Tiba-tiba Tantrum, Pengganti Troussier Salahkan Klub Lokal Usai Vietnam Tersingkir dari Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Vietnam, Hoang Anh Tuan, menyebut dosa besar klub-klub liga lokal terhadap pemainnya pasca tersingkir dari Piala Asia U-23 2024.

Tiba-tiba Tantrum, Pengganti Troussier Salahkan Klub Lokal Usai Vietnam Tersingkir dari Piala Asia U-23 2024

SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas U-23 Vietnam, Hoang Anh Tuan, menyebut dosa besar klub-klub liga lokal terhadap pemainnya pasca tersingkir dari Piala Asia U-23 2024.

Pengganti Philippe Troussier tiba-tiba tantrum usai Timnas U-23 Vietnam tersingkir dari Piala Asia U-23 2024 pasca dikalahkan Irak di perempat final.

Hoang Anh Tuan tak bisa menyembunyikan perasaan kesalnya saat Vietnam gagal mengulangi kesuksesan edisi 2018, di mana saat itu mereka keluar sebagai runner-up.

Menariknya kekesalan Hoang Anh Tuan ditumpahkan dengan cara menyalahkan klub-klub liga lokal yang menaungi para pemain Timnas U-23 Vietnam saat ini.

Bahkan, tanpa ragu Hoang Anh Tuan menilai jika masalah utama dari skuadnya saat berlaga di Piala Asia U-23 2024 berasal dari klub-klub tersebut.

Baca Juga: Indonesia Vs Uzbekistan - Ada Sedikit Pesan Fakhri Husaini untuk Shin Tae-yong

Lantas apa yang dipermasalahkan Hoang Anh Tuan hingga membuatnya menjadi tantrum pasca tersingkir dari turnamen tersebut?

Dilansir Superball.id dari Soha.vn, Hoang Anh Tuan prihatin sebanyak 90 persen pemain di skuadnya jarang diberikan menit bermain oleh klub-klub di Liga Vietnam.

Hanya satu pemain yang memiliki jam terbang tinggi, dialah sang kiper, Quan Van Chuan yang sudah menorehkan total 600 menit bermain.

"Jika kita perhatikan dengan seksama, kita akan melihat bahwa 90% pemain Vietnam U-23 jarang bermain di V.League dan Divisi Pertama," ucap Hoang Anh Tuan.

Baca Juga: Mimpi Main di Final, Rafael Struick Ungkap Resep Jitu Agar Timnas U-23 Indonesia Libas Uzbekistan di Semifinal

"Saya punya statistik jumlah menit bermain mereka, yang paling banyak adalah kiper Quan Van Chuan."

"Secara spesifik, dalam 7 pertandingan terakhir selama 1 bulan terakhir, Quan Van Chuan berada di lapangan sekitar 600 menit, sedangkan yang lainnya jarang bermain.

"Bahkan ada pemain yang, sebelum bergabung dengan Vietnam U23, tidak bisa bermain satu menit pun selama sebulan," imbuhnya.

Hoang Anh Tuan tak menampik jika Vietnam memiliki segudang talenta berbakat dalam negeri, namun sangat disayangkan ketika tidak mendapat menit bermain di level klub.

Baca Juga: Indonesia Vs Uzbekistan - Fakhri Husaini soal Rafael Struick Absen: Ini yang Kita Tunggu!

Hal itu menjadi masalah, sekaligus kekhawatiran besar yang dirasakan Hoang Anh Tuan, peran klub yang menaungi para pemain pun dipertanyakan.

Pelatih berusia 56 tahun itu mengaku menghormati klub, ia menyadari klub memiliki tujuan masing-masing, termasuk dalam perebutan gelar.

Namun kondisi pemain yang ada juga membuatnya sulit, hingga keresahan itu secara blak-blakan dilontarkan Hoang Anh Tuan setelah tersingkirnya Vietnam.

"Kami memiliki sumber daya pemain, tetapi kenyataannya ketika mereka kembali ke klub, mereka tidak bisa bermain," ujar Hoang Anh Tuan.

Baca Juga: Media Vietnam Syok saat Tahu PSSI Tak Keluarkan Uang untuk Naturalisasi Pemain

"Ini adalah masalah yang sangat sulit. Mereka bisa bermain di SEA Games, Piala AFF U-23, lalu Piala Asia U-23."

"Tapi hanya ada beberapa pertandingan internasional seperti itu dalam setahun, tapi bagaimana dengan orang-orang di klub? Itu kekhawatiran terbesar saya."

"Ini masalah yang sulit dan saya pikir saya perlu menghormati klub karena setiap tim punya tujuannya masing-masing," imbuhnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow