Mengenal Jurgen Klinsmann, Pelatih yang Memberi Penilaian terhadap Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
TEMPO.CO, Jakarta – Pelatih asal Jerman, Jurgen Klinsmann, baru-baru ini memberikan pandangannya tentang kehadiran pemain diaspora untuk meningkatkan kualitas timnas Indonesia dalam jangka panjang.
Klinsmann, yang memiliki pengalaman melatih di Amerika Serikat antara 2011 hingga 2016, mengatakan bahwa naturalisasi pemain hal biasa dalam dunia sepak bola. “Saya punya pengalaman yang cukup ekstrem saat enam tahun melatih Amerika Serikat. Ada banyak pemain dengan kewarganegaraan ganda, dengan latar belakang Eropa tapi khususnya banyak yang dari Meksiko,” katanya.
Menurut dia, hubungan dekat antara Indonesia dan Belanda bisa mempengaruhi peningkatan jumlah pemain naturalisasi. “Ada banyak anak muda yang berbakat, jadi negara seperti kejar-kejaran siapa yang akan mendapatkan pemain tersebut,” kata Klinsmann.
Siapa Jurgen Klinsmann?
Jurgen Klinsmann lahir di Goppingen, Jerman, pada 30 Juli 1964. Klinsmann memulai karier sepak bolanya sebagai pemain sebelum beralih menjadi pelatih. Sebagai pemain, ia dikenal sebagai penyerang dan menjadi bagian dari timnas Jerman Barat yang menjuarai Piala Dunia FIFA 1990 serta tim Jerman yang menjuarai UEFA Euro 1996.
Sebagai pelatih, ia membawa Jerman meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2006. Ia juga pernah memimpin Bayern Munchen, timnas Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Karier Sebagai Pemain
Jurgen Klinsmann memulai karier sepak bolanya sejak usia muda. Pada umur delapan tahun, ia sudah bermain untuk klub amatir TB Gingen pada 1972, ia menunjukkan bakatnya mencetak 16 gol dalam satu pertandingan.
Dikutip dari Transermarkt, karier profesionalnya dimulai pada 1982 saat ia bermain untuk Stuttgarter Kickers di divisi dua Jerman. Kemampuannya sebagai penyerang yang tajam membuatnya menjadi starter reguler dalam waktu singkat, dengan mencetak 19 gol pada musim 1983-1984.
Pada 1984, Klinsmann bergabung dengan VfB Stuttgarr, ia mencetak 15 gol dalam musim pertamanya. Di sana, ia menunjukkan performa konsisten sebagai pencetak gol, menjadi top skor Bundesliga pada musim 1987-1988 dengan mengoleksi 19 gol. Selama kariernya di Stuttgart, ia mendapat penghargaan Pemain Terbaik Jerman tahun 1988 dan menjadi salah satu penyerang ternama di Bundesliga.
Klinsmann merantau ke Italia pada 1989, bergabung dengan Inter Milan. Klinsmann membantu Inter Milan meraih gelar juara UEFA Cup pada musim 1990-1991. Ia juga pernah bergabung dengan AS Monaco, Tottenham Hotspur, dan Bayern Munchen.
Kiprah Klinsmann di luar negeri dilanjutkan dengan bergabung ke AS Monaco pada 1992 dan Tottenham Hotspur pada 1994. Ia pernah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Asosiasi Penulis Sepak Bola Inggris pada 1995.
Di timnas, ia memulai debutnya pada 1987 dan selama kariernya, ia mengumpulkan 108 caps dengan mencetak 47 gol. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah membawa Jerman Barat menjadi juara Piala Dunia 1990. Ia juga menjadi bagian dari tim yang memenangkan Kejuaraan Eropa UEFA pada 1996.
Klinsmann dikenal karena kemampuan mencetak golnya yang tajam, dengan mencetak gol di enam turnamen internasional utama berturut-turut, mulai dari Euro 1988 hingga Piala Dunia 1998. Dalam kariernya di Piala Dunia, ia mencetak total 11 gol, menjadikannya salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah turnamen ini.
Setelah kembali ke Jerman, ia membantu Bayern Munchen meraih gelar Bundesliga dan Piala UEFA, sebelum pensiun sebagai pemain pada 1998. Selama kariernya di Bayern Munich, Klinsmann menjadi pencetak gol terbanyak klub.
Karier Pelatih
Setelah pensiun sebagai pemain, Klinsmann melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Pada 2004, ia ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas Jerman. Tugas besar yang diembannya mempersiapkan tim untuk menghadapi Piala Dunia 2006 yang diadakan di Jerman. Klinsmann membawa Jerman finis di posisi ketiga Piala Dunia 2006.
Kesuksesan Klinsmann di Jerman menarik perhatian klub-klub besar. Pada 2008, ia diangkat menjadi pelatih Bayern Munchen. Namun, masa baktinya di Bayern tidak berjalan mulus. Meskipun berhasil membawa klub ke perempat final Liga Champions, ia dipecat pada April 2009 setelah rangkaian hasil buruk di Bundesliga.
Setelah meninggalkan Bayern, Klinsmann menerima tawaran dari Amerika Serikat. Pada 2011, ia diangkat sebagai pelatih timnas Amerika Serikat. Di bawah kepemimpinannya, Amerika Serikat meraih berbagai pencapaian, termasuk memenangkan Piala Emas CONCACAF pada 2013 dan lolos ke Piala Dunia 2014. Klinsmann membawa Amerika Serikat mencapai babak 16 besar di Piala Dunia 2014 sebelum akhirnya dikalahkan oleh Belgia.
Pada 2023, Klinsmann menerima tantangan baru dengan menjadi pelatih timnas Korea Selatan. Setelah hasil buruk di turnamen, termasuk penampilan yang mengecewakan di Piala AFC 2023, Klinsmann dipecat pada Februari 2024.
ARKHELAUS WISNU TRIYOGO
Pilihan Editor: Jurgen Klinsmann Nilai Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Bisa Tambah Kualitas Jangka Panjang