Refly Harun: Bukti Pemilu Curang Makin Terlihat, Pencalonan Gibran hingga IT

Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Refly Harun, mengaku senang dengan jalannya sidang gugatan Pilpres di MK. Sebab, ia menyebut sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden atau sengketa Pilpres 2024 semakin membuktikan kecurangannya. Bahkan, ia menuturkan tak ada bantahan signifikan.

"Jadi kawan-kawan semua, kami hari ini sangat bahagia, sangat senang, karena paling tidak bukti bahwa Pemilu ini curang itu makin terlihat, makin kentara kecurangannya bermacam-macam, mulai dari pencalonan Gibran, mulai dari soal Bansos, soal IT dan lain sebagainya, dan sesungguhnya tidak ada bantahan yang signifikan," kata Refly dalam konferensi pers di MK, Jakarta Pusat, Senin (1/4).

Refly menuturkan, dalam sidang tersebut, bahkan Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra melontarkan pertanyaan yang menurutnya sangat sederhana.

"Bahkan tadi Prof Yusril menanyakan sesuatu yang saya sampai surprise, kok Yusril bisa tanya begitu? Gimana kalau seandainya dilanjutkan masa jabatannya? Bagaimana dengan Anies dan bagaimana dengan Ganjar? Kok sederhana sekali pertanyaannya. Iya seandainya Anies dan Ganjar masih menjadi kepala daerah, dan mau mencalonkan ya tinggal mundur iya kan? Sesederhana itu," ucapnya.

Lebih jauh, Refly berharap Pemilu tetap ditegakkan, dan MK menurutnya bukan hanya berkutat pada angka-angka semata.

"Karena dari awal kami mengatakan, tidak mungkin kami mempermasalahkan angka yang didapat dari hasil kecurangan. Kalau kita mempermasalahkan angka yang didapat dari hasil kecurangan, itu sama saja kita mengakui kecurangan itu sendiri," tandas dia.