Ramai-ramai Pembantu Jokowi 'Keroyok' Tom Lembong

Sejumlah menteri Jokowi membela Gibran yang berseteru dengan Tom Lembong. Mereka menyanggah pernyataan Tom soal 'contekan' ke Jokowi hingga hilirisasi nikel

Ramai-ramai Pembantu Jokowi 'Keroyok' Tom Lembong

Bisnis.com, JAKARTA - Nama Thomas 'Tom' Lembong menjadi sorotan publik usai berulang kali disebut Gibran Rakabuming Raka saat debat keempat cawapres akhir pekan lalu. 

Tom Lembong disebut Gibran dalam posisinya sebagai Co-Captain Timnas AMIN, atau tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Saat itu, Gibran menyebut Tom Lembong sering membicarakan Lithium Ferro-Phosphate (LFP) dan menyebut Tesla tidak menggunakan nikel.

Baca Juga : Eks Mendag Lufti Bela Gibran Soal Hilirisasi Nikel yang Seret Nama Tom Lembong

"Yang sering ngomong Lithium Ferro-Phosphate (LFP) itu timsesnya tapi Cawapresnya [Cak Imin] tidak paham, Tesla tidak pakai nikel ini kan kebohongan publik, mohon maaf Tesla itu pakai nikel pak," kata Gibran saat debat cawapres di Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Kemudian, Gibran kembali menyebut nama Tom Lembong saat Cak Imin dinilainya tidak menguasi pertanyaan yang diajukan soal pembangunan bioregional.

Baca Juga : : Luhut Sindir Tom Lembong Soal Tak Tuntas Garap OSS

“Mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang disampaikan ke saya, mungkin itu dapat contekan dari Pak Tom Lembong ya,” tuding Gibran saat Debat Cawapres di Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Tom Lembong Tabuh Genderang Perang

Mendengar namanya berulang kali disebut Gibran, Tom Lembong merespons dengan sebuah cuitan di akun X pribadinya yang mengungkit pengalaman masa lalunya saat masih menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga : : ­Membandingkan Selera Investasi di Indonesia pada Era Tom Lembong vs Bahlil

"Ah, the good ol’ memories…" cuit @tomlembong, Minggu (21/1/2024).

Dakan cuitan tersebut, eks Kepala BKPM periode 2016-2019 itu menyematkan sebuah video yang diunggah seorang warganet yang menampilkan dirinya diminta Jokowi menjawab pertanyaan di sebuah forum internasional.

Tak berhenti di sana, dalam sebuah dialog di CNBC Indonesia, Tom kembali menyindir Gibran usai disebut memberikan contekan ke Muhaimin alias Cak Imin saat debat cawapres.

"Saya sangat apresiasi ucapan Mas Gibran yang berkali kali sebut nama saya. Tentunya selama tujuh tahun buat contekan nulis pidato untuk ayahnya; presiden, saya deteksi sebuah rasa rindu mungkin karena saya tak di situ lagi untuk memberi masukan berkualitas," katanya dikutip dari video CNBCIndonesia TV bertajuk Your Money Your Vote.

Merasa pelak dengan pernyataan tersebut, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju ramai-ramai 'mengeroyok' Tom Lembong, di antaranya Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BKPM/Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Respons Menohok Luhut dan Bahlil

Luhut menyanggah sejumlah klaim yang disampaikan Tom Lembong salah satunya soal jasanya memberikan 'contekan' ke Presiden Jokowi. Dia menegaskan bahwa hampir seluruh jajaran di kabinet melakukan hal yang sama yakni memberikan catatan alias 'contekan' kepada sang Presiden.

Bahkan, jelas dia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi menteri yang paling sering memberikan catatan kepada Jokowi, khususnya dalam setiap pertemuan bilateral.

“Anda [Tom Lembong] jangan geer [gede rasa/terlalu percaya diri] juga. Bilang kasih note kepada ayahnya mas Gibran. Emang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada presiden itu adalah Menlu, Ibu Retno. Karena setiap bilateral beliau yang berikan itu,” ungkapnya dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya.

Di samping itu, kata Luhut, tidak hanya Presiden Jokowi yang menerima catatan dari menterinya. Semua kepala negara, jelasnya, mendapatkan catatan dari para menteri yang duduk di belakangnnya dalam setiap pertemuan bilateral.

“Apakah karena hebat Anda melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai menteri perdagangan pada saat itu, sebagai kepala BKPM.” 

Luhut juga menyinggung capaian Tom Lembong selama berada dalam kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi. Dia membeberkan bahwa Tom Lembong keluar dari kabinet dengan meninggalkan pekerjaan rumah, yaitu program Online Single Submission (OSS).

Program OSS ini, tegas Luhut, baru rampung setelah Tom Lembong tidak lagi menjabat sebagai Kepala BKPM.

“Coba tanya dirimu, Waktu Anda di BKPM, apa yang Anda lakukan coba? Anda kan yang ditugaskan untuk OSS? Saya ingat betul itu, bagaimana Anda curhat ke saya. Tapi itu kan sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai. Sekarang kami yang menyelesaikan itu,” jelas Luhut.

Sebelum Luhut angkat bicara, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia lebih dulu bersuara atas sederet pernyataan Tom Lembong. Bahlil mengklaim telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah yang ditinggalkan Tom saat melepas kursi Kepala BKPM.

Bahlil menyatakan bahwa Kepala BKPM terdahulu menolak OSS ada di BKPM. Alhasil, sambungnya, OSS baru rampung di bawah kepemimpinannya. 

"Nah, pada 2018–2019, ini adalah tahun yang sangat polemik karena pemimpin BKPM terdahulu menolak OSS ada di BKPM, makannya sempat di Kemenko [Perekonomian]. Waktu itu trouble, dan banyak pengusaha yang mengeluh terhadap hal ini," katanya, usai konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi, Rabu (24/1/2024).

Bahlil mengklaim pihaknya berhasil merampungkan investasi mangkrak yang diwariskan era kepemimpinan Tom Lembong di BKPM. Dia mengatakan, investasi mangkrak yang berhasil diselesaikan adalah sebesar Rp558,7 triliun atau mencapai 78,9% dari total proyek mangkrak yang diwariskan sebesar Rp708 triliun.

“Saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu saya dengan investasi mangkrak Rp708 triliun. Alhamdulillah, dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 tahun investasi mangkrak tersebut mampu kami eksekusi Rp558,7 triliun atau 78,9%,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (24/1/2024).

Sanggahan Menteri Jokowi Soal 'Nikel' Tom Lembong

Lewat podcast Total Politik, Tom Lembong mengkritik arah kebijakan hilirisasi nikel pemerintah saat ini mengacu pada tren harga komoditas itu yang terus susut setahun terakhir.

"Harga nikel di seluruh dunia kira-kira sudah turn 30% dalam 12 bulan terakhir. Dan diprediksi tahun depan akan terjadi surplus stok Nikel dunia, terbesar sepanjang sejarah," kata Tom Lembong, 11 Januari 2024 lalu.

Menurutnya, keputusan Indonesia membangun banyak smelter akan membanjiri dunia dengan nikel. Hal tersebut menyebabkan harga nikel akan jatuh karena terjadi oversupply.

Pada kesempatan tersebut, Tom juga mengatakan bahwa 100% mobil Tesla yang dibuat di Chinba sudah tidak menggunakan nikel melainkan menggunakan LFP. Namun, pernyataan itu langsung dibantah oleh Luhut pada kesempatan yang berbeda.

“Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100% LFP untuk mobil listriknya mereka masih tetap menggunakan nickel mangan cobalt battery [NMC],” kata Luhut lewat keterangan video dikutip Kamis (25/1/2024). 

Luhut menambahkan pasokan baterai NMC Tesla di Shanghai China dipenuhi oleh LG yang juga telah berkomitmen investasi di Indonesia. 

Konsorsium LG yang tergabung ke dalam proyek Titan bersama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun. 

“Tesla masih tetap menggunakan NMC Battery yang dipasok LG Korea Selatan untuk mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai, memang ada yang menggunakan LFP,” ucap Luhut.

Luhut pun menyimpulkan bahwa Tom Lembong salah kaprah soal strategi hilirisasi nikel menjadi baterai yang saat ini dikerjakan pemerintah. Menurutnya, Indonesia berada di jalur yang tepat karena pengembangan LFP juga dilakukan selain pada baterai lithium.

Lebih lanjut, Eks Mendag Muhammad Lutfi ikut mengomentari isu nikel yang disinggung Tom Lembong. Dia menilai keputusan Prabowo-Gibran yang mendorong keberlanjutan hilirisasi sudah tepat. Alasannya adalah Indonesia sangat kaya dengan nikel sehingga pemanfaatan melalui hiliriasasi harus dioptimalkan.

"Ya seenggaknya mas Gibran di debat cawapres kemarin, sudah menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya nikel ini," ujarnya dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Selasa (23/1/2024).

Dalam video yang sama Dia juga menyampaikan bahwa Nikel memiliki keunggulan, salah satunya kemampuan menampung energi lebih banyak energi jika dibandingkan dengan LFP.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow