Pabrik Ban di Cikarang Dikabarkan Tutup dan PHK Ribuan Karyawan, Ini Profilnya

Beredar video di media sosial tentang kabar sebuah pabrik di Cikarang bernama PT Hung-A Indonesia akan tutup dan PHK ribuan karyawan. Ini profilenya.

Pabrik Ban di Cikarang Dikabarkan Tutup dan PHK Ribuan Karyawan, Ini Profilnya

TEMPO.CO, Jakarta - Beredar video di media sosial yang menyebutkan sebuah pabrik ban, PT Hung-A Indonesia dikabarkan akan tutup pada Kamis, 1 Februari 2024. Penghentian operasional pabrik yang berada di Kawasan Industri Bekasi International Industrial Estate (BIIE) Hyundai, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, itu membuat seluruh karyawannya terpaksa dirumahkan.

Dalam rekaman video yang diunggah oleh akun X @Pai_C1, memperlihatkan karyawan yang berkumpul dan sedang mendengarkan pernyataan dari perwakilan perusahaan. “Per 1 Februari 2024, perusahaan PT Hung-A melakukan penutupan operasional perusahaan, sesuai dengan surat keputusan direksi, yang nanti akan ditempelkan,” ujar seorang pria dalam video tersebut, Rabu, 17 Januari 2024.

Selain itu, pria itu juga menyampaikan bahwa seluruh pekerja akan terdampak PHK.

“Bahwa semua yang ada di sini, termasuk saya, juga akan terdampak PHK. Dan sesuai dengan keputusan direksi, yang akan diperjelas dalam pengumuman, bahwa mulai hari ini semua karyawan dirumahkan, sambil kita melakukan penyelesaian,” lanjut pria itu.

Profil PT Hung-A Indonesia

Dilansir dari situs Hung-A Group, PT Hung A-Indonesia didirikan pada 1991 yang berfokus pada produksi berbagai jenis ban dan produk tabung. Pabrik ban yang berada di Cikarang itu merupakan basis utama manajemen global Hung-A Group.

Huang-A Group sendiri berasal dari Gyeongsanam-do, Korea Selatan yang juga membawahi perusahaan trim, bemper, cetakan dan saluran mobil, yaitu Hung-A Forming, serta ban sepeda merk Schwalbe. Schwalbe diproduksi oleh Bohle, perusahaan yang berdiri sejak 1922 dan berkantor pusat di Jerman.

PT Hung-A Indonesia mengekspor lebih dari 70 persen dari seluruh produksinya ke Eropa dan juga mengirimkannya ke perusahaan asal Britania Raya, Dunlop Ltd. PT Hung-A Indonesia diklaim sebagai pencetus perusahaan ban di Tanah Air dan mempertahankan posisi pertama dalam penjualan roda di Jerman.

Sementara itu, dilansir dari laman Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), PT Huang-A Indonesia menghasilkan beberapa produk utama, yaitu ban luar dan ban dalam dengan kapasitas produksi lebih dari 101 juta buah per tahun, lebih dari 1 juta roll mono chaffer per tahun, lebih dari 1.000 ton rimstrip per tahun, lebih dari 500 ton rubber bath atau chemical rubber per tahun, serta lebih dari 1.000 ton rubber compound per tahun.

Melansir laman Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (SPKEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), PT Hung-A Indonesia diketahui pernah melanggar ketentuan perundang-undangan terkait Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Sebanyak 311 pekerja PKWT tidak diangkat menjadi pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).

Namun, Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI menyebut telah berhasil memperjuangkan nasib 311 pekerja PKWT di PT Hung-A Indonesia menjadi pekerja tetap pada Selasa, 13 September 2022 lalu.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Lumbung Ikan Nasional di Maluku Batal Diwujudkan SBY dan Jokowi, Anies: Akan Kami Bangun

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow