Nyaris 900 Mahasiswa Pro-Palestina Ditangkap di Amerika Serikat

Aksi mahasiswa pro-Palestina di Amerika Serikat menuntut kampus memutus hubungan keuangan dengan Israel. Jumlah penangkapan secara nasional mendekati 900 orang. #Newsupdate #update #news #text

Nyaris 900 Mahasiswa Pro-Palestina Ditangkap di Amerika Serikat

Kampus-kampus di Amerika Serikat terus menggelar aksi protes pro-Palestina yang menuntut pemutusan hubungan keuangan dengan Israel akibat perang di Gaza. Pihak kampus semakin terdesak karena upacara wisuda yang semakin dekat.

Pada Minggu (28/4), baku hantam bahkan pecah saat demonstrasi di University of California Los Angeles (UCLA) antara polisi dan mahasiswa menyebabkan berbagai teriakan dan dorongan satu sama lain.

Sekitar 275 orang ditangkap di berbagai kampus, Sabtu (27/4), termasuk Indiana University at Bloomington, Arizona State University, dan Washington University di St. Louis.

Dikutip dari AP, jumlah penangkapan secara nasional mendekati 900 orang sejak polisi di New York membubarkan kamp protes pro-Palestina di Columbia University pada 18 April lalu.

Sejak saat itu, pelajar berkumpul dan membangun perkemahan pro-Palestina di seluruh negeri. Hal itu mendapat berbagai tanggapan dari pihak administrasi kampus masing-masing, mulai dari penangkapan dan tuntutan pidana, hingga skorsing pelajar atau permintaan agar keluar dari kamp tersebut.

Anggota fakultas di universitas-universitas di California, Georgia, dan Texas telah memberikan suara secara simbolis yang menyatakan tidak percaya terhadap pemimpin mereka.

Presiden Joe Biden, melalui jubir keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, mengatakan bahwa dia menyadari adanya perasaan kuat terkait protes ini, tetapi akan menyerahkan penanganannya kepada otoritas setempat.

Kirby menegaskan, masyarakat harus memiliki kemampuan untuk mengutarakan pandangan secara terbuka dan damai.

Sementara itu, Pemimpin Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, menyebut aksi ini sebagai situasi berbahaya dan menyerahkan tanggung jawab kepada administrator perguruan tinggi. Dia juga mengecam adanya antisemitisme yang terjadi selama protes.

Protes dimulai di Columbia University dan sejak itu memicu demonstrasi pro-Palestina di seluruh negeri. Mahasiswa dan administrator di sana telah terlibat dalam negosiasi. Columbia telah menetapkan serangkaian tenggat waktu bagi pengunjuk rasa untuk meninggalkan perkemahan, tetapi mengembalikan polisi pada saat ini dianggap tidak kontraproduktif, menurut pernyataan universitas tersebut.

Di California, demonstrasi di University of California menjadi sengit usai ratusan demonstran dan polisi berkerumun. Di seberang kota, University of Southern California (USC) mengalami kerusuhan dan vandalisme yang mengakibatkan penutupan sementara kampus. USC juga sempat menuai kritik karena pembatalan pidato wisuda seorang mahasiswi pro-Palestina.

Di Missouri, Washington University di St. Louis menghadapi kekisruhan dan penangkapan demonstran.

Dalam sebuah pernyataan, universitas tersebut mengatakan lebih dari 100 orang – termasuk 23 mahasiswa dan empat pegawai universitas – ditangkap karena dicurigai masuk tanpa izin.

Kandidat presiden dari Partai Hijau, Jill Stein, mengatakan bahwa dia dan dua manajer kampanyenya ikut ditangkap dalam aksi.

Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang Missouri mengecam penangkapan tersebut sebagai tindakan yang kasar.

Di Boston, polisi membersihkan perkemahan di kampus Northeastern University setelah pengunjuk rasa menolak membersihkan tenda mereka.

Polisi Negara Bagian Massachusetts menangkap sekitar 102 pengunjuk rasa yang akan didakwa melakukan pelanggaran dan perilaku tidak tertib.

Namun, kelompok mahasiswa 'Huskies for a Free Palestine' membantah tuduhan hinaan antisemitisme dan menegaskan bahwa protes mereka berlangsung damai.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow