Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, merespons soal pesan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke kabinetnya.

Menurut Adi, makna “orang toxic” ini menjadi merepotkan, lantaran tidak ada yang tahu siapa menteri toxic yang dimaksud Luhut. "Istilah toxic di mata publik bermakna liar bisa ke semua calon menteri baik menteri baru atau lama,” ujar dia ketika dihubungi, Senin, 6 Mei 2024.

Secara umum, kata Adi, menteri toxic itu mengacu pada menteri yang menjadi racun bagi presiden yang dalam praktiknya sangat merugikan pemerintahan.

Menurut dia, siapa pun menteri yang jadi benalu presiden, misalnya merusak citra presiden, menteri yang korupsi, menteri yang tak loyal, menteri yang kebijakannya tak pro rakyat, menteri yang tak mau dikritik rakyat, termasuk menteri yang hanya bekerja untuk kelompoknya saja, itu masuk dalam kategori menteri toxic. “Jadi, menteri toxic menyasar siapapun,” tuturnya.

Sebelumnya, Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, menjelaskan maksud "orang toxic" yang disebut Luhut dalam konteks pemerintahan ke depan. Menurut Jodi, Luhut menggunakan istilah tersebut untuk merujuk kepada pihak-pihak yang berpotensi menghambat kemajuan program alias bertentang dengan visi dan misi pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Pak Luhut menggunakan istilah toxic untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan,” kata Jodi ketika dihubungi, Sabtu, 4 Mei 2024.

Jodi merinci, istilah tersebut juga menyoroti pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan untuk kepentingan bersama.

“Hal ini mencerminkan pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan demi kepentingan bersama,” ujar dia.

Adapun Luhut menegaskan pesannya kepada Prabowo Subianto itu dalam acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, pada Jumat, 3 Mei 2024.

Menurut Luhut, ini merupakan pelajaran yang ia peroleh dari pengalamannya dalam pemerintahan selama 10 tahun terakhir, di bawah kabinet Presiden Jokowi. Dia menyoroti masalah regulasi oleh pemerintah yang bisa bertentangan dengan kepentingan nasional sebagai salah satu permasalahan dalam pemerintahan Indonesia.

“Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” ucap Luhut seperti dilansir Antara.

ANTARA | ADINDA JASMINE

PIlihan Editor: Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow