Tanggapi Luhut,JK Sebut Pelanggar UUD Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan daripada Orang Toxic

- Tanggapi pernyataan Luhut, Jusuf Kalla sebut pelanggar UUD lebih tidak boleh masuk pemerintahan daripada orang toxic. Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan soal orang toxic menuai sorotan. Sebelumnya, Luhut meminta Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke dalam pemerintahan ke depan. Menurut Luhut, jika orang-orang toxic masuk ke pemerintahan maka akan sangat merugikan Indonesia. Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla...

Tanggapi Luhut,JK Sebut Pelanggar UUD Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan daripada Orang Toxic

TRIBUNKALTIM.CO - Tanggapi pernyataan Luhut, Jusuf Kalla sebut pelanggar UUD lebih tidak boleh masuk pemerintahan daripada orang toxic.

Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan soal orang toxic menuai sorotan.

Sebelumnya, Luhut meminta Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke dalam pemerintahan ke depan.

Menurut Luhut, jika orang-orang toxic masuk ke pemerintahan maka akan sangat merugikan Indonesia.

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) mengaku tidak paham dengan wanti-wanti Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait orang-orang toxic masuk ke pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca juga: Akhirnya Terjawab Siapa Sosok Toxic Berpotensi Gabung Kabinet Prabowo, Jokowi Sepakat dengan Luhut

Baca juga: Sosok Toxic Berpeluang Gabung Kabinet yang Dimaksud Luhut Mulai Terjawab, Zulhas Yakin Prabowo Tahu

Baca juga: Ada Eks PDIP, Daftar Orang Dekat Jokowi Diprediksi Isi Kabinet Prabowo-Gibran, Luhut-Tito Tak Aman?

Menurut dia, orang-orang yang melanggar Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945)-lah yang tidak boleh masuk pemerintah.

Pasal 33 yang dimaksud berbunyi “bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

"Pertama, saya tidak mengerti toxic. Yang saya pahami siapa saja yang tidak melaksanakan UU, UUD Pasal 33 untuk kepentingan rakyat juga tidak boleh, lebih jelas," ujar JK saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).

Menurut JK, orang-orang yang melanggar UUD 1945 lah yang seharusnya tidak boleh masuk ke pemerintahan.

Dia menilai, pelanggar UUD 1945 lebih tidak layak masuk ketimbang orang toxic.

"Siapa yang melanggar UUD, tidak melaksanaknya untuk kepentingan rakyat tidak boleh, lebih tidak boleh dibandingkan toxic," ucap dia.

Sebelumnya, Luhut meminta Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke dalam pemerintahan ke depan.

Menurut Luhut, jika orang-orang toxic masuk ke pemerintahan maka akan sangat merugikan Indonesia.

"Kepada presiden terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut.

Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi telah memberi penjelasan lebih lanjut terkait pesan Luhut kepada Prabowo itu.

Jodi menyebut, Luhut hanya memberi sumbang saran kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Meski demikian, Jodi tidak membeberkan siapa sosok toxic yang dimaksud Luhut.

"Pak Luhut hanya sumbang saran saja," ucap Jodi singkat saat dikonfirmasi.

Jokowi Sepakat dengan Luhut

Pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tentang sosok toxic masih menjadi perbincangan.

Sebelumnya, Luhut menyarankan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih tak membawa orang toxic ke kabinet.

Terbaru, Jubir Luhut, Jodi Mahardi pun mengungkapkan siapa sosok toxic yang dimaksud Luhut.

Sementara itu, Presiden Jokowi sepakat dengan apa yang disampaikan Luhut kepada Prabowo Subianto..

Jokowi sepakat dengan saran Luhut agar Prabowo tidak membawa orang-orang toxic ke pemerintahan.

Baca juga: Terjawab Nasib Mahfud MD Usai Kalah Pilpres 2024, Blak-Blakan Akui Kecewa dengan Politik dan Hukum

Hal itu disampaikan Jokowi ditemui seusai meresmikan Indonesia Digital Test House, di Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

"Sudah bener dong. Bener, bener," ujar Jokowi singkat.

Kendati demikian, Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut alasannya sepakat dengan pernyataan Luhut.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu justru meminta awak media untuk bertanya langsung kepada Luhut terkait penilaiannya.

Termasuk, soal siapa sosok yang disebut toxic oleh Luhut.

"Ya ditanyakan kepada Pak Luhut," katanya.

Sebagai informasi, Luhut sempat meminta Prabowo-Gibran agar tidak membawa orang toxic ke lingkungan pemerintahan.

Ia berpendapat, presiden dan wakil presiden terpilih itu harus berhati-hati dengan orang yang bermasalah.

Pesan itu disampaikan Luhut ketika ditemui di acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024) lalu.

"Kepada Presiden Terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam pidato sambutannya.

Baca juga: Terjawab Ahok Bisa Daftar Bacagub Pilkada Jakarta 2024 Meski Berstatus Eks Narapidana, Cek Kata KPU

Gibran Tak Tahu Sosok 'Toxic'

Berbeda dari Jokowi, sang putra sulung, Gibran Rakabuming Raka justru mengaku tidak mengetahui siapa sosok toxic yang disinggung Luhut.

Gibran lebih memilih berkawan dengan semua kalangan, baik dengan orang-orang dalam koalisi maupun di luar pemerintahan.

"Tanyakan ke Pak Luhut, saya tidak tahu orangnya siapa. Yang dimaksud toxic siapa. Kalau saya berkawan dengan semua."

"Baik di dalam koalisi, luar koalisi saya jadikan teman, saya jadikan guru," kata Gibran dilansir Kompas.com, Senin (6/5/2024).

Kendati demikian, Gibran tak merasa keberatan dengan pesan Luhut tersebut.

Ia menegaskan siapa pun memiliki hak untuk memberikan masukan kepadanya dan Prabowo.

"Sekali lagi semua yang ada di pemerintah atau di koalisi. Ataupun mungkin mantan-mantan kontenstan (Pilpres), siapapun berhak memberikan masukan-masukan," terang Gibran.

Sejak awal, Gibran telah menyatakan akan merangkul semua pihak seusai Pilpres 2024 berakhir.

Ia pun siap menampung evaluasi atas kinerjanya bersama Prabowo di pemerintahan mendatang.

"Dan dari awal kan paparkan kami siap merangkul semua, kami siap untuk menerima masukan dari semua."

"Kami siap menerima evaluasi dari semua jadi saya kira tidak masalah," ungkap Gibran.

Baca juga: Gerindra Sebut Eko Patrio Layak Jadi Menteri Prabowo-Gibran Usai Disorong Zulhas, Bukan Tanpa Alasan

Klarifikasi Jubir Luhut

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Luhut, Jodi Mahardi telah memberikan penjelasan mengenai pernyataan atasannya.

Jodi berujar bahwa Luhut hanya sekedar memberikan saran kepada Prabowo Subianto karena tidak ingin ada pihak yang menghambat program pemerintahan selanjutnya.

Ia menjelaskan, orang toxic yang dimaksud Luhut adalah orang-orang yang tidak sejalan dengan visi-misi pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Pak Luhut menggunakan istilah toxic untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet.

Karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan," ucap Jodi lewat rilis yang, Minggu (5/5/2024).

"Hal ini mencerminkan pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan demi kepentingan bersama," jelasnya.

PAN: Prabowo Tahu

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) meyakini bahwa Prabowo pasti akan memilih orang terbaik untuk membantunya di pemerintahan mendatang.

Menurut dia Prabowo memiliki pengalaman dan sumber informasi yang lengkap.

"Pak Prabowo itu orang hebat, terlatih, informasinya sangat lengkap.

Pasti Pak Prabowo akan memilih pembantu-pembantu terbaik," ujar Zulhas, Minggu (5/5/2024) dikutip dari Kompas.com.

"Dan beliau tahu yang terbaik, beliau terlatih, punya pengetahuan luas, pengalaman luas, infonya lengkap.

Pasti beliau akan memilih yang terbaik. Dan itu hak penuh prerogatif presiden terpilih,” katanya lagi.

Namun, Zulhas menegaskan kembali bahwa penunjukkan menteri adalah hak prerogatif presiden.

Baca juga: Beredar 35 Nama Calon Menteri Prabowo-Gibran, Sebagian dari Kabinet Indonesia Maju

Gerindra: Tak Ada Masalah

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pesan dari Luhut bakal dipertimbangkan oleh Prabowo Subianto.

"Apa yang disampaikan menurut saya enggak ada masalah dan bisa jadi bahan pertimbangan juga oleh Pak Prabowo dalam nantinya menyusun kabinet Prabowo-Gibran," kata Dasco kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Dasco mengatakan Prabowo belum memutuskan seperti apa susunan kabinet yang akan dipimpinya selama lima tahun ke depan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beda Respons Jokowi dan Gibran soal Pesan Luhut agar Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan dan Kompas.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow