Siapa Sosok Kolonel Purn Azwar Syam yang Berani Tempeleng Prabowo Subianto: Saya Rindu Tamparannya

--Baru-baru ini, nama Kolonel (Purn) Azwar Syam viral di media sosial. Sosok pria paruh baya yang duduk di kursi roda ini mencuri perhatian saat menghadiri acara 'Silaturahmi Halal Bihalal dan Syukuran Abituren Akabri 1971-1975 tahun 2024' di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/5/2024). Bagaimana tidak pensiunan TNI Al ini, berani menempeleng Prabowo Subianto. Usut punya usut, ternyata pria paruh baya...

Siapa Sosok Kolonel Purn Azwar Syam yang Berani Tempeleng Prabowo Subianto: Saya Rindu Tamparannya

BANGKAPOS.COM --Baru-baru ini, nama Kolonel (Purn) Azwar Syam viral di media sosial.

Sosok pria paruh baya yang duduk di kursi roda ini mencuri perhatian saat menghadiri acara 'Silaturahmi Halal Bihalal dan Syukuran Abituren Akabri 1971-1975 tahun 2024' di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/5/2024).

Bagaimana tidak pensiunan TNI Al ini, berani menempeleng Prabowo Subianto.

Usut punya usut, ternyata pria paruh baya ini bukan orang sembarangan.

Azwar Syam merupakan pelatih Prabowo saat sedang menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Bersenjata RI atau Akabri.

Azwar Syam dinilai Prabowo sebagai pelatih yang paling keras terhadap para taruna Akabri saat itu.

Namun, kerasnya Azwar Syam punya alasan, yaitu bagaimana menanamkan kedisiplinan terhadap para anak didiknya.

Kolonel (purn) Azwar Syam tercatat pernah menjadi komandan Prabowo Subianto ketika Presiden RI terpilih itu masuk sebagai Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1970.

Saat menempuh pendidikan, Prabowo Subianto bergabung di Kompi 2 Batalyon C4 Resimen Umum. 

Sebagai Komandan Kompi 2 Batalyon C4, Azwar Syam yang merupakan Korps Komando Operasi (KKO) Angkatan Laut dikenal sebagai sosok yang tegas.

Ia tak suka bila melihat anak buahnya tidak taat aturan.

Ketika Prabowo dibawah kendalinya, saat itulah Azwar menempeleng Menteri Pertahanan tersebut.

Gara-garanya, Prabowo Subianto ketahuan mengantongi gula merah pemberian seniornya.

Tak pelak, hal itu membuat Azwar kemudian mendisiplinkan Prabowo.

Meski ditampar, Prabowo mengaku tak sakit hati.

Ia justru bangga dengan ketegasan Azwar.

Berkat didikan keras disiplin Azwar, Prabowo pun menjadi jenderal.

DIminta Tempeleng Prabowo Subianto.

Beberapa waktu lalu, Azwar Syam menjadi sosok yang cukup dibicarakan di Palu, Sulawesi Tengah.

Azwar diketahui sebagai orang yang berani menampar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berkunjung ke Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (25/2/2017) silam.

Tangan Azwar Syam menampar keras pipi mantan Danjen Kopassus tersebut. Namun, tamparan itu tidak membuat Prabowo marah.

"Saya rindu dengan tamparannya," kata Prabowo Subianto sambil tersenyum.

Ya, Prabowo tengah bernostalgia bertemu Azwar Syam saat melakukan kunjungan ke Palu.

Karena itu, saat bertemu Azwar Syam, Prabowo meminta lelaki tua itu menampar pipinya.

Saat menghadiri acara Silaturahmi Halal Bihalal dan Syukuran Abituren Akabri 1971-1975 tahun 2024' pada Sabtu (4/5/2024), Azwar Syam yang duduk di kursi roda tampak bercengkarama dengan Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto yang menggunakan baret merah bintang empat terlihat tertawa kala mengenang sosok Azwar Syam.

Mantan Danjen Kopassus itu bilang, bahwa Azwar Syam ini sosok yang galak.

"Galak banget," kata Prabowo disambut tawa tamu pensiunan TNI lainnya.

Meskipun Azwar Syam dikenal galak, Prabowo menerangkan, berkat beliaulah ia menjadi jenderal.

"Tapi kita jadi jenderal karena beliau," kata Prabowo.

Azwar Syam Kenang Kisah saat saat Menampar Prabowo

Azwar Syam mengenang kisah ketika ia menampar Prabowo kala itu.

Suatu ketika saat semua taruna Akabri sedang apel, salah seorang di antara mereka terlambat.

Akhirnya, Prabowo Subianto selaku komandan regu harus mengambil risiko dengan dihukum.

"Saya berikan hukuman berat karena dianggap dia tidak mampu mengurus anak buahnya," tutur Azwar Syam.

Hukuman demi hukuman selalu diberikan oleh Azwar Syam kepada anak begawan ekonomi, Soemitro Djoyohadikusumo, yang sudah terkenal saat itu, termasuk menampar wajah.

"Tamparan itu bukan hanya sekali-dua kali, tetapi berkali-kali," ujar Azwar.

Azwar Syam saat ini menjadi tenaga pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Palu.

Ia mengajar mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Sejak akhir tahun 1980-an, dia dipindahtugaskan ke Palu sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut.

Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Sospol Provinsi Sulteng.

Di bidang politik, Azwar pernah menjabat sebagai Ketua Golkar pada masa Orde Baru.

Sosok Prabowo Subianto

Sosok Prabowo Subianto diketahui kerap berpindah-pindah tempat dari satu negara ke negara lainnya saat masih kecil/

Sebelum kembali ke Indonesia saat usianya 16 tahun, Prabowo Subianto telah menamatkan sekolah menengah atasnya di American School, Inggris.

Pada tahun 1970, Prabowo Subianto memutuskan untuk masuk Akademi Militer Nasional (AMN) yang ada di Magelang, Jawa Tengah.

Melansir dari prabowosubianto.info, saat itu Prabowo Subianto disponsori Kepala Intelijen Negara yang saat itu dijabat oleh Sutopo Juwono.

Setelah masuk dunia militer, Prabowo Subianto mengenal strategi bertahan hidup, strategi perang, dan penggunaan alutsista.

Saat itu Prabowo Subianto lebih memilih berkarier di militer daripada meneruskan pendidikannya di Amerika.

Padahal saat itu Prabowo Subianto sudah diterima di University of Colorado dan George Washington University.

Setelah empat tahun ditempa di AMN, Prabowo Subianto dinyatakan lulus.

Dua tahun kemudian, Prabowo Subianto bergabung dengan pasukan cikal bakal Kopasssus, yakni Kopassandha.

Setelah bergabung di Kopassus, karier Prabowo Subianto mulai melejit.

Pada 1976, Prabowo Subianto berhasil menjadi Komandan Peleton Para Komando Grup-1 Kopassandha.

Hanya berjarak satu tahun, Prabowo Subianto menjadi Komandan Kompi Para Komando Grup-1 Kopassandha.

Lalu Prabowo Subianto menikahi anak Soeharto, Siti Hediati Heriyadi atau titiek Soeharto.

Saat itu, Soeharto masih menjabat sebagai presiden.

Setelah menikah, karier militer Prabowo Subianto makin moncer.

Ia berhasil menjadi Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus.

Detasemen-81 adalah pasukan elite terbaik TNI. Keahliannya pun tidak banyak dipaparkan ke publik.

Pada 1985 hingga 1987, Prabowo Subianto menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad.

Tak hanya sampai di situ, Prabowo Subianto promosi jadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 pada 1987-1991.

Yang terakhir, Prabowo Subianto berhasil menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI pada 1998.

(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com/TribunJabar.id/Kompas.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow