Pengakuan Kerabat Satu Keluarga yang Terjun dari Apartemen,Dua Anak Korban Setahun Tak Sekolah

- Kerabat dari satu keluarga yang terjun dari lantai 21 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara akhirnya buka suara. Diketahui satu keluarga yang terdiri dari ayah EA (50), ibu AEL (52), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13) ditemukan tewas mengenaskan dengan tangan saling terikat di depan lobby apartemen. Keempatnya melompat berbarengan dari rooftop apartemen tersebut. Kapolres Jakarta Utara Kombes...

Pengakuan Kerabat Satu Keluarga yang Terjun dari Apartemen,Dua Anak Korban Setahun Tak Sekolah

TRIBUNJAKARTA.COM - Kerabat dari satu keluarga yang terjun dari lantai 21 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara akhirnya buka suara.

Diketahui satu keluarga yang terdiri dari ayah EA (50), ibu AEL (52), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13) ditemukan tewas mengenaskan dengan tangan saling terikat di depan lobby apartemen.

Keempatnya melompat berbarengan dari rooftop apartemen tersebut.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan telah melakukan pemeriksaan terhadap kerabat korban.

Polisi total sudah memeriksa 12 saksi yang terdiri dari pihak keluarga dan saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

"Saksi pihak keluarga dan yang di TKP," ucapnya di Polres Jakut, Senin (18/3/2024).

Namun Gidion mengatakan, keterangan para saksi masih sangat subjektif dan kini masih menjadi bagian penyidikan.

"Sangat subyektif itu menjadi bagian dari penyidikan kita," sambungnya.

Dari keterangan para saksi, polisi ingin mencari pembuktian apakah ada tindakan pidana lain dari kejadian ini atau tidak.

Gidion mengatakan berdasarkan keterangan dari keluarga, EA dan AEL sangat tertutup dengan keluarganya yang lain.

"Memang ada ketertutupan dengan keluarga besarnya," ucapnya.

Berdasarkan keterangan dari para keluarga, keempat korban ini sudah tidak menjalin komunikasi dengan keluarganya selama dua tahun.

Gidio juga mengungkapkan, korban satu keluarga bunuh diri ini memang sempat tinggal di Solo.

Namun, untuk daerah tepatnya belum bisa dilacak pihak kepolisian hingga kini.

Bahkan kedua anak EA dan AEL yang menjadi korban kasus bunuh diri ini pun sudah tidak bersekolah selama satu tahun.

"Anak tidak terdaftar sekolah sudah satu tahun," imbuhnya.

Cium Kening Sebelum Lompat

Berdasarkan hasil penelusuran CCTV, EA terlihat merangkul dan menciumi kening istrinya AEL, anak perempuannya JL, dan anak laki-lakinya JW ketika berada di dalam lift.

"Jam 16.04 WIB, para korban ini masuk dalam lift terekam ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya," ucap Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya.

Setelahnya, sang ibu AEL juga terlihat meminta ketiga orang terdekatnya itu mengumpulkan handphone mereka masing-masing.

Handphone ketiga orang lainnya dimasukkan AEL ke dalam tasnya sebelum mereka naik lantai 21 apartemen tersebut.

"Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ucap Agus Ady.

Agus Ady memerinci, berdasarkan penelusuran CCTV, keempat orang tersebut datang ke apartemen pada pukul 16.02 WIB.

Mereka datang dalam satu mobil yang sama, yakni Daihatsu Gran Max berwarna silver, dengan nomor polisi B 2972 BIQ.

Dua menit setelah tiba di parkiran apartemen, pada pukul 16.04 WIB empat sekeluarga itu masuk ke dalam lift.

Pada pukul 16.05 WIB, keempat orang itu keluar dari lift di lantai 21 apartemen. 

Mereka lalu naik ke rooftop lantai 21 apartemen dan tercatat melompat pada pukul 16.13 WIB.

"Berdasarkan cctv, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Agus Ady.

Keempat orang ini melompat berbarengan dalam kondisi tangan yang terikat satu sama lain.

Menurut Agus Ady, sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu ke anak laki-laki.

Disclaimer

Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/  

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow