Nasib Pengemis Bogor A Kasihan A setelah Viral,Kini Banting Stir Jual Keripik,Dimodali Pihak Ini

- Tak lagi meminta-minta di jalanan, kini pengemis Bogor a kasian a banting stir menjadi pedagang keripik singkong. Setelah viral di media sosial, pengemis dengan nama asli Baliah tersebut mendapatkan bantuan modal usaha dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Sebelumnya, pihak Kemensos RI turut menyoroti viralnya Baliah di media sosial yang mencuri perhatian warganet. Hingga pada akhirnya, Kemensos RI turun...

Nasib Pengemis Bogor A Kasihan A setelah Viral,Kini Banting Stir Jual Keripik,Dimodali Pihak Ini

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak lagi meminta-minta di jalanan, kini pengemis Bogor a kasian a banting stir menjadi pedagang keripik singkong.

Setelah viral di media sosial, pengemis dengan nama asli Baliah tersebut mendapatkan bantuan modal usaha dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).

Sebelumnya, pihak Kemensos RI turut menyoroti viralnya Baliah di media sosial yang mencuri perhatian warganet.

Hingga pada akhirnya, Kemensos RI turun tangan untuk membantu Baliah dalam memperbaiki taraf hidupnya.

Kini, Baliah merintis usaha keripik singkong dengan sokongan modal dari Kemensos RI.

Selain itu, sang suami yakni Ropik juga diberikan usaha ternak ayam petelur.

Sebelum memberikan bantuan kewirausahaan, Sentra Galih Pakuan di Bogor membawa Baliah dan keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan psikologis.

Baca juga: Kronologi Aparat Malaysia Ringkus WNI Jadi Pengemis, Sebulan Cuan Rp33 Juta, Berdalih Donasi Tahfiz

Baca juga: Kini Viral, Pengemis Baliah Pernah Disiram Dua Ember Oleh Pria & Uangnya Hilang, Terpaksa Pindah

Hasilnya, wanita yang karib disapa Mbal itu memerlukan konseling berkala karena secara psikologis mengalami retardasi mental.

Konseling berkala bertujuan untuk pemantapan pengubahan perilaku Mbal agar berhenti mengemis.

"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala."  ujar Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko melalui keterangannya.

"Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," lanjutnya.

Meski begitu, secara pskologis mengalami retardasi mental, Mbal cukup baik dari segi sosial.

Bahkan Baliah aktif dalam pengajian warga namun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial.

Selain membuat keripik, Mbal juga belajar tentang pemasaran, pengemasan atau packaging produk, serta memberikan stiker pada produk dengan dibantu dan dimonitor oleh Kader PKK Desa Ciasahaan.

"Sebelum memberikan bantuan usaha, Baliah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan pada 22 Januari 2024," katanya.

Mbal juga menerima edukasi dalam pengelolaan keuangan terkait dengan bantuan yang sudah diterima agar dipergunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan ditabung untuk pendidikan anaknya.

Baca juga: KONDISI Rumah Pengemis A Kasihan A di Bogor, Bangunan Tembok Sederhana, Lantai Keramik, 2 Kamar

Pada tahap awal, Mbal akan dibantu oleh kerabatnya hingga nanti ia bisa mandiri.

Selain Baliah, Kemensos juga memberikan alat bantu dengar bagi Abah Sanip yaitu ayah dari sang suami atau mertua Baliah karena mengalami gangguan pendengaran.

Sementara itu, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun, Kemensos memberikan bantuan berupa peralatan sekolah.

Pihaknya juga akan terus memonitor perkembangan belajarnya melalui pihak desa dan pendamping.

Sebelumnya, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI kebutuhan dasar berupa nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, dan perlengkapan ibadah untuk Baliah.

Kronologi Aparat Malaysia Ringkus WNI Jadi Pengemis, Sebulan Cuan Rp33 Juta, Berdalih Donasi Tahfiz

Aparat Malaysia baru saja meringkus sejumlah Warga Negara Asing (WNA) yang satu di antaranya merupakan warga Indonesia kepergok menjadi pengemis di pasar malam Iskandar Puteri, Johor dan berhasil meraup cuan Rp33, 3 juta perbulan.

Tak disangka, cuan yang didapat dari pengemis WNI tersebut terbilang cukup fantastis.

Sosok pengemis tersebut kini hanya bisa memelas saat dirinya diringkus oleh aparat berwenang di Malaysia pada Selasa (30/1/2024).

Dari operasi gabungan tersebut, ditangkap pengemis warga negara asing yang mampu mengumpulkan uang hingga RM10.000 (Rp 33,3 juta) sebulan.

Pengemis itu berdalih mengumpulkan sumbangan untuk membiayai sekolah tahfiz dan lembaga keagamaan.

Sebagaimana diberitakan Bernama pada Rabu (31/1/2024), masalah ini terungkap usai penangkapan tiga pria Kamboja dan dua pria Thailand oleh Departemen Imigrasi, Departemen Kesejahteraan Sosial Distrik Johor Bahru, dan Departemen Agama Islam Negara Bagian Johor.

Baca juga: GAYA Elit Pengemis di Ponorogo Tidur di Hotel, Modal Kardus Jadi Tajir: Memelas Diringkus Satpol PP

Menurut Direktur Imigrasi Johor, Baharuddin Tahir, selain lima warga asing tersebut, seorang warga negara Indonesia (WNI) dan seorang perempuan yang mengelola kios di pasar malam juga ditangkap dalam operasi pukul 18.30 tersebut.

"Beberapa dari mereka adalah penyandang disabilitas" katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa mereka berusia antara 34 dan 63 tahun.

"Orang-orang ini dapat memperoleh penghasilan hingga RM300 sehari atau RM10.000 sebulan," lanjutnya.

Dikatakan, orang-orang yang ditangkap tersebut dianggap melanggar Pasal 6 (1)(c) Undang-Undang Imigrasi 1959/63 (UU 155) karena tidak memiliki paspor atau izin yang sah untuk berada di Malaysia.

Serta Aturan 39 (b) terkait Peraturan Imigrasi dan 1963 karena melanggar persyaratan visa.

Baca juga: NASIB Pengemis di Bandung, Nekat Ludahi Kaca Mobil Gegara Tak Diberi Uang, Pasrah Diborgol Polisi!

Sementara itu, dalam operasi lainnya, informasi publik berujung pada penahanan 40 orang asing yang dicurigai bekerja tanpa izin sah dan tinggal melebihi batas waktu di Malaysia.

Baharuddin mengatakan, mereka ditangkap dalam operasi keliling negara bagian tersebut pada 29 Januari dan 30 Januari.

"Total 353 orang yang diperiksa, 40 orang di antaranya ditangkap." jelasnya.

Baca juga: CARA UNIK Erik Pengemis di Bogor Raup & Simpan Rp 50 Juta di Celana, Sempat Pamer Alat Vital: Ngeri!

"Ada sembilan laki-laki Nepal, lima laki-laki Bangladesh, WNI di Malaysia (satu laki-laki dan dua perempuan), dan warga negara Myanmar (15 laki-laki dan empat perempuan)," terangnya.

Selain itu, turut ditangkap dua orang pria dan seorang wanita asal India, serta seorang pria asal Kamboja.

Semuanya berusia antara 21 hingga 49 tahun.

Artikel ini diolah dari TribunBogor

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow