Rangkuman Hari Ke-703 Serangan Rusia ke Ukraina: Tentara Ukraina Kelelahan | Putin Ulangi Seruan Lama

Pada perang hari ke-703, muncul pengakuan dari tentara Ukraina yang merasakan kelelahan setelah menghadapi perang dua tahun melawan Rusia.

Rangkuman Hari Ke-703 Serangan Rusia ke Ukraina: Tentara Ukraina Kelelahan | Putin Ulangi Seruan Lama

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-703 pada Sabtu (27/1/2024).

Ini termasuk, muncul pengakuan dari tentara Ukraina yang kelelahan setelah menghadapi perang dua tahun melawan Rusia.

Sementara itu, Vladimir Putin kembali menyebut kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia 2 untuk membenarkan serangannya saat ini terhadap Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-702 Serangan Rusia ke Ukraina: Perang Tuduhan Kecelakaan Pesawat Ilyushin-76 | Perekam Penerbangan Ditemukan

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-703 yang dapat Anda simak:

Pasukan Ukraina kelelahan

Perang melawan Rusia yang berlangsung hampir dua tahun membuat pasukan Ukraina di ambang kelelahan.

Apalagi saat ini suhu di luar mencapai -8 derajat Celsius disertai turunnya salju. Pasukan Ukraina harus melawan rasa dingin.

Ada cerita dari salah satu pasukan Ukraina yang berada di garis depan pertahanan Ukraina.

Setelah menghabiskan satu malam bertugas jaga, seorang tentara Ukraina di dekat front timur laut negara itu terjatuh di tempat tidur di dalam ruang istirahatnya. Hal itu menandakan dia sangat kelelahan.

Apalagi harus bertugas atau berjaga-jaga saat musim dingin ini.

"Ini sulit, tapi kami bertahan," kata Vadim, seorang anggota brigade berusia 31 tahun, pada Sabtu, dikutip dari AFP.

Ia mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan lain.

Biden akan sambut Scholz di Gedung Putih pada 9 Februari

Presiden AS Joe Biden akan menyambut Kanselir Jerman Olaf Scholz di Gedung Putih pada 9 Februari untuk pembicaraan yang berfokus pada Ukraina dan perang Israel-Hamas.

"Kedua pemimpin akan menegaskan kembali dukungan tegas mereka terhadap pertahanan Ukraina atas tanah dan rakyatnya melawan perang agresi Rusia,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Pengumuman ini muncul ketika dana bantuan AS ke Ukraina telah habis karena adanya oposisi dari Partai Republik di Kongres, sehingga sekutu utama AS tersebut kekurangan amunisi karena perangnya melawan invasi Rusia akan memasuki tahun ketiga.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-701 Serangan Rusia ke Ukraina: Teka-teki Pesawat Rusia Jatuh | Zelensky Tuduh Rusia Jatuhkan Pesawat

Sahra Wagenknecht desak pembicaraan dengan Rusia untuk akhiri perang Ukraina

Wakil pemimpin partai populis sayap kiri Jerman yang baru pada Sabtu meminta pemerintah untuk bernegosiasi dengan Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina.

Di hadapan 450 anggota pendiri partai radikal yang dinamai menurut namanya, Sahra Wagenknecht mendesak Berlin untuk berhenti memasok senjata ke Kyiv.

“Kami mengirimkan senjata ke Ukraina untuk mencapai kemenangan yang, sayangnya, bahkan para jenderal Ukraina tidak lagi mempercayainya,” kata Wagenknecht.

“Perang ini harus diakhiri dan segera melalui negosiasi,” katanya yang disambut tepuk tangan di dalam bekas bioskop Kosmos di Karl Marx Avenue, Berlin.

Putin ulangi seruan lawan neo-Nazi 

Presiden Vladimir Putin pada Sabtu mengatakan Ukraina “mengagungkan” pasukan pembunuh SS Adolf Hitler dan bersumpah untuk “memberantas Nazisme”.

Ia berkata demikian saat membuka peringatan yang menandai 80 tahun sejak berakhirnya pengepungan Leningrad.

Pemimpin Rusia tersebut telah berulang kali menyebut kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia 2 untuk membenarkan serangannya saat ini terhadap Ukraina.

Tuduhannya bahwa Ukraina adalah negara fasis yang memerlukan “de-Nazifikasi” telah dibantah sebagai salah oleh para ahli independen.

Pada hari Sabtu, Putin mengatakan “rezim di Kyiv mengagungkan kaki tangan Hitler, SS”.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-700 Serangan Rusia ke Ukraina: Pesawat IL-76 Jatuh | Petenis Muda Dikritik

Serangan lintas batas Rusia tewaskan 2 warga Ukraina

Sebuah kelompok pengintai dan sabotase Rusia disebut telah menembak mati dua orang di sebuah desa di Ukraina pada Sabtu dalam serangan lintas batas.

Serangan itu terjadi di wilayah Sumy, Ukraina , di dalam zona penyangga sepanjang 5 km di sepanjang perbatasan dengan Rusia –sebuah wilayah di mana Kyiv telah meminta warganya untuk mengungsi.

“Pagi ini, kelompok pengintai dan sabotase musuh secara brutal dan sinis menembak seorang saudara laki-laki dan perempuan,” kata pemerintah daerah Sumy dalam sebuah pernyataan.

Insiden itu terjadi di desa Andriivka, empat kilometer dari perbatasan dengan wilayah Kursk barat Rusia, tambahnya.

Ukraina desak Rusia tunjukkan bukti atas kematian tawanan perang

Ukraina pada Sabtu mendesak Rusia untuk memberikan bukti bahwa sebuah pesawat militer yang ditembak jatuh awal pekan ini membawa puluhan tawanan perang Ukraina, seperti yang diklaimnya.

Perubahan terbaru dalam pertikaian sengit atas insiden tersebut terjadi ketika para pejabat Ukraina mengatakan serangan Rusia telah menewaskan dua warga sipil di dekat perbatasan mereka.

Kepala mata-mata Ukraina mempertanyakan mengapa Rusia tidak menunjukkan gambar jenazah tentara Ukraina yang diklaim Moskow tewas ketika sebuah pesawat militer ditembak jatuh.

Rusia mengatakan 65 tawanan perang Ukraina tewas ketika Kiev menembak jatuh sebuah pesawat angkut militer Ilyushin-76 pada Rabu di dekat perbatasan kedua negara.

Meski Kyiv tidak langsung membantah klaim Rusia, pihaknya mempertanyakan bagian penting dari narasinya –khususnya, siapa yang berada di dalam pesawat tersebut.

“Ada sejumlah faktor yang tidak jelas,” kata Kyrylo Budanov, kepala intelijen militer GUR Ukraina dalam sebuah wawancara dengan TV pemerintah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-699 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Kekurangan Senjata | Turkiye Setujui Swedia

Ukraina mengungkap skema penggelapan dana pertahanan senilai Rp 631 M

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) pada Sabtu mengungkap, pejabat pertahanan dan pemimpin perusahaan Ukraina berusaha mencuri sekitar 40 juta dollar AS melalui skema penipuan pengadaan senjata.

Tuduhan korupsi tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Ukraina.

Hal ini terjadi ketika Partai Republik di Amerika Serikat menolak upaya Presiden Joe Biden untuk mengirim lebih banyak bantuan ke Ukraina.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow