Ramai Fenomena Konglomerat Terbongkar Tajir dari Nafkah Haram, Crazy Rich Grobogan Tak Takut Kekayaanya Disorot: Saya Selalu Melihat ke Bawah

Joko Suranto yang dijuluki sebagai Crazy Rich Grobogan tanggapai fenomena Crazy Rich yang ditangkap polisi karena terlibat korupsi.

Ramai Fenomena Konglomerat Terbongkar Tajir dari Nafkah Haram, Crazy Rich Grobogan Tak Takut Kekayaanya Disorot: Saya Selalu Melihat ke Bawah

Gridhot.ID - Sedang viral para Crazy Rich yang terkenal di Indonesia malah ditangkap polisi karena terlibat masalah hukum.

Seperti contohnya baru-baru ini Crazy Rich PIK Helena Lim dan juga pengusaha Harvey Moeis yang kini ditangkap atas kasus korupsi timah hingga merugikan negara Rp271 triliun.

Keduanya terlibat melakukan korupsi penambangan liar komoditas timah yang menyeret anak perusahaan BUMN PT Timah Tbk.

Keduanya sering memamerkan kekayaan mereka di sosial media.

Fenomena ini memantik tanggapan salah seorang pengusaha yang kerap disebut crazy rich Grobogan, Joko Suranto.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, menurut Joko, fenomena tersebut tak terlalu membuatnya khawatir. Secara pribadi, dia bekerja dalam bisnis dan kelembagaan yang jelas, serta hasil barangnya pun jelas tidak menggunakan anggaran APBN atau APBD.

"Kami merasa prihatin atas tindak korupsi yang merugikan negara Rp 271 triliun. Tapi, saya tak terlalu khawatir meski terkadang disebut crazy rich yang bisa memantik sorotan publik, yang terpenting kita selalu berada di jalan dan tindakan yang benar dan memberikan banyak manfaat bagi orang banyak," katanya di Jalan Cilaki, Senin (1/4/2024).

Joko Suranto menambahkan, pada 2022, dia sempat deg-degan alias khawatir ketika para orang kaya alias crazy rich, semisal Dony Salmanan hingga Indra Kenz ditangkap lantaran bermasalah secara hukum, namun untuk tahun ini yang melibatkan para crazy rich lainnya tak terlalu membuatnya khawatir.

"Insya Allah selama ini, apapun transaksinya selalu terukur secara wajar dan ditelusuri orang pajak. Kami meyakini tak mengerjakan hal-hal yang bersumber dari APBD, APBN atau berhubungan dengan BUMD, bahkan BUMN yang mengemplang ke kami,"

"Jadi, kami enggak perlu takut untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan berbuat baik sepanjang yang kami berikan hasil rejeki yang didapatkan secara benar," ujarnya.

Selain itu, Joko berpesan kepada setiap orang agar tak perlu menampakkan kemewahan dan sebagainya, jika hanya membuat orang-orang menjadi memiliki niat negatif.

Baca Juga: Terciduk Antar Happy Asmara ke Bandara, Ini Sosok Jhony Saputra, Anak Crazy Rich Kalsel yang Jabat Komisaris di Usia Muda  

"Ya tentunya ada label yang seringkali disematkan, semisal crazy rich selalu menjadi sorotan di profil perpajakan, begitu yang pernah saya rasakan,"

"Tapi, akhirnya justru saya dijadikan wajib pajak teladan. Intinya, mari harus dapat bermanfaat dan memberikan sesuatu kepada sesama," katanya.

Joko Suranto menyebut, setiap manusia tentu ada keinginan dalam dirinya.

Namun, dia memagari diri untuk selalu bersyukur atas apa yang telah didapatkan.

"Ya Alhamdulillah bagi saya dengan selalu melihat ke bawah dan jalan ke kampung-kampung membuat saya bersyukur atas nikmat yang didapat selama ini dan cukup. Tak perlu yang wow, wah, atau apapun,"

"Kami pun mendidik di internal perusahaan lewat family gathering dengan memberikan fasilitas mencukupi ke para karyawan dan memperhatikan keluarganya, agar mereka pun menyadari apa yang sudah diberikan perusahaan sudahlah cukup," katanya.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Joko Suranto sendiri juga sudah sering viral di kalangan masyarakat.

Dirinya pernah rela rogoh kocek Rp2,8 miliar untuk membangun jalan di Grobogan sehingga mendapatkan gelar Pahlawan Kebaikan dari warga setempat.

Joko Suranto lahir di Desa Jetis, Grobogan, Jawa Tengah pada 20 Januari 1969.

Ia adalah alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tahun 1993.

Dulunya, Joko Suranto merupakan penjual koran yang memilih merantau demi mengubah nasib.

Baca Juga: Hubungan Harvey Moeis dengan Helena Lim dalam Kasus Korupsi Timah, Suami Sandra Dewi Jadi Koordinator Hubungi Sosok Ini  

Pria yang kini berusia 53 tahun itu sempat bekerja di bank, tapi tak bertahan lama.

Dia kemudian banting setir membangun bisnis sendiri.

Hingga akhirnya, ia sukses membangun usaha properti dengan bendera Buana Kassiti Group.

Melansir informasi dari situs resmi perusahaan, Buana Kassiti Group beralamat di Kota Bandung, Jawa Barat.

Buana Kassiti Group merupakan sebuah holding company yang dibentuk sejak 2008 dan memiliki sejumlah anak perusahaan.

Perusahaan tersebut memiliki lini bisnis meliputi properti (hunian), hotel, dan finance (Bank Perkreditan Rakyat/BPR).

Joko Suranto pernah menjadi Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Barat, dan kini menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Realestat Indonesia (DPP REI) periode 2023-2027.

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) XVII Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Tahun 2023 yang digelar di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Kamis (10/8/2023), Joko akan didampingi Raymond Ardan Arfandy sebagai Sekretaris Jenderal DPP REI.

(*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow