Mengenal Persalinan ERACS, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan Caesar Biasa

Berikut adalah informasi mengenai metode persalinan caesar ERACS, metode melahirkan yang memiliki banyak kelebihan untuk para bumil. Yuk, simak selengkapnya.

Mengenal Persalinan ERACS, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan Caesar Biasa

Operasi persalinan caesar dengan metode ERACS merupakan satu pilihan yang bisa Bunda pertimbangkan kala ingin melahirkan nantinya. Pasalnya, metode ERACS sedang begitu diminati karena kelebihannya dalam mempersingkat waktu pemulihan ibu hamil pasca melahirkan.

Oleh karena itu, banyak orang menganggap bahwa metode ERACS ini lebih unggul dan menguntungkan daripada persalinan dengan caesar biasa, Bun.

Apabila Bunda tertarik akan metode satu ini, mari simak informasi lengkap di bawah ini terkait metode ERACS, yuk.

Mengenal metode persalinan ERACS

Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) adalah metode operasi persalinan caesar yang pengerjaannya tak jauh berbeda dengan caesar biasa. Hanya saja, ada beberapa hal yang membedakan keduanya, terutama dalam prosedurnya. 

Baca Juga : Syarat Biaya Melahirkan Caesar dengan ERACS Dapat Ditanggung BPJS

Prosedur persalinan ERACS terbagi dalam beberapa bagian. Hal ini ditujukan untuk mempercepat proses pemulihan. Sebagaimana disebutkan dalam laman Kementerian Kesehatan, metode ini bertujuan mempercepat proses perawatan Bunda yang melahirkan.

Metode ERACS merupakan pengembangan metode ERAS, yang digunakan untuk mempersingkat perawatan setelah operasi bedah. ERAS (Enhanced Recovery After Surgery) pertama kali dilakukan untuk operasi organ pencernaan, yaitu usus besar. Kemudian, pada 2018, para dokter di Amerika melakukan pengembangan ERAS menjadi metode dalam membantu proses persalinan caesar.

Di Indonesia sendiri, metode persalinan ERACS sudah mulai diterapkan sejak tahun 2019 lalu. Beberapa rumah sakit sudah mulai menawarkan metode ini dalam pilihan persalinan caesar. lho, Bunda.

Perbedaan ERACS dengan SC Biasa

Adapun berikut ini adalah perbedaan metode persalinan ERACS dengan operasi caesar biasa:

1. Waktu puasa

Pada operasi caesar biasa, ibu hamil biasanya akan diwajibkan untuk berpuasa atau dilarang untuk mengonsumsi makanan atau minuman apapun selama delapan jam sebelum operasi dilakukan.

Di sisi lain, metode persalinan caesar dengan ERACS mengizinkan Bunda untuk menyantap makanan ringan selama enam jam sebelum operasi. Selain itu, bumil juga boleh minum air putih atau minuman perisa lainnya selama dua jam sebelum dilakukannya persalinan.

2. Rasa sakit setelah operasi

Melansir dari laman Kementerian Kesehatan, metode persalinan ERACS juga terbukti efektif dalam meminimalisasi rasa sakit pasca operasi. Faktor-faktor yang memengaruhi berkurangnya rasa sakit ini disebabkan oleh konsumsi obat dan anestesi, yakni:

  • Pemberian obat anti-inflamasi non-steroid dan obat pereda nyeri non-opioid yang terjadwal, baik yang diminum maupun dari cairan infus.
  • Pemberian obat nyeri long-acting dosis kecil pada tulang belakang saat operasi dilakukan.
  • Penyuntikan anestesi dengan jarum spinal ukuran kecil saat operasi persalinan.

Penggunaan obat-obat di atas akan menurunkan pemberian obat opioid pasca operasi sebesar 30 – 50 persen. Sehingga, rasa sakit akan mudah mereda dan risiko kelelahan, mual, dan sembelit setelah persalinan juga ikut berkurang.

3. Luka bekas operasi

Proses pembedahan pada persalinan ERACS dilakukan dengan pisau bedah yang lebih kecil dan sangat tajam. Alhasil sayatan pertama yang dilakukan akan langsung mencapai pada selaput otot atau fascia. Maka dari itu, kerusakan jaringan pada kulit akan berkurang, sehingga luka sayatan bekas operasi ERACS bisa sembuh lebih cepat. Kulit Bunda pun dapat segera melakukan regenerasi lapisannya dengan baik.

4. Masa pemulihan

Hal lain yang membedakan metode ERACS dengan caesar biasa adalah masa pemulihannya yang lebih cepat. Hal ini karena:

  • pemberian cairan infus yang lebih cepat selesai.
  • pelepasan kateter urine lebih awal.
  • konsumsi makan dan minum lebih cepat.

Oleh karenanya, bumil yang memilih metode ini akan dapat beraktivitas lebih cepat dan mampu mengasuh Si Kecil lebih intens.

Prosedur operasi caesar dengan metode ERACS

Prosedur pelaksanaan operasi caesar dengan metode ERACS terbagi menjadi beberapa tahapan atau fase. Tahapan ini dilakukan untuk memaksimalkan keberhasilan persalinan dan juga mempercepat pemulihan pasien yang melahirkan. Berikut adalah tiga fase prosedur operasi caesar ERACS menurut EMC Health Care:

1. Praoperasi

Di fase ini, Bunda akan diminta untuk berpuasa dua jam sebelum operasi persalinan dilakukan. Meskipun begitu, di enam jam sebelumnya, ibu hamil masih boleh untuk mengonsumsi makanan ringan dan minuman. Ini diperlukan untuk menunjang energi Bunda selama proses menjalani operasi persalinan.

Selanjutnya, prosedur ini dilanjuti dengan evaluasi terhadap kondisi bumil, sehingga pemilihan anestesi dapat dioptimalkan. Kondisi kadar hemoglobin juga diperhatikan untuk mencapai keberhasilan operasi nantinya, sehingga pemulihan pun cepat dilakukan.

2. Intraoperasi

Secara umum, prosedur operasi persalinan dengan metode ERACS memakan waktu sekitar 60 sampai 90 menit. Durasi ini lebih terbatas dan cepat jika dibandingkan dengan operasi caesar biasa, sebab ini berhubungan dengan dosis anestesi yang lebih kecil.

Penggunaan obat bius yang dikurangi berguna untuk metabolisme yang lebih cepat memulih. Dengan begitu, kondisi tubuh dan kesehatan Bunda akan segera pulih pasca melahirkan. 

Selama operasi persalinan caesar dengan metode ERACS, ada beberapa teknik yang membedakannya dengan caesar biasa, yakni:

  • Penggunaan jarum yang lebih kecil untuk mengurangi efek trauma bumil pada tusukan anestesi.
  • Sayatan yang dibuat dalam operasi ini dilakukan langsung menuju selaput otot, sehingga kulit akan lebih cepat memperbaiki lapisannya.
  • Teknik tummy tuck juga dilakukan untuk menghasilkan bekas jahitan luka operasi yang samar dan terlihat lebih baik. Ini juga mengurangi tampilan kulit yang bergelambir di perut Bunda.

3. Pasca operasi

Fase pasca operasi adalah masa vital bagi Bunda yang melahirkan dengan metode ERACS. Di fase ini, para dokter dan perawat akan memberikan penanganan berupa asupan obat-obatan. Obat tersebut bertujuan mengurangi rasa mual muntah dan juga nyeri untuk mengoptimalkan proses persalinan ERACS.

Selain itu, Bunda juga akan diminta untuk bisa duduk dalam dua jam pasca operasi dan berjalan dalam waktu enam jam usai persalinan. Dengan begitu, pergerakan dan kinerja organ juga akan terpengaruh dari mobilisasi yang pasien lakukan tersebut.

Pasca melahirkan dengan metode ERACS, dokter juga akan menganjurkan pasien untuk mengonsumsi permen karet. Ini bertujuan untuk meningkatkan gerakan peristaltik sehingga memudahkan proses BAB.

Ilustrasi Ibu Melahirkan/ Foto: iStockphoto/Getty Images/geargodz

Kelebihan dan kekurangan metode ERACS

Apabila nantinya Bunda tertarik untuk melakukan proses persalinan dengan metode ini, ketahuilah beberapa hal terkait kelebihan dan kekurangan dari operasi caesar ERACS berikut ini:

Kelebihan operasi ERACS

Dengan menggunakan metode operasi ERACS. rasa sakit pasca operasi caesar akan terasa lebih berkurang sehingga Bunda bisa segera kembali ke rumah dan fokus untuk merawat Si Kecil. Oleh sebab itu, Bunda bisa menjalani kegiatan sehari-hari secara normal tanpa menderita sakitnya efek dari pasca operasi caesar.

Tak hanya itu, metode ERACS juga membantu wanita yang selesai operasi caesar untuk tidak perlu berpuasa berlama-lama. Bunda dapat mengonsumsi makanan ringan hingga enam jam sebelum operasi dan mengonsumsi air dua jam sebelum diberikannya suntikan anestesi.

Selanjutnya, Bunda juga tak perlu cemas akan kondisi kekebalan tubuh bayi yang dilahirkan. Walaupun kekebalan bayi lebih lemah apabila dibandingkan dengan persalinan normal, operasi ERACS masih sangat aman untuk dilakukan.

Metode persalinan ERACS pada operasi caesar juga memungkinkan pemberian ASI lebih awal. Oleh karena itu, pemberian ASI eksklusif ini akan membantu dalam peningkatan sistem imun bayi.

Kekurangan operasi ERACS

Dengan banyaknya kelebihan jika dibandingkan dengan operasi caesar biasa, metode persalinan ERACS ini tentunya memerlukan biaya yang relatif besar. Satu kekurangan dari operasi ini adalah Bunda perlu menyiapkan dana lebih banyak.

Hal ini dikarenakan proses operasi ERACS membutuhkan peralatan yang lebih mahal. Ini juga yang menyebabkan Bunda dapat mempersingkat masa inap pasca melahirkan dengan metode persalinan tersebut.

Selain itu, ERACS juga memiliki kekurangan sebab efek samping yang diakibatkannya. Bunda akan merasakan gatal berlebihan setelah proses melahirkan. Namun, hal ini hanya terjadi apabila ibu hamil memiliki alergi terhadap obat-obat yang dikonsumsi sebelumnya.

Syarat biaya melahirkan caesar ERACS yang ditanggung BPJS

Di Indonesia, layanan persalinan caesar dengan ERACS sudah banyak tersedia di beberapa rumah sakit. Sayangnya, biaya metode persalinan ini membutuhkan dana yang relatif mahal.

Meskipun begitu, Bunda tak perlu khawatir sebab biaya melahirkan dengan metode ERACS ternyata bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan, lho.

Untuk mendapatkan proses persalinan ERACS dapat ditanggung BPJS, Bunda perlu memenuhi beberapa syarat. Syarat pertama yang perlu dilakukan adalah mendapatkan surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Dalam surat tersebut, harus tertulis sebuah keterangan yang memberitahu bahwa Bunda memiliki indikasi persalinan yang memerlukan operasi caesar di rumah sakit.

Indikasi-indikasi yang disebutkan ini biasanya meliputi reaksi berlebihan pada obat bius atau kondisi yang membuat bumil tak bisa berlama-lama di rumah sakit. Selanjutnya, tenaga medis FKTP akan memilihkan rumah sakit mana yang akan dituju untuk melakukan operasi persalinan.

Di waktu lalu, HaiBunda menghubungi call center BPJS Kesehatan di 165, untuk mendapatkan penjelasan lengkap mengenai metode ERACS ini. Dari jawaban yang dikirimkan, BPJS Kesehatan bisa menanggung biaya operasi caesar dengan metode ERACS dengan syarat. Syarat tersebut adalah apabila di kehamilan bumil terdapat indikasi medis dan surat rujukan dari dokter.

Jika dari dokter tidak merekomendasikan sebab tidak adanya indikasi medis, maka proses persalinan dengan ERACS tidak dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Bun. Maka dari itu, surat rujukan adalah syarat terpenting dari ditanggungnya biaya ERACS oleh BPJS Kesehatan.

Nah, setelah surat rujukan diterima, Bunda dapat langsung menuju ke rumah sakit yang ditentukan di dalamnya. Sesampainya di IGD rumah sakit terkait, berikan surat pada petugas di sana. Selanjutnya, Bunda hanya tinggal mengikuti segala prosedur yang sudah disiapkan oleh rumah sakit yang dituju.

Lebih jelasnya, berikut adalah beberapa dokumen yang perlu disiapkan dan dibawa ke FKTP dan rumah sakit sebelum melakukan persalinan dengan metode ERACS:

  • Kartu BPJS Kesehatan yang menerangkan keaktifan anggota dan keterangan rutin membayar iuran
  • Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Kartu Keluarga (KK)
  • Surat rujukan dari FKTP, seperti klinik dokter atau puskesmas
  • Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)

Hal yang perlu diperhatikan pasca persalinan ERACS

Sebagaimana operasi caesar pada umumnya, bayi yang lahir melalui persalinan ini akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah atau lemah daripada bayi dengan lahir normal. Hal ini karena bayi yang lebih dengan persalinan normal, terpapar dengan berbagai bakteri selama ia melewati jalur persalinan.

Meskipun begitu, Bunda tak perlu cemas akan kondisi imun Si Kecil. Sebab, metode ERACS akan membantu dan memberikan keamanan pada bayi yang lahir dengan persalinan caesar.

Metode persalinan ERACS akan memungkinkan pemberian ASI eksklusif lebih awal pada bayi. ASI ini akan membantu bayi memiliki sistem imun yang lebih kuat.

Lantaran ASI mengandung berbagai asupan nutrisi serta antibodi yang memiliki manfaat besar untuk sistem kekebalan tubuh bayi. Tak hanya itu, melansir dari Nutricia Australia, ASI juga mengandung sinbiotik yang bagus dalam menyeimbangkan bakteri baik dalam pencernaan.

Bunda, itulah informasi tentang persalinan caesar dengan metode ERACS. Operasi persalinan jenis ini dipercaya sangat bagus untuk kecepatan pemulihan ibu hamil pasca operasi. Semoga artikel ini dapat membantu Bunda dalam menentukan proses persalinan nanti, ya.

Pilihan Redaksi
  • Pengalaman Patricia Devina Melahirkan dengan Metode ERACS, Lebih Segar dan Minim Nyeri
  • 3 RSIA di Jakarta Tawarkan Paket Lengkap Persalinan, dari Senam Hamil hingga Perawatan Postnatal
  • Hamil di Usia 43 Th, Inong Ayu Istri Abimana Aryasatya Akui Sulit Lepaskan Kebiasaan Ini

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow