PASCA PENGEROYOKAN USTAZ,Keluarga Batak Banten Bersatu Sowan ke Ulama Kharismatik Abuya Muhtadi

- Keluarga Batak Banten Bersatu (BBB) sowan ke Ulama kharismatik Banten asal Pandeglang Abuya Muhtadi di Kampung Cidahu, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, Banten, Jumat (5/4/2024). Kedatangan mereka ini bertepatan dengan momen berbuka puasa. Rombongan Keluarga Batak Banten Bersatu ini turut didampingi Praeses HKBP Distrik XXI Provinsi Banten, Pendeta Juniaster Hutauruk. Kedatangan tokoh-tokoh Batak di Banten ke kediaman Ulama...

PASCA PENGEROYOKAN USTAZ,Keluarga Batak Banten Bersatu Sowan ke Ulama Kharismatik Abuya Muhtadi

TRIBUN-MEDAN.COM - Keluarga Batak Banten Bersatu (BBB) sowan ke Ulama kharismatik Banten asal Pandeglang Abuya Muhtadi di Kampung Cidahu, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, Banten, Jumat (5/4/2024).

Kedatangan mereka ini bertepatan dengan momen berbuka puasa.

Rombongan Keluarga Batak Banten Bersatu ini turut didampingi Praeses HKBP Distrik XXI Provinsi Banten, Pendeta Juniaster Hutauruk.

Kedatangan tokoh-tokoh Batak di Banten ke kediaman Ulama kharismatik asal Pandeglang Abuya Muhtadi ini pasca pengeroyokan terhadap seorang ustaz Muhyi asal Pandeglang.

Pengeroyokan dilakukan oleh sekelompok oknum bank keliling (pekerja koperasi) di Kabupaten Serang beberapa hari lalu.

Diwakili Pendeta Juniaster Hutauruk, Ulama kharismatik Abuya Muhtadi disematkan kain Ulos Batak sebagai simbol doa dan ikatan cinta serta sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan.

Pertemuan tokoh Batak Banten dan Abuya Muhtadi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama wilayah Provinsi Banten.

Tampak Abuya Muhtadi menyambut hangat kunjungan dari tokoh agama dan tokoh Batak di Banten tersebut.

Dalam memberikan cenderamata berupa kain khas masyarakat Batak, kain Ulos, untuk Abuya Muhtadi,  Praeses HKBP Distrik Banten, Pdt Juniaster Hutauruk mengucapkan terima kasih kepada Abuya Muhtadi yang telah mau turun secara langsung menyejukkan suasana pasca aksi pengeroyokan dan sweeping beberapa hari lalu.

Terlebih, saat ini banyak masyarakat Batak yang sudah tinggal di Banten, khususnya di Pandeglang selama puluhan tahun. "Rupanya Abuya orangnya pendamai dan penuh Kasih. Maka kami ke sini bersilaturahmi dan meminta kepada beliau untuk turut menyejukkan dengan tausiyah beliau," katanya dalam video.

Juniaster Hutauruk berharap ke depan, masyarakat Batak yang berada di Banten bisa seterusnya menjalin hubungan dengan masyarakat asli Banten untuk bersama membangun Provinsi Banten .

"Tentunya kita harus terus menggalang persatuan untuk membangun NKRi dan Banten ini," ujarnya kemudian.

Dalam video, Abuya Muhtadi melalui juru bicaranya, Lili Hambali mengatakan, Abuya Muhtadi sudah meminta kepada masyarakat agar mempercayakan kasus ini ke Kepolisian.

Ia juga turut berterima kasih kepada tokoh adat Batak dan agama yang terus menjalin komunikasi secara intens, terutama pasca kejadian pengeroyokan oleh oknum bank keliling kemarin.

"Kejadian kemarin bisa saja terjadi kerusuhan, tapi berhubung Abuya Muhtadi sangat toleransi dan menginginkan kedamaian, Abuya justru mengerahkan kami untuk meredam masyarakat agar tidak melakukan sweeping,"beber Lili Hambali.

Lili meminta para tokoh adat Batak dan para rohaniawan untuk bisa lebih membimbing dan mengedukasi masyarakat Batak yang berada di Banten. Membimbing untuk sama-sama memahami kultur dari masyarakat asli Banten, khususnya Pandeglang.

"Seperti yang dikatakan Abuya, karena yang bisa mengubah masyarakat itu menjadi baik itu ya para tokoh adat dan agamanya. Kita bekerja sama di sini, yang penting damai,"ujarnya.

Dikutip dari video yang beredar di media sosial, Praeses HKBP Distrik XXI Provinsi Banten Pdt Juniaster Hutauruk menyampaikan, pihaknya sowan kepada Abuya Muhtadi lebih kepada mempererat silaturahmi.

“Karena pada bulan Ramadan ini masih bisa ketemu, ya saling bertukar masukan dengan kejadian kemarin yang sempat viral di media sosial (Medsos) maupun di media massa,” ujarnya.

Dikatakannya, seteleh bersilaturahmi dengan Abuya Muhtadi, mereka mengaku terharu karena Abuya Muhtadi ialah sosok orang yang pendamai.

“Abuya ini orangnya pendamai juga penyejuk dan tidak mau mengingat-ingat hal-hal yang meresahkan, jadi Pandeglang ini sejuk dengan tausyiah yang beliau sampaikan, kami disambut baik dengan hati yang sejuk dengan penuh kasih,” katanya.

Ia melanjutkan, suku Batak dan suku Banten harapan ke depannya agar tetap selalu bekerjasama dengan baik menjaga satu kesatuan.

“Tetap menjaga satu kesatuan jangan ada perpecahan, tetap satu kesatuan untuk membangun NKRI,” ujarnya.

Kondisi di Banten Sempat Mencekam

Diberitakan sebelumnya, kawasan Pandeglang Banten sempat mencekam buntut pengeroyokan seorang Ustadz bernama Muhyi oleh sejumlah orang pekerja bank keliling (perkoperasi).

Salah satu pelaku seorang pria berinisial RS, telah ditangkap Anggota Polsek Baros.

Insiden pengeroyokan Ustadz Muhyi itu terjadi pada Senin, (01/04/24) sekitar pukul 22.30 WIB dan videonya langsung viral di media sosial.

Pengeroyokan berawal pada saat Ustadz Muhyi bersama dengan keluarga sedang mengendarai mobil menuju pulang ke rumah setelah dari rumah sakit.

“Di mobil ada adik saya kebetulan istri, teteh, dan umi. Ketika sampai Baros, setelah lewat Polsek Baros, pas di Desa Sukamanah itu ada kerumunan motor, kemacetan,” kata dia kepada Tribun Banten.

Melihat banyak motor terparkir, mobil yang disopiri adiknya bernama Ilham melaju pelan, lantaran menghalangi sejumlah orang yang sedang berkumpul tersebut.

“Kami menganggap ini mungkin ada tawuran, atau balap motor. Ketika kita akan melintas, dia orang itu langsung menyerang,” ujarnya.

Tiba-tiba, mobil yang dikendarai Muhyi diserang oleh sekolompok orang tersebut. Mereka menghancurkan spion sebelah kiri menggunakan helm.

“Jebret, kan saya kaget ada apa ini. Kami kaget langsung bergegas karena kami bawa umi, istri, ade, yang jelas kami masih shock kaget ada apa ini," katanya. 

Sontak Muhyi beserta Ilham turun menghampiri pelaku pengrusakan mobil.

Seturunnya dari mobil Muhyi dan Ilham langsung dikeroyok oleh para pelaku.

“Langsung menepi langsung menggebukin aja. Pertama digebukin kan adek saya sopir, ngejar sopir ditonjok, dijambak, digebukin, saya kan keluar dari pintu sebelah kiri,” katanya.

Setelah beberapa saat para warga pun langsung menghampiri untuk melerai pertikaian.

Dijelaskan Muhyi, warga datang setelah baku hantam ketiga kalinya.

“Akhirnya kena juga pukulan” katanya.

Dituturkan Muhyi, warga yang ikut melerai justru dihajar juga oleh pelaku. Hingga akhirnya, salah satu pelaku berhasil ditangkap. “Setelah kita tangkap satu orang, kita amankan di Polsek Baros," tambahnya.

Pelaku Dibawa ke Mapolsek Baros

Anggota Polsek Baros mengamankan seorang pria berinisial RS.

Aparat kepolisian menangkap RS, karena ikut mengeroyok seorang ustaz bernama Muhyi di Jalan Raya Serang-Pandeglang, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten, pada Senin 1 April 2024.

Para pelaku yang diperkirakan berjumlah 4 orang tersebut juga mengeroyok adiknya Muhiy, Ilham warga Kecamatan Baros.

Kapolsek Baros AKP L Wahyu Bintarna mengatakan, pengeroyokan terjadi ketika korban pulang dari rumah sakit yang ada di Kota Serang menggunakan mobil.

Dari arah yang sama, para pelaku yang menbawa sepeda motor memukul body mobil yang dibawa korban menggunakan helm dan memberhentikan kendaraan tersebut.

"Oknum itu mungkin lagi mabok kemudian melakukan pengeroyokan. Satu pelaku sudah kita amankan," kata Wahyu kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Selasa (2/4/2024).

Sementara Kasi Humas Polresta Serang Kota, Kompol Iwan Sumantri menduga bahwa pelaku pengeroyokan merupakan oknum. "Pengeroyokan terhadap Muhyi beserta 1 orang temannya dilakukan oleh sekelompok orang," katanya.

Menurut Iwan, aksi pengeroyokan tersebut dapat diredam setelah warga berbondong-bondong mendatangi tempat kejadian perkara untuk melerai. "Kasus ini masih kami dalami dan satu orang pelaku telah diamankan di Polsek Baros," pungkasnya.

Sekelompok orang lakukan sweeping 

Sekelompok orang dari organisasi masyarakat (Ormas) di Provinsi Banten, melakukan swiping pada sejumlah oknum lembaga keuangan (perkoperasian).

Mereka melakukan swiping di Kabupaten Serang dan Pandeglang.

Kapolsek Baros AKP L Wahyu Bintarna mengatakan, aksi swiping tersebut untuk mencari pelaku pengeroyokan yang diduga merupakan pegawai bank keliling.

Beruntung, kata Wahyu, pihaknya berhasil membubarkan aksi swiping ormas yang dilakukan di wilayah Kecamatan Baros.

Akan tetapi lanjut Wahyu, sejumlah ormas malah bergerak ke Kabupaten Pandeglang untuk melakukan swiping. Hasilnya terjadi keributan di wilayah tersebut.

"Setelah saya bubarkan, ternyata mereka sore-sore melakukan swiping di Cigadung Pandeglang," ujar Wahyu.

Berdasarkan video yang diterima TribunBanten.com, anggota ormas ini melakukan swiping di jalan raya hingga terjadi keributan.

Dalam video, mereka juga terlihat mengamankan sejumlah pria yang diduga pegawai bank keliling.

Polres Pandeglang Siaga Satu

Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus Setiaji menyebut kejadian yang terjadi di Kabupaten Pandeglang merupakan buntut pengeroyokan Ustadz asal Pandeglang. "Secara spontanitas rekan-rekannya yang peduli pada korban melakukan swiping untuk mencari pelaku," kata Oki.

Menurut Oki, ormas tersebut melakukan swiping di empat titik, pertama di wilayah Mengger, Cadasari, Cigadung dan di depan Hotel Horison.

"Alhamdulillah tadi rekan-rekan dari ormas tidak melakukan tindakan anarkis hanya mau mengamankan. Kalau memang ormas mendapatkan orang yang diduga pelaku segera serahkan ke Polres," pungkasnya.

AKBP Oki Bagus Setiaji mengatakan, pasca mendapat informasi adanya aksi swiping pihaknya langsung mengumpulkan anggota untuk melakukan siaga satu.

"Kemudian kami kerahkan menuju titik-titik yang akan dijadikan lokasi swiping oleh rekan-rekan ormas," kata Oki kepada wartawan, Selasa (2/4/2024).

Pihaknya mengaku sudah mengantongi identitas pekerja bank keliling atau koperasi simpan pinjam yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seorang ustadz Muhyi. Satu pelaku telah ditangkap dan pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

"Saat ini kami telah mengamankan satu pelaku dan yang empat hingga tujuh (lainnya) telah kami mengantongi identitasnya. Dan hari ini juga sedang melakukan pencarian," kata dia.

Ulama Paling Berpengaruh di Banten Turun Tangan

Ulama Abuya Muhtadi Dimyati turun gunung, untuk mencegah aksi swiping sekelompok ormas di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Hal itu terlihat saat Abuya Muhtadi turut hadir bersama para ketua ormas, dan tokoh pemuda di halaman Polres Pandeglang, Selasa (2/4/2024).

Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus Setiaji mengatakan, saat terjadi aski swiping, pihaknya langsung mengundang para ketua ormas, tokoh agama dan pemuda untuk hadir di Mako Polres pandeglang.

"Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan akibat aksi swiping itu," kata Oki kepada wartawan.

Menurut Oki, dalam pertemuan tersebut Abuya Muhtadi memberikan himbauan pada para ketua ormas dan masyarakat Pandeglang, agar tidak terprovokasi dengan permasalahan yang ada.

"Beliau juga menyampaikan biarkan kepolisian yang menegakan aturan sesuai hukum yang berlaku," ujar Oki.

Oki menyebut, ormas yang melakukan swiping mau mendengarkan himbauan dari Abuya Muhtadi.

Sehingga dia mengklaim, saat ini kondisi Kabupaten Pandeglang berjalan kondusif.

"Alhamdulillah para ormas mau mendengar sepuh Pandeglang (Abuya Muhtadi), sehingga aksi swiping itu dihentikan," ungkapnya.

Kapolda Banten Turun Tangan

Kasus pengeroyokan Muhi, seorang ustadz asal Kabupaten Pandeglang oleh orang tak dikenal (OTK) yang diduga pihak dari bank keliling, mendapat atensi langsung dari Kapolda Banten.

Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim langsung membesuk ustaz Muhi yang menjadi korban pengeroyokan.

Kapolda Banten datang didampingi Wakapolda Banten Brigjen Pol H. M. Sabilul Alif serta PJU Polda Banten.

Irjen Pol Abdul Karim mengatakan, bahwa pihaknya bergerak cepat dalam menangani kasus tersebut.

“Polda Banten bergerak cepat meredam situas di wilayah Baros, berkaitan dengan peristiwa dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum bank keliling terhadap salah satu tokoh masyarakat,” katanya Irjen Pol Abdul Karim dalam keterangan yang diterima TribunBanten.com, Rabu (4/3/2024).

Kapolda Banten mengatakan, pihaknya bersama unsur masyarakat lainnya akan menindak tegas terhadap para pelaku pengeroyokan. “Tim Polda Banten dan Polres Pandeglang bersama tokoh masyarakat dan ulama setempat telah sepakat menyelesaikan masalah ini dengan jalur hukum," kata Abdul Karim.

"Kami meminta warga untuk tenang dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Serahkan kasus ini kepada kami. Kami akan melakukan tindakan hukum tegas terhadap para pelakunya,” lanjut Abdul Karim.

Abdul Karim menegaskan, Polda Banten tidak mentolerir tindakan para pelaku yang mengganggu Harkamtibmas di tengah bulan Ramadhan.

“Perlu kami tegaskan, Polda Banten tidak mentolelir tindakan-tindakan yang mengganggu keamanan masyarakat. Apalagi di bulan suci ini. Banten secara umum kondusif dan saat ini warga sedang menjalankan ibadah puasa dengan khusuk."

"Kami ingatkan, jangan coba-coba merusak kondusifitas Banten, kami akan melakukan tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang mengganggu kantibmas. Sekali lagi, serahkan dan percayakan kasus ini kepada kami,” tegasnya.  

Abdul Karim juga mengapresiasi tokoh ulama dan masyarakat yang mampu meredam situasi dan mempercayakan masalah ini kepada kepolisian dan meredam peristiwa ini tidak melebar ke mana-mana.

“Kami mengapresiasi tokoh ulama dan masyarakat Pandeglang yang mampu meredam situasi dan mempercayakan masalah ini kepada kepolisian dan meredam peristiwa ini tidak melebar ke mana-mana."

"Hal ini merupakan salah satu komitmen kerjasama antara masyarakat dan kepolisian dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Banten,” tutup Kapolda.

(*/Tribun-medan.com/TribunBanten.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow