Ironi Spanyol, Rasisme Marak di La Liga, Juara Eruo 2024 Berkat Pemain Kulit Hitam
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dengan mengibarkan bendera dan mengenakan atribut warna merah dan kuning Spanyol, puluhan ribu orang dengan gembira menyambut tim sepak bola putra Euro 2024 negara itu pada Senin (15/7/2024) dalam parade di Madrid.
“Juara, juara!” para penggemar berteriak kepada para pemain dan pelatih, yang merayakan kemenangan tersebut di dalam bus tingkat terbuka, dengan trofi diletakkan di bagian depan terpampang pesan “Ini baru permulaan”. Spanyol mengalahkan Inggris 2-1 pada final di Berlin, Senin dini hari WIB.
Pihak berwenang Spanyol memuji kemenangan dan gaya permainan para pemain. Sementara beberapa penggemar mengatakan mereka membina persatuan di negara yang memiliki sejarah ketegangan teritorial dan polarisasi politik.
Apalagi masalah rasisme sering terjadi di La Liga, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Spanyol. Vinicius Junior, bintang Brasil, beberapa kali menjadi sasaran.
Di Euro 2024, beberapa pemain Spanyol juga berkulit hitam, yang biasanya jadi sasaran rasisme di La Liga. Namun di Jerman, mereka menjadi tulang punggung keberhasilan Tim Matador.
“Kami adalah negara yang hebat. Pada hari-hari seperti sekarang ini, penting untuk mengingat bahwa bendera ini mewakili kita semua,” kata seorang penggemar muda bernama Borja kepada stasiun televisi nasional TVE.
Dia memuji bintang Spanyol berusia 17 tahun Lamine Yamal, yang berkulit hitam, dengan ayahnya berasal dari Maroko sementara ibunya lahir di Guinea Khatulistiwa.
“Kami melihat masalah rasisme (yang sedang berlangsung). Lamine Yamal akan menentukan sebuah era karena orang-orang di Spanyol terdiri dari berbagai warna kulit,” kata Borja.
Selain Yamal, ada Nico Williams. Penyerang yang lahir dari orang tua imigran asal Ghana mencetak gol ke gawang Inggris di final.
Williams pernah mengalami pelecehan rasial oleh pendukung Atletico Madrid di La Liga. Federasi Sepak Bola Spanyol kala itu menghukum Los Colchoneros dengan denda. Di Euro 2024, Willimas menjadi man of the match laga final.
Sementara Yamal pernah kena pelecehan rasial oleh pandit salah satu stasiun TV di Spanyol. Sampai-sampai pihak Barcelona tak mau lagi berbicara dan diundang di stasiun TV tersebut. Di Euro 2024, Yamal menjadi pemain muda terbaik turnamen.
Berdiri di balkon dan trotoar yang ramai, para penggemar yang bersemangat, banyak dari mereka adalah anak-anak. Beberapa yang telah melakukan perjalanan dari tempat yang jauh di Spanyol, melambai kepada para pemain yang mengenakan kaus putih bertuliskan “Raja Eropa” disertai dengan angka empat yang besar. Ini menandai total koleksi juara Piala Eropa keempat Spanyol.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas upaya Anda dan cara Anda bermain, dengan kegembiraan Anda melakukannya,” kata Raja Spanyol Felipe VI kepada tim dalam sebuah upacara di istananya, didampingi oleh Ratu Letizia dan kedua putrinya yang mengenakan seragam nasional.
“Kegembiraan seperti ini baik bagi kami,” ujar dia.