Salah Kaprah Menutup Pintu Mobil, Jangan Dibanting

Menutup pintu mobil dengan keras dianggap dapat merusak karet dan engsel.

Salah Kaprah Menutup Pintu Mobil, Jangan Dibanting

KLATEN, KOMPAS.com - Menutup pintu mobil sepintas tidaklah sulit. Namun, masih ada yang salah dalam melakukannya sehingga berdampak pintu tidak tertutup dengan rapat.

Hal ini berkaitan dengan adanya larangan menutup pintu dengan keras karena dianggap dapat merusak komponen seperti karet pintu dan engselnya.

Seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @saputramotorbdg, yang menyampaikan tips agar tidak menutup pintu terlalu keras.

Padahal, dalam tayangannya cara menutup video sudah benar dan bisa dikatakan tidak terlalu keras.

Baca juga: Video Pengemudi Sembarangan Buka Pintu Mobil, Bikin Motor Kecelakaan  

Selain itu, dalam video juga disebutkan menutup pintu mobil terlalu keras dapat merusak engsel pintu dan karetnya.

Lantas, apakah benar menutup pintu dengan cara demikian bisa merusak?

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan, dalam video tersebut tampak tidak ada yang salah terkait caranya menutup pintu.

“Bila disebut itu terlalu keras, saya pikir kalau tidak dibanting agak menggunakan tenaga bisa berpotensi membuatnya tidak tertutup dengan rapat, kan justru berbahaya,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Jumat (26/4/2024).

Baca juga: Jangan Dipaksa, Ini Cara Buka Pintu Mobil Saat Keyless Tidak Berfungsi

Terkait kerusakan karet pintu menurut Hasan memang sudah demikian cara kerjanya yakni karet pasti akan terjepit oleh pilar dan daun pintu arena fungsinya sebagai perapat, penahan air sekaligus peredam.

“Seiring pemakaian pasti karet ini akan gepeng dan bisa rusak, baik cara menutupnya kencang atau pelan, kan dia terjepit sedemikian rupa lah mau bagaimana lagi?” ucap Hasan.

Sementara engsel pintu menurut Hasan tidak akan rusak karena cara menutup pintu dengan cara dibanting atau menyerupai dalam video.

Baca juga: Sering Sebabkan Kecelakaan, Buka Pintu Mobil Jangan Sembarangan

“Justru yang bisa bikin engsel pintu rusak adalah ketika pintu terbuka terus terkena beban atau diganduli atau tertekan ke atas, sehingga engsel pintu akan bengkok atau tidak presisi lagi,” ucap Hasan.

Hasan mengatakan ketika engsel pintu sudah tidak presisi maka saat menutup pintu menjadi susah. Ketika digoyang daun pintunya akan ada oblak ke atas dan bawah menandakan engselnya rusak.

“Soal menutup pintu dengan keras saya pikir justru lebih kepada etika, karena menutup pintu terlalu keras terkesan seperti cara mengekspresikan kemarahan atau kekesalan, kalau merusak komponen sih tidak saya pikir,” ucap Hasan.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow