Pengungsian pun bergerak mengungsi ke wilayah terdekat lainnya di Deiyai, Dogiay, dan Nabire. "Mohon pantauan dari semua pihak," ucap Sebby.

Informasi tentang pengerahan pasukan besar-besaran ke Paniai itu setelah penembakan Danramil Aradide itu dibantah Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2024 Komisaris Besar Faizal Ramadhani.

"Tanya dulu sama Sebby Sambom, informasinya dari mana. Kalau dari kami enggak ada, ya," kata Faizal, saat dihubungi pada Rabu, 17 April 2024. Dia mengatakan tak mengerti dengan tudingan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Kemarin, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi mengatakan pasukan TNI masih mengejar pelaku pembunuhan Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey. Kristomei memastikan pembunuhan itu dilakukan oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Kelompok OPM yang menembak dan menganiaya Letda Inf Oktovianus, danramil 1703-04/Aradide, melarikan diri dan masih dalam pengejaran," kata Kristomei saat dihubungi Tempo pada Senin, 15 Maret 2024.

Saat ini, kata Kristomei, TNI masih mengumpulkan informasi mengenai pelaku pembunuhan. Informasi ini dibutuhkan untuk menangkap pelaku. Dia mengklaim, TNI tak bekerja sendiri dalam pengejaran ini.

"TNI masih terus mencari informasi keberadaan kelompok OPM ini bersama-sama dengan Polri dan masyarakat," ucap dia.

Tentang kondisi keamanan di Paniai usai pembunuhan ini, Kristomei tak menjawab detail. Dia hanya memastikan kondisi saat ini sudah kondusif. "Situasi di Paniai sudah kondusif dan aman terkendali," jawab dia singkat.

Senada dengan Kristomei, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar, sebelumnya mengatakan, kondisi keamanan di Paniai sudah kondusif usai kejadian terbunuhnya Danramil 1703-04/Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

"Situasi saat ini di wilayah Paniai dalam situasi kondusif dan aparat keamanan TNI Polri melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku biadab ini," tutur Nugraha.

Dia juga mengatakan, pembunuhan ini termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang dilakukan oleh OPM. "Aksi keji OPM ini telah menciderai upaya untuk menciptakan perdamaian dan kedamaian serta percepatan pembangunan di Tanah Papua," kata Nugraha.

Pilihan Editor: Polda Metro dan Puspom TNI Tangkap Pengemudi Fortuner Pelat TNI Palsu yang Mengaku Adik Jenderal

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow