Moskow Akan Balas Jika Amerika Serikat dan Uni Eropa Menyita Aset Rusia

Amerika Serikat dan sekutu melarang tranksaksi dengan bank sentral Rusia dan Kementerian Keuangan Rusia serta memblokir Rp4.695 triliun aset Rusia

Moskow Akan Balas Jika Amerika Serikat dan Uni Eropa Menyita Aset Rusia

Rusia pada Selasa, 13 Februari 2024, memperingatkan jika Amerika Serikat dan Uni Eropa menyita aset-aset Rusia yang bernilai ratusan miliar dollar, maka Moskow akan benar-benar bersikap sangat tegas. Peringatan itu disampaikan setelah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya melarang tranksaksi dengan bank sentral Rusia dan Kementerian Keuangan Rusia serta memblokir USD300 miliar (Rp4.695 triliun) aset Rusia yang ada di negara-negara Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan tentara ke Ukraina pada 2022. Sedangkan Uni Eropa pada Senin, 12 Februari 2024, mengumumkan telah mengadopsi sebuah undang-undang yang akan menyisihkan keuntungan tak terduga dari pembekuan aset-aset bank sentral Rusia yang ada di Eropa. Rencananya, keuntungan itu akan digunakan untuk pembangunan kembali Ukraina.

“Ini adalah pencurian.Ini adalah perampasan yang bukan milik Anda,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova seperti diwartakan TASS.

Zakharova memastikan sikap yang diambil Moskow akan benar-benar sangat tegas karena Rusia merasa penting untuk berurusan dengan para pencuri ini.

“Mempertimbangkan negara kami mengkualifikasikan ini sebagai pencurian, maka sikap yang kami ambil akan mengarah pada para pencuri. Bukan hanya sebagai manipulator politik dan ahli teknologi yang berlebihan, namun juga pencuri,” kata Zakharova.

Rusia menyatakan jika proporti-properti mereka disita, maka Moskow pun akan menyita balik aset-aset Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang ada di Rusia. Uni Eropa sepakat mendukung Ukraina dengan dana sebesar 50 miliar euro atau Rp838,3 triliun, namun akan memakan waktu bagi blok beranggotakan 27 negara tersebut untuk menyetujui rinciannya.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menilai militer Ukraina gagal mencapai terobosan apapun dalam perang Ukraina. Namun negara-negara harus tetap mendukung bagaimana pun kondisinya itu. Stoltenberg juga menyelesalkan kegagalan industri pertahanan NATO dalam memberikan Kyev amunisi yang dibutuhkan.

Sebelumnya Stoltenberg memperingatkan kalau menjelang musim dingin Moskow telah mengumpulkan rudal dan mencatat kalau manufaktur – manufaktur senjata di Rusia sudah beroperasi dengan landasan perang. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV asal Jerman, Das Erste TV yang disiarkan pada Sabtu, 2 Desember 2023, Stoltenberg menyadari kalau kondisi di garda depan Ukraina akhir-akhir ini sebagian besar tidak berubah, bahkan peprangan yang lebih sulit sedang direncanakan.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Ini Alasan Kenapa Kemerdekaan Palestina Sulit Didapat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow