Rusia Gempur Ukraina dengan 20 UAV dan 44 Rudal pada 7 Februari,Kyiv Hancur,Zelensky Beri Respon

Rusia Gempur Ukraina dengan 20 UAV dan 44 Rudal pada 7 Februari, Kyiv Hancur, Zelensky Beri Respon- Tentara Rusia meluncurkan puluhan rudal dan pesawat tak berawak (UAV) ke banyak wilayah di Ukraina, fokus serangannya adalah ibukota Kyiv, Rabu (7/2/2024). Pejabat Kyiv mengatakan bahwa tentara Rusia menyerang dengan rudal dan UAV menjelang fajar (waktu setempat). Akibat serangan itu, sedikitnya dilaporkan 4 orang tewas dan banyak...

Rusia Gempur Ukraina dengan 20 UAV dan 44 Rudal pada 7 Februari,Kyiv Hancur,Zelensky Beri Respon

Rusia Gempur Ukraina dengan 20 UAV dan 44 Rudal pada 7 Februari, Kyiv Hancur, Zelensky Beri Respon

SERAMBINEWS.COM - Tentara Rusia meluncurkan puluhan rudal dan pesawat tak berawak (UAV) ke banyak wilayah di Ukraina, fokus serangannya adalah ibukota Kyiv, Rabu (7/2/2024).

Pejabat Kyiv mengatakan bahwa tentara Rusia menyerang dengan rudal dan UAV menjelang fajar (waktu setempat).

Akibat serangan itu, sedikitnya dilaporkan 4 orang tewas dan banyak orang terluka.

Infrastruktur di Kyiv mengalami kerusakan parah akibat ledakan dan kebakaran.

Walikota Kyiv, Vitalii Klitschko mengumumkan bahwa 4 orang tewas di distrik Holosiivskyi setelah serangan rudal.

Sebuah gedung apartemen 18 lantai juga dilaporkan hancur akibat serangan tersebut.

“Ada 32 orang terluka di distrik Holosiivskyi dan 3 orang terluka di distrik Dniprovskyi (juga di Kyiv),” kata Klitschko, dikutip dari 24h.com.

Baca juga: Mimpi Buruk Ukraina, Rusia Bakal Luncurkan Rudal Terkuat Izdeliye-305: Bisa Hancurkan Banyak Sasaran

Pemerintahan militer Kyiv juga membenarkan informasi serangan yang dilakukan oleh militer Rusia itu.

Di kota Mykolaiv (Ukraina Selatan), Walikota Oleksandr Senkevich mengatakan, tentara Rusia melakukan penggerebekan, menyebabkan satu orang tewas dan lebih dari 20 rumah rusak.

Gubernur wilayah Kharkiv (timur laut Ukraina), Oleh Sinehubov juga mengatakan bahwa tentara Rusia melakukan serangan dengan rudal dan UAV, menyebabkan beberapa infrastruktur militer rusak.

Lebih lanjut, pihak berwenang di Lviv (provinsi barat) Ukraina juga melaporkan adanya serangan, namun tidak menyebut sejauh mana keruskaan terjadi.

Penggerebekan juga terjadi pada Rabu (7/2/2024) ketika Perwakilan Uni Eropa, Josep Borrell mengunjungi Kyiv.

Ketika serangan terjadi, Borrell dibawa ke sebuah hotel di Kyiv untuk berlindung.

Panglima Angkatan Darat Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi mengumumkan bahwa tentara Rusia meluncurkan total 20 UAV dan 44 rudal dalam serangan pada Rabu.

Menurutnya, Pasukan Ukraina berhasil menembak jatuh 15 UAV dan 29 rudal.

Baca juga: Ukraina Kalah’ Perang usai Tak Lagi Didukung Barat, 26 Persen Wilayah Dikuasai Rusia,Zelensky:Buntu

Presiden Ukraina, volodymyr zelensky memperingatkan bahwa tentara Ukraina pasti akan merespons serangan yang dilakukan tentara Rusia pada 7 Februari itu.

“Serangan besar-besaran itu menargetkan banyak wilayah di Ukraina. 6 area diserang musuh. Tentara kami melakukan segala upaya untuk melindungi masyarakat,” ungkap Zelensky.

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui telah melakukan serangan besar-besaran pada 7 Februari.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tentara Rusia menyerang dengan rudal dan UAV yang menargetkan "fasilitas industri militer" Ukraina.

Menurutnya, semua target yang ditentukan tercapai.

Militer Rusia berulang kali membantah menargetkan warga sipil di Ukraina.  

Ukraina Menunjukkan Tanda Kekalahan: Amunisi Habis

Ukraina mulai menunjukkan tanda-tanda kekalahan dan kesulitan menghadapi invansi Rusia yang masih terus berlangsung.

Hingga kini tak banyak yang bisa dilakukan oleh tentara Ukraina di medan perang karena kekurangan amunisi tempur.

Tentara Ukraina mungkin terpaksa mengambil keputusan sulit dalam memilih wilayah pertahanan prioritas di garis depan, dan membiarkan wilayah yang kurang penting jatuh ke tangan Rusia.

Hal itu diungkapkan oleh Institut Studi Perang (ISW) yang berbasis di Amerika Serakat (AS) dalam laporannya yang memperbarui situasi perang di Ukraina pada 2 Februari 2024.

Menurut ISW, kurangnya peluru artileri dan tertundanya dukungan AS menyebabkan rencana pertempuran Ukraina terpengaruh secara signifikan.

Uni Eropa (UE) juga baru-baru ini mengakui bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan target pengiriman 1 juta peluru artileri ke Ukraina hingga batas waktu yang ditetapkan pada Maret 2024.

Minimnya amunisi menyebabkan pasukan Ukraina hanya menggunakan sekitar 2.000 peluru artileri per hari dan memprioritaskan penggunaan drone bunuh diri (UAV), meski efektivitasnya mungkin lebih rendah dibandingkan peluru artileri.

Informasi intelijen menunjukkan bahwa pasukan Rusia mendapat keuntungan dari kurangnya amunisi dan ketidakmampuan Ukraina untuk melakukan serangan balik.

Sejak Januari 2024, Rusia secara besar-besaran mengerahkan sistem artileri ke garis depan, membangun basis senjata yang kokoh untuk memberikan tekanan terhadap Ukraina.

Rusia menerapkan taktik serupa dari akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023, ketika Ukraina juga mengalami masalah dengan amunisi dan senjata.

Karena kurangnya peluru artileri, Ukraina tidak dapat mengatasi tembakan artileri Rusia.

“Inilah alasan mengapa Rusia dapat mendirikan pangkalan senjata tanpa khawatir akan risiko serangan balik oleh Ukraina,” menurut ISW.

Akibatnya, di beberapa daerah, artileri Rusia melepaskan tembakan siang dan malam, sehingga upaya pertahanan tidak mungkin dilakukan.

Menurut sumber intelijen yang dikumpulkan oleh ISW, UAV bunuh diri Ukraina menunjukkan kelemahan karena jangkauan serangan sasarannya yang terbatas dibandingkan dengan jangkauan artileri Rusia yang jauh.

Oleh karena itu, tentara Ukraina mungkin terpaksa mengambil keputusan sulit.

Pusatkan pertahanan di wilayah-wilayah bernilai tinggi dan terima penyerahan wilayah-wilayah yang kurang penting, menurut penilaian ISW.

ISW tidak merinci wilayah-wilayah di mana Ukraina mungkin harus menarik diri untuk sementara waktu.

Pada 2 Februari 2024, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukan militer mengalami kemajuan di banyak wilayah di sepanjang garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

Dalam 24 jam terakhir, Rusia telah menimbulkan banyak korban jiwa di pihak musuh, menyebabkan Ukraina kehilangan 795 tentara.

Pasukan Rusia juga mencapai kemajuan di dekat desa Klescheevka, barat daya Bakhmut.

Sehari sebelumnya, 1 Februari 2024, tentara Rusia juga menguasai posisi-posisi penting di sekitar kota Liman, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Rusia menguasai kota tersebut pada tahap awal konflik tetapi kemudian menarik pasukannya pada akhir tahun 2022.

Sejak akhir tahun lalu, Rusia telah meningkatkan pertempuran di wilayah Donetsk dengan tujuan menguasai sepenuhnya wilayah di Ukraina timur.

Di bawah tekanan Rusia, Ukraina harus menarik pasukan elit yang diturunkan dalam serangan balik di selatan untuk mendukung pasukan pertahanan di beberapa titik panas di wilayah Donetsk. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow