Penuturan Richard Slayman Usai Sukses Menerima Cangkok Ginjal Babi...

Keberhasilan prosedur cangkok organ babi ke tubuh Richard Slayman dipuji kalangan ilmuwan sebagai tonggak sejarah dalam bidang transplantasi.

Penuturan Richard Slayman Usai Sukses Menerima Cangkok Ginjal Babi...

BOSTON, KOMPAS.com - Pasien pertama yang menerima transplantasi ginjal hasil rekayasa genetika dari babi telah menyelesaikan perawatan dari rumah sakit.

Keberhasilan prosedur transplantasi organ babi ini dipuji kalangan ilmuwan sebagai tonggak sejarah dalam bidang transplantasi.

Pria berusia 62 tahun bernama Richard Slayman itu dipulangkan pada Rabu (3/4/2024) atau dua pekan setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH), Amerika Serikat.

Baca juga: Tim Ilmuwan Cangkok Ginjal Babi di New York Akan Coba Transplantasi ke Pasien Hidup

Pada masa lalu, transplantasi organ dari babi hasil rekayasa genetika berakhir gagal.

Kabar bahwa Richard telah menyelesaikan perawatannya dibagikan dalam siaran pers oleh MGH, yang merupakan rumah sakit pendidikan terbesar Harvard Medical School di kota Boston, AS.

Rumah sakit itu menyatakan, Richard telah berjuang melawan penyakit ginjal stadium akhir dan memerlukan transplantasi organ.

Tim dokter disebut berhasil melakukan transplantasikan ginjal babi yang direkayasa secara genetik ke dalam tubuhnya melalui operasi selama empat jam pada 16 Maret lalu.

Pihak rumah sakit mengatakan, ginjal Richard sekarang berfungsi dengan baik dan dia tidak lagi menjalani cuci darah.

Adapun Richard berkata, bisa meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah adalah salah satu momen paling membahagiakan dalam hidupnya.

“Saya bersemangat untuk kembali menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, dan orang-orang terkasih, bebas dari beban cuci darah yang telah memengaruhi kualitas hidup saya selama bertahun-tahun,” ujarnya.

Baca juga: Pertama Kalinya, Ahli Bedah Sukses Transplantasikan Ginjal Babi ke Manusia

Pada 2018, Richard menjalani transplantasi ginjal manusia dari donor yang sudah meninggal. Namun prosedur medis itu gagal pada 2023. Setelah itu, tim dokter mengemukakan wacana tentang transplantasi ginjal babi.

“Saya melihatnya bukan hanya sebagai cara untuk membantu saya, tapi cara untuk memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi untuk bertahan hidup,” kata Richard.

Ginjal babi baru yang ia terima telah dimodifikasi oleh perusahaan farmasi eGenesis yang berbasis di Cambridge.

Rekayasa itu dilakukan untuk menghilangkan gen babi yang berbahaya dan menambahkan gen manusia tertentu untuk meningkatkan kompatibilitasnya dengan manusia.

Untuk prosedur ini, pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka terinspirasi dari sejarah mereka sendiri sebagai pihak yang berada di balik keberhasilan transplantasi organ manusia pertama di dunia pada tahun 1954.

Baca juga: Lagi, Dokter AS Sukses Cangkok Ginjal Babi ke Manusia

Mereka juga terdorong oleh penelitian yang telah dilakukan dengan eGenesis mengenai xenotransplantasi (transplantasi organ antarspesies) selama lima tahun terakhir.

Prosedur ini mendapat lampu hijau dari Food and Drug Administration (FDA), yang menawarkan Protokol Akses yang Diperluas, juga dikenal sebagai penggunaan simpatik, yang digunakan untuk pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa untuk memberi mereka akses terhadap pengobatan eksperimental.

Tim di balik transplantasi tersebut memuji hal ini sebagai langkah bersejarah yang dapat memberikan solusi potensial terhadap kekurangan organ di dunia, terutama bagi mereka yang berasal dari komunitas etnis minoritas yang terkena dampak secara tidak proporsional dari kekurangan tersebut.

“Pasokan organ yang melimpah akibat kemajuan teknologi ini mungkin akan sangat berguna untuk mencapai pemerataan kesehatan dan menawarkan solusi terbaik untuk gagal ginjal kepada semua pasien yang membutuhkan,” kata Winfred Williams, dokter yang menangani Richard di MGH .

Menurut data organisasi nirlaba AS, United Network for Organ Sharing, lebih dari 100 ribu orang Amerika membutuhkan transplantasi organ untuk menyelamatkan nyawa.

Sementara itu, jumlah pendonor, baik yang meninggal maupun yang masih hidup, pada tahun 2023 hanya di bawah 23 ribu orang.

Diperkirakan 17 orang meninggal setiap hari di AS saat menunggu organ. Di sisi lain, ginjal adalah organ paling umum yang dibutuhkan untuk transplantasi.

Baca juga: Tim Ilmuwan Cangkok Ginjal Babi di New York Akan Coba Transplantasi ke Pasien Hidup

Meskipun ini adalah ginjal babi pertama yang ditransplantasikan ke manusia, ini bukanlah organ babi pertama yang digunakan dalam prosedur transplantasi.

Dua pasien lainnya telah menerima transplantasi jantung babi, namun prosedur tersebut tidak berhasil karena penerimanya meninggal pekan minggu setelah menjalani operasi.

Dalam satu kasus, terdapat tanda-tanda bahwa sistem kekebalan tubuh pasien telah menolak organ tersebut, yang merupakan risiko umum dalam transplantasi.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow