Menlu Retno: Menggembirakan, Pertama Kalinya DK PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Retno Marsudi menyambut gembira resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, Palestina.

Menlu Retno: Menggembirakan, Pertama Kalinya DK PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, Palestina, adalah hal yang menggembirakan.

Sebab, ini merupakan kali pertama DK PBB mengeluarkan resolusi yang berisi seruan untuk melakukan gencatan senjata.

"Yang menggembirakan adalah ini adalah pertama kalinya Dewan Keamanan PBB dapat mengesahkan resolusi yang berisi kalimat ceasefire, immediate ceasefire during Ramadan," kata Retno di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: DK PBB untuk Kali Pertama Serukan Gencatan Senjata Gaza

Selain itu, Retno juga menyambut baik resolusi ini karena menggarisbawahi pentingnya bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza.

"Karena dunia internasional paham bahwa bantuan kemanusiaan sangat terhambat sehingga dampaknya adalah krisis kemanusiaan menjadi semakin buruk," ujar dia.

Pemerintah pun berharap agar resolusi tersebut dapat segera diimplementasikan di Gaza.

"Harapan kita adalah dengan adanya resolusi ini, maka kita harapkan implementasinya dapat segera dijalankan," kata Retno.

Baca juga: Imbas Pemungutan Suara PBB, Biden-Netanyahu Kini di Jalur Berlawanan

Setelah lebih dari lima bulan perang, Dewan Keamanan PBB untuk kali pertama pada Senin (25/3/2024) menuntut gencatan senjata segera di Gaza.

Dari 15 negara anggota DK PBB, 14 negara menyetujui draf resolusi sedangkan 1 negara yakni Amerika Serikat memilih abstain.

Empat belas negara tersebut mendukung resolusi yang "menuntut gencatan senjata segera" untuk bulan suci Ramadhan yang sedang berlangsung.

Resolusi tersebut menyerukan agar gencatan senjata mengarah pada "gencatan senjata yang langgeng dan berkelanjutan" dan menuntut agar Hamas dan kelompok lainnya membebaskan para sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow