Sudah Tradisi, Ini 11 Ciri Khas Tahun Baru Imlek

Dari dekorasi hingga hidangan yang wajib ada saat Tahun Baru Imlek

Sudah Tradisi, Ini 11 Ciri Khas Tahun Baru Imlek

Imlek atau perayaan tahun baru China yang penuh warna dan tradisi, akan segera tiba pada tanggal 10 Februari mendatang. 

Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek bukan hanya momen pergantian tahun, tetapi juga waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan menyambut tahun baru dengan penuh harapan. 

Agar anak dapat memahami kemeriahan dan makna di balik perayaan ini, berikut Popmama.com telah merangkum 11 ciri khas tahun baru imlek yang wajib ada setiap tahun. Yuk simak!

1. Warna merah

Warna merah identik dengan Imlek karena memiliki makna simbolis yang penting dalam budaya Tionghoa. 

Merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, kemakmuran, dan energi positif. Dalam tradisi Tionghoa, merah dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan di tahun baru.

Sejak zaman dahulu, warna merah telah digunakan dalam berbagai ritual dan perayaan Tiongkok. Contohnya, pada Tahun Baru Imlek, orang-orang Tionghoa mengenakan pakaian merah, menghias rumah mereka dengan dekorasi merah, dan memberikan angpao (amplop merah).

Selain itu, warna merah juga dikaitkan dengan elemen api, yang melambangkan kekuatan, semangat, dan vitalitas. Dalam budaya Tionghoa, api dianggap sebagai elemen yang dapat membawa keberuntungan dan menangkal kesialan.

2. Lampion

Lampion identik dengan Imlek karena beberapa alasan. Pertama, lampion dalam bahasa Mandarin disebut "Denglong" yang berarti "menerangi". Cahaya lampion diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan di tahun baru.

Selain itu, tradisi lampion sudah ada sejak zaman Dinasti Han (206 SM - 220 M). Pada masa itu, lampion digunakan sebagai penerangan saat perayaan festival musim semi. Seiring waktu, tradisi ini menjadi bagian integral dari perayaan Imlek.

Lampion juga melambangkan harapan dan doa untuk masa depan yang lebih cerah. Saat lampion diterbangkan ke langit, doa dan harapan dipanjatkan agar tahun baru membawa kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran.

Festival lampion yang diadakan pada hari ke-15 bulan pertama Imlek menjadi puncak perayaan Imlek. Festival ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan dan pelepasan lampion ke langit, menciptakan pemandangan yang indah dan penuh makna.

3. Angpao

Tradisi bagi-bagi angpao sudah ada sejak berabad-abad lalu dan menjadi bagian penting dari perayaan Imlek.. Angpao identik dengan Imlek karena beberapa alasan. 

Misalnya warna merah pada amplop angpao melambangkan keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Memberikan angpao diyakini dapat membawa keberuntungan bagi pemberi dan penerima.

Tradisi bagi-bagi angpao juga menjadi cara untuk berbagi rezeki dan kebahagiaan dengan orang lain, terutama anak-anak dan orang yang belum menikah. 

Selain itu angpao juga menjadi simbol doa dan harapan untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan di tahun baru. Memberikan dan menerima angpao menjadi momen kebersamaan yang dinanti-nantikan saat Imlek, terutama bagi anak-anak.

4. Barongsai

Barongsai identik dengan Imlek karena beberapa alasan. Pertama, singa dalam budaya Tiongkok melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kemakmuran, nilai-nilai yang diharapkan pada tahun baru. 

Kedua, tarian Barongsai diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Ketiga, Barongsai menjadi bagian dari tradisi Tiongkok selama berabad-abad dan telah menjadi simbol budaya yang penting.

Pada perayaan Imlek, pertunjukan Barongsai sering diadakan untuk menyambut tahun baru dan membawa keberuntungan bagi komunitas. 

Tariannya yang energik dan penuh semangat diiringi dengan musik tradisional Tiongkok, menambah kemeriahan dan kegembiraan suasana Imlek.

5. Liong

Liong identik dengan Imlek karena melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keberuntungan dalam budaya Tiongkok. Ketiga sifat ini diyakini dapat membawa energi positif dan keberuntungan di tahun baru.

Selain itu Liong adalah salah satu zodiak Tiongkok. Orang yang lahir di tahun naga (shio liong) diyakini memiliki sifat yang kuat, berani, dan berwibawa. 

Oleh karena itu, kehadiran liong pada perayaan Imlek diharapkan dapat membawa energi positif dan keberuntungan bagi semua orang.

Tarian liong juga menjadi salah satu tradisi yang sudah ada sejak lama dalam perayaan Imlek. Tarian ini diiringi dengan musik yang meriah dan penuh semangat. 

Gerakan liong yang energik dan penuh akrobatik diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.

6. Kembang api

Kemeriahan perayaan Imlek tak lengkap tanpa maraknya ledakan kembang api yang menghiasi langit malam. Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan memiliki makna yang mendalam.

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, suara keras dari kembang api diyakini mampu mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan di tahun baru. 

Warna-warni indah yang dihasilkan dari kembang api juga melambangkan kebahagiaan, kemakmuran, dan kesuksesan yang diharapkan di tahun yang akan datang.

Selain itu, kembang api juga dianggap sebagai simbol penghormatan kepada leluhur. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa asap dari kembang api dapat membawa pesan dan doa kepada leluhur di alam baka.

7. Kue keranjang

Kue Keranjang identik dengan Imlek karena bentuknya yang bulat melambangkan kesatuan dan keutuhan keluarga. Warnanya yang cokelat juga melambangkan bumi dan kesuburan, yang diartikan sebagai harapan untuk panen yang berlimpah di tahun baru. 

Kue keranjang juga memiliki tekstur yang lengket, dan melambangkan hubungan antar keluarga yang erat dan lengket. 

Disebut sebagai "nian gao" dalam bahasa Mandarin, memiliki bunyi yang mirip dengan "tinggi", sehingga melambangkan harapan untuk peningkatan rejeki dan kehidupan yang lebih baik di tahun baru. 

Kue ini secara tradisional juga disajikan sebagai persembahan kepada leluhur sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih.

8. Jeruk mandarin

Jeruk mandarin menjadi salah satu simbol ikonik dalam perayaan Imlek.

Warna oranye cerah yang melambangkan emas dan keberuntungan, serta bentuknya yang bulat sempurna melambangkan kemakmuran dan kesempurnaan, menjadikannya buah istimewa di momen istimewa ini.

Bukan hanya itu, dalam bahasa Mandarin, kata "jeruk" (juzi) memiliki pengucapan yang mirip dengan "emas" (jinzi). Hal ini semakin memperkuat makna keberuntungan dan kemakmuran yang terkandung dalam jeruk mandarin.

Tradisi memberikan jeruk mandarin saat Imlek pun memiliki makna tersendiri. Memberikan jeruk mandarin kepada orang lain melambangkan harapan agar mereka mendapatkan keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan di tahun baru.

9. Kue lapis legit

Kue lapis legit identik dengan Imlek karena beberapa alasan. Pertama, warnanya yang kuning keemasan melambangkan kemakmuran dan keberuntungan, dua hal yang sangat diharapkan dalam perayaan Tahun Baru Imlek. 

Kedua, teksturnya yang berlapis-lapis melambangkan kehidupan yang terus meningkat dan mencapai kesuksesan. Ketiga, rasa manisnya yang khas melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan.

Kue ini sering disajikan saat Imlek sebagai simbol harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun yang akan datang.

10. Mi panjang umur

Mi panjang umur menjadi salah satu hidangan ikonik yang selalu hadir dalam perayaan Imlek. 

Bentuknya yang panjang melambangkan harapan untuk panjang umur dan kesehatan. Tradisi menyantap mi ini diyakini dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran di tahun baru.

Mie panjang umur umumnya disajikan tanpa dipotong. Hal ini melambangkan harapan agar hidup panjang dan berkelanjutan. Saat menyantapnya, orang-orang biasanya mengangkat mi setinggi mungkin untuk melambangkan doa agar panjang umur.

Mi panjang umur biasanya dimasak dengan berbagai topping seperti daging ayam, babi, atau seafood. Menyantap mi panjang umur bersama keluarga dan orang terkasih menjadi tradisi yang memperkuat hubungan dan rasa kekeluargaan

11. Sup ikan

Sup ikan menjadi hidangan identik dalam perayaan Imlek karena, ikan dalam bahasa Mandarin "yu" memiliki pelafalan yang mirip dengan "kelimpahan". 

Oleh karena itu, menyajikan sup ikan diyakini dapat membawa keberuntungan dan rejeki yang berlimpah di tahun baru. Selain itu, sup ikan melambangkan kelimpahan dan kesuksesan. 

Ikan yang digunakan dalam sup biasanya adalah ikan mas yang melambangkan ketekunan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Sup ikan memiliki makna simbolis tentang reuni keluarga, karena biasanya dimasak dalam panci besar dan disajikan bersama-sama, melambangkan kehangatan dan kebersamaan keluarga.

Hidangan ini juga memiliki rasa yang lezat dan menghangatkan tubuh, sehingga cocok dinikmati saat musim dingin yang identik dengan perayaan Imlek.

Nah itulah 11 ciri khas tahun baru imlek yang wajib ada setiap tahun. Dengan memahami ciri-ciri khas Imlek ini, anak dapat lebih menghargai makna dan tradisi yang terkandung di dalamnya. 

Imlek bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca juga:

  • 7 Potret Anak Artis yang Merayakan Imlek 2023, Penuh Sukacita
  • 4 Hari Besar Agama Konghucu di Indonesia, Bukan Imlek Saja Lho!
  • Sejarah Barongsai Imlek yang Bisa Dijelaskan pada Anak

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow