Suzuki Beberkan Cara Cek Sendiri Kondisi Ban Mobil Usai Jalan Jauh

Salah satu konsekuensi dari melakukan perjalanan jauh, bisanya akan membuat penggunaan ban mobil menjadi lebih berat dibandingkan biasanya

Otomotifnet.com – Mobil bila dipakai lama dalam perjalanan jauh, bisa saja ada komponen yang berisiko mengalami keausan.

Makanya sangat disarankan untuk dilakukan pengecekan menyeluruh usai melakukan perjalanan jauh.

Bila perlu dikalibrasi ulang guna memastikan keamanan untuk penggunaan selanjutnya.

“Bila mobil sudah dipakai untuk durasi yang lama di perjalanan, akan sangat baik bila pelanggan melakukan pengecekan menyeluruh terhadap mobil kesayangannya.”

“Hal ini guna memastikan setiap komponen mesin dan parts kendaraan ada pada kondisi baik dan siap pakai,” bilang Hariadi, Asst. to Service Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF Penyebab Ban Termakan Hanya Bagian Dalam

Karena keselamatan dalam berkendara, lanjut Hariadi, merupakan hal yang utama.

Untuk menghindari itu, ia menyarankan kepada para pengguna mobil Suzuki untuk merawat kendaraan pribadinya dengan seksama sesuai standar yang dianjurkan, dan membawanya ke Bengkel Resmi Suzuki untuk memastikan pengecekan kendaraan menyeluruh oleh teknisi profesional. 

Nah, salah satu komponen yang perlu dilakukan pemeriksaan adalah ban mobil.

Menurut Hariadi, salah satu konsekuensi dari melakukan perjalanan jauh, bisanya akan membuat penggunaan ban mobil menjadi lebih berat dibandingkan biasanya.

Pasalnya, selain menopang bobot angkut lebih berat, ban mobil juga menempuh jarak lebih panjang dan lama, sehingga temperatur ban cenderung lebih panas serta dapat mengakibatkan penurunan kondisi dan kualitas ban.

Maka dari itu, pemilik kendaraan disarankan untuk melakukan pengecekan pertama pada bagian ban secara mandiri, usai melakukan perjalanan jauh.

Berikut ini beberapa cara yang mudah untuk melakukan pengecekan pada ban mobil sebelum datang ke bengkel resmi:

Baca Juga: Terjawab Sudah Penyebab Setir Susah Dibelokin Kalau Ban Kempis, Ini Kata Ahlinya

1. Bebas dari benda tajam

Ban mobil yang digunakan untuk menyusuri medan jalan yang beragam, berpotensi tinggi untuk terkena benda tajam seperti batu, serpihan besi, hingga paku.

Benda tajam yang menancap pada ban mobil tidak boleh dianggap sepele karena dapat menyebabkan kebocoran dan berdampak pada keselamatan pengendara.

Untuk diketahui, ban mobil dengan tekanan angin ban yang rendah atau kempis namun bergerak dengan kecepatan yang relatif tinggi, akan lebih cepat memicu peningkatan suhu udara pada ban sehingga potensi ban meledak dalam perjalanan juga lebih tinggi.

Ban yang kempis juga bisa berakibat pada mobil sulit dikendalikan dan performa pengereman yang menurun.

Selain itu, ban kempis yang dipakai terus menerus bisa berakibat pada deformasi komponen lainnya seperti pelek kendaraan.

Pengguna mobil juga bisa memperhatikan riwayat tambalan ban mobilnya.

Ban yang sudah terlalu banyak ditambal kualitasnya akan menurun dan membahayakan keselamatan.

Hal ini dikarenakan ban dengan titik tambalan yang banyak akan menyebabkan ketidakseimbangan berat pada titik-titik tersebut, yang secara perlahan juga mempengaruhi handling kendaraan.

Baca Juga: Ini Lho Alasannya Kenapa Mengisi Angin Ban Mobil Gak Boleh Saat Masih Panas

Kondisi ini sebaiknya mendapat perhatian khusus agar segera diganti.

2. Kelayakan tahun pakai ban

Setiap ban mobil yang diproduksi memiliki usia pakai yang berbeda, tergantung dari kualitas karet ban, serta cara pemakaian dan perawatannya.

Pada kondisi normal dimana mobil rutin digunakan untuk beraktivitas sehari-hari, secara alamiah ban akan perlahan aus dan traksi kendaraan berkurang jika dibandingkan dengan ban yang baru.

Salah satu cara untuk menjaga keawetan usia ban adalah dengan menerapkan gaya mengemudi eco-driving, dimana pengemudi menghindari gaya mengemudi agresif seperti menikung tajam, akselerasi cepat yang dilakukan secara mendadak, atau bahkan pengereman mendadak.

Bila pengguna kendaraan hendak mengganti ban, penting pula untuk memperhatikan tahun produksi ban.

Sebab ban dengan tahun produksi yang lebih baru tentu akan lebih tangguh, sedangkan ban yang sudah lama diproduksi daya tahannya cenderung akan berkurang.

Untuk mengecek tanggal produksi ban, pengguna kendaraan dapat melihat empat angka paling kanan dari nomor kode ban yang menampilkan informasi minggu dan tahun ban tersebut diproduksi.

3. Cek tingkat keausan ban

Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Ban Mobil Yang Benjol Penyebabnya Karena Hal Ini

Setelah kendaraan digunakan dalam perjalan jauh, penting bagi pemilik kendaraan untuk meluangkan waktu mengecek tingkat keausan pada ban mobil.

Pengecekan ini dapat dilakukan secara mandiri dengan cara melihat indikator keausan tapak ban berbentuk segitiga yang bisa ditemukan pada dinding ban.

Indikator ini akan menjadi parameter untuk menunjukkan ketebalan ban masih dalam kondisi aman untuk digunakan atau lebih dari 1,6 mm.

Ketika memeriksa keausan ban, pemilik kendaraan dapat memperhatikan tingkat keausan pada tiga titik indikator yang tersebar di tiga sisi ban.

Tingkat keausan yang berbeda pada setiap sisi ban ini lumrah terjadi, terutama pada saat adanya perbedaan keseimbangan dinamis dan statis pada ban sehingga mengakibatkan hanya salah satu sisi yang cenderung lebih dominan bergesekan dengan permukaan jalan.

Selain mengecek ketebalan tapak ban, bagian sisi ban (sidewall) juga perlu diperiksa dari kondisi lain seperti keretakan, benjolan, atau robek akibat dinding tipis yang terkena gesekan.

Jika menemukan hal tersebut, segera konsultasikan dengan bengkel resmi agar mendapat penanganan yang tepat, sehingga tidak membahayakan keselamatan berkendara.

Baca Juga: Inilah Yang Akan Terjadi Kalau Ban Mobil Kalian Dibiarkan kotor Setelah Kehujanan

4. Memastikan tekanan angin ban sesuai

Saat melakukan perjalanan jauh seperti berlibur ke kampung halaman atau daerah wisata yang diimpikan menggunakan mobil, mengecek tekanan angin ban merupakan hal yang krusial untuk dilakukan sebelum dan sesudah perjalanan.

Tekanan angin yang sesuai tidak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga menjaga keawetan ban dan memastikan keselamatan berkendara.

Tekanan angin yang sesuai akan memastikan distribusi paparan permukaan ban dengan jalan seimbang sehingga keseimbangan kendaraan juga terjaga.

Untuk mengetahui spesifikasi tekanan angin yang sesuai untuk ban depan dan belakang pada kendaraan, pengguna kendaraan dapat melihatnya pada label informasi yang biasanya terdapat pada pilar pintu pengemudi bagian bawah.

Label informasi tersebut juga menunjukkan spesifikasi tekanan ban yang dianjurkan oleh pabrikan menyesuaikan beban kendaraan seperti jumlah penumpang dan barang bawaan yang dimuat ke dalam kendaraan.

5. Rotasi Ban

Setelah melakukan perjalanan jauh, maka pengguna kendaraan juga dianjurkan untuk melakukan rotasi pada ban kendaraannya.

Hal ini dianjurkan agar menghindari terjadinya keausan ban yang tidak merata, serta menjaga keawetan masa pakai ban.

Dalam penggunaan sehari-hari khususnya pada mobil two wheel drive, setiap ban akan terpapar dengan medan dan beban yang cenderung berbeda.

Rotasi ban dapat membantu mendistribusikan penerimaan beban dan memaksimalkan daya tahan seluruh ban.

Untuk melakukan rotasi ban, pengguna kendaraan dapat melakukannya di Bengkel Resmi setiap 10.000 km.

“Selain pemeriksaan ban mobil secara mandiri, pengemudi juga dapat membawa kendaraan kesayangannya ke Bengkel Resmi Suzuki untuk mengidentifikasi lebih dini potensi perbaikan dan perawatan yang sesuai untuk kendaraannya.”

“Selain melalui website resmi, layanan Service Suzuki juga bisa diakses dengan menghubungi Halo Suzuki 0800-1100-800 yang akan siaga selama 24 Jam untuk melayani pelanggan setia Suzuki Indonesia,” tutup Hariadi.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow