Rusia Serang 80 Persen Pembangkit Listrik di Ukraina

Skala dan dampak serangan Rusia sekarang jauh lebih besar dibandingkan pada musim dingin 2022-2023.

Rusia Serang 80 Persen Pembangkit Listrik di Ukraina

KYIV, KOMPAS.com - Menteri Energi Ukraina German Galushchenko pada Senin (8/4/2024) mengatakan, Rusia menyerang hingga 80 persen pembangkit listrik konvensional dan separuh pembangkit listrik tenaga air di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

Rusia hampir setiap hari menyerang jaringan listrik Ukraina sejak akhir Maret 2024, menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di Kota Kharkiv.

“Hingga 80% pembangkit listrik tenaga panas diserang. (Serta) lebih dari separuh pembangkit listrik tenaga air dan sejumlah besar gardu induk,” kata Galushchenko kepada wartawan di Kyiv, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Ukraina Bantah Serang PLTN Zaporizhzhia, Tuding Rusia Sebar Info Palsu

“Ini serangan terbesar terhadap sektor energi Ukraina (sejak perang dimulai)," lanjutnya.

Sebelum invasi Rusia, pembangkit listrik di Ukraina cukup seimbang antara batu bara, gas alam, dan nuklir, dengan persentase pembangkit listrik tenaga air lebih kecil.

Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Zaporizhzhia telah direbut Rusia sejak awal perang.

Baca juga:

  • Hari Ini Rusia Serang Ukraina Selatan, 3 Orang Tewas
  • Zelensky Sebut Ukraina Akan Kalah Perang jika Kongres AS Tahan Bantuan
  • Drone Rusia Serang Kota Terbesar Kedua Ukraina, 6 Orang Tewas

Galushchenko mengatakan, skala dan dampak serangan ini jauh lebih besar dibandingkan pada musim dingin 2022-2023 ketika jutaan orang menderita suhu beku tanpa adanya listrik dan pemanas.

“Kami melihat Rusia memodifikasi senjatanya,” kata dia, seraya menambahkan bahwa Rusia sekarang menggunakan drone dan rudal berbahan peledak gaya Iran yang menyebabkan lebih banyak kerusakan per serangan.

Baca juga: Lituania Bakal Pasok 3.000 Drone Tempur ke Ukraina

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow