Tol Bawah Laut IKN Bakal Telan Biaya Jumbo, Siapa yang Garap?

Terowongan bawah laut IKN memiliki panjang sekitar 2 kilometer (Km), bakal menelan investasi hingga Rp10 triliun.

Tol Bawah Laut IKN Bakal Telan Biaya Jumbo, Siapa yang Garap?

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pembangunan jalan tol dengan terowongan bawah laut (immersed tunnel) di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih terus dikaji. Pasalnya, konstruksinya diprediksi bakal menelan biaya jumbo hingga Rp10 triliun.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis H Sumadilaga menuturkan, hingga saat ini rencana pembangunan immersed tunnel masih dalam tahap detail engineering design (DED).

"Iya masih DED. Kita itu bukan apa-apa, karena ini pertama kali kan jadi teman-teman Bina Marga itu harus berhati-hati," jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (17/2/2024).

Baca Juga : Prabowo Gibran Lanjutan Proyek IKN, Saham ADHI - PANI Diramal Cerah

Proses kajian mendalam tersebut khususnya dilakukan pada tahap-tahap pemasangan hingga penetapan lokasi immersed tunnel agar nantinya terowongan bawah laut tersebut benar-benar kedap air.

Danis Menjelaskan, dalam informasi terbarunya, jalan tol dengan terowongan bawah laut ini kemungkinan besar bakal dibangun melalui skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Baca Juga : : PUPR Sebut Hotel Nusantara jadi Proyek Investasi Swasta IKN Satu-Satunya yang Rampung Agustus 2024!

"Pemerintah kan nanti memutuskan kan, pak menteri akan keluarkan kebijakan. Kalau misalnya investasi terlalu ini [berat karena mahal] ya yang ada sekarang kan APBN dulu," pungkasnya.

Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) menjadi salah satu badan usaha yang telah menunjukkan minatnya untuk menggarap proyek jalan tol dengan terowongan bawah laut ini.

Baca Juga : : Prabowo-Gibran Unggul di Real Count Pilpres 2024, Bagaimana Nasib Proyek IKN?

Bahkan, HK telah menggandeng perusahaan konstruksi asal Korea Selatan yakni Daewoo Engineering & Construction Co., Ltd (Daewoo) untuk melakukan studi atas rencana tersebut.

"Kami sedang melakukan inisiasi studi untuk mengajukan prakarsa untuk membangun segmen tol yang salah satunya ada konstruksi immersed tunnel," jelas Direktur Operasi I Hutama Karya, Agung Fajarwanto.

Agung memberikan gambaran total nilai konstruksi dari proyek terowongan bawah laut perdana di Indonesia tersebut diperkirakan mencapai Rp10 triliun. Sementara itu, total panjang terowongan yakni sekitar 2 kilometer (Km).

Secara teknis, pembangunan terowongan bawah laut ini nantinya tidak sepenuhnya dibangun di bawah laut, melainkan akan dibangun terlebih dahulu di darat baru kemudian ditenggelamkan.

"Setelah ditenggelamkan nanti di instal masing-masing segmen, kemudian dikeringkan airnya dipompa kembali sampai dia benar-benar kedap dan bisa digunakan untuk lalu lintas. Prinsipnya gitu," pungkasnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow