Presiden Ukraina Bersumpah Menang atas Rusia di Peringatan 2 Tahun Perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjanjikan kemenangan atas Rusia pada peringatan dua tahun perang melawan Rusia, Sabtu (24/2/2024).

KYIV, KOMPAS.com - Pada peringatan dua tahun perang melawan Rusia, Sabtu (24/2/2024), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjanjikan kemenangan atas Rusia.

Hal itu ia ungkapkan pada sebuah upacara di bandara Gostomel di Kyiv, yang menjadi sasaran Rusia pada hari-hari pertama serangan besar-besaran pada 2022 yang lalu.

"Kami akan menang," kata Zelensky dihadapan perdana menteri Kanada, Italia, dan Belgia serta Ketua Komisi Uni Eropa Ursula Von der Leyen yang datang ke Kyiv untuk menandai tanggal peringatan tersebut, dikutip dari AFP.

Baca juga: IMF Bakal Kucurkan Dana Rp 13,7 Triliun untuk Ukraina

Saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus ketika fajar pada 24 Februari 2022, banyak yang mengharapkan kemenangan dalam beberapa hari.

Tetapi Ukraina melawan, memaksa pasukan Rusia mundur secara memalukan pada perang Rusia-Ukraina tersebut.

Namun, sejak itu, Ukraina mengalami kemunduran dengan kegagalan serangan balasannya pada 2023.

Tentara Rusia telah membangun kekuatan dengan meningkatkan industri pertahanannya, sementara pasukan Ukraina kekurangan tenaga kerja dan kehabisan amunisi yang dipasok Barat untuk artileri dan pertahanan udara.

Ketua NATO Jens Stoltenberg mendesak Ukraina dan sekutunya untuk tidak berkecil hati dan Von der Leyen memuji perlawanan luar biasa Ukraina saat ia tiba di ibu kota Ukraina.

Panglima militer Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan dia yakin akan kemenangan karena cahaya selalu mengalahkan kegelapan.

Meski demikian, Ukraina masih dihadapkan permasalahan terkait paket bantuan senilai $60 miliar dari AS yang diblokir oleh Kongres AS.

Baca juga: Pilot Rusia yang Membelot ke Ukraina Tewas Ditembak di Spanyol

Diketahui, Rusia melancarkan serangan keras di wilayah timur setelah merebut kota Avdiivka yang dijaga ketat pada 17 Februari.

Di kota Pokrovsk di Ukraina timur, tempat berkumpulnya warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran, pasukan mengirimkan pesan kepada para pemimpin yang berkumpul di Kyiv.

"Beri kami artileri, drone, baterai tandingan, dan peluru," kata seorang tentara Ukraina berusia 31 tahun, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Woodie.

"Infanteri kami dipersenjatai dengan senapan serbu dan granat, untuk menghadapi artileri, pesawat terbang, dan tank," tambah seorang prajurit berusia 39 tahun dari Kyiv, yang telah berperang selama dua tahun.

Tetapi, Rusia terus melancarkan serangan drone dan rudal yang menghancurkan kota-kota di Ukraina.

Dalam serangan terbaru, pihak berwenang Ukraina mengatakan tiga warga sipil tewas di Dnipro dan Odesa pada malam hari antara Jumat dan Sabtu.

"Bagi perempuan Ukraina, ini adalah kesedihan kami, untuk suami kami, untuk anak-anak kami, untuk ayah kami," ujar ahli gizi Olga Byrko di Kyiv.

"Saya sangat ingin agar perang ini berakhir secepat mungkin," harap dia.

Baca juga: Rusia Serang Ukraina dengan Tembakan Berat

Sementara Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan sirene serangan udara telah berbunyi 989 kali di ibu kota selama dua tahun perang, rata-rata lebih dari sekali sehari.

Dia mengatakan bahwa hampir 200 warga sipil telah terbunuh di ibu kota Ukraina selama waktu tersebut, termasuk enam anak-anak.

Ukraina juga memperkirakan jumlah warga sipil yang terbunuh sekitar 50.000 orang selama perang dua tahun ini.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow