Mengenal Houthi di Yaman, Resmi Jadi Target Serangan AS-Inggris

AS dan Inggris resmi menyerang Houthi di Yaman. Serangan ini diluncurkan imbas perang Israel-Hamas di Gaza.

Mengenal Houthi di Yaman, Resmi Jadi Target Serangan AS-Inggris

KOMPAS.com - Amerika Serikat dan Inggris resmi meluncurkan serangan dari udara dan laut melawan kelompok militer Houthi di Yaman, Jumat (12/1/2024).

Serangan itu dilakukan setelah Houthi menyerang kapal-kapal komersial yang melalui Laut Merah untuk menuju Israel menggunakan pesawat tak berawak dan rudal.

Kelompok Houthi menyebut serangan terhadap rute pelayaran di Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan Hamas yang tengah berperang dengan Israel.

Serangan itu dikonfirmasi Presiden AS Joe Biden setelah Houthi Yaman meluncurkan serangan terbesar yang mereka lakukan dengan belasan drone dan rudal, pada Selasa (9/1/2024).

“Serangan yang ditargetkan ini pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” kata Biden, diberitakan Reuters (12/1/2024).

Serangan yang dilakukan AS kepada Houthi menjadi serangan pertama yang terjadi di wilayah Yaman sejak 2016.

Lalu, siapa itu Houthi di Yaman dan apa perannya dalam perang antara Hamas dan Israel?

Baca juga: Mengenal Siapa Itu Hamas dan Alasannya Menyerang Israel...

Mengenal kelompok militer Houthi

Houthi adalah kelompok militer yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman. Negara yang berada di Timur Tengah itu berbatasan dengan Laut Merah.

Dikutip dari The Guardian (12/1/2024), nama Houthi berasal dari nama sosok pendiri kelompok tersebut, Hussein Badreddin al-Houthi. Saat ini, kelompok tersebut dipimpin Abdul-Malik al-Houthi.

Houthi berdiri sejak 1999 untuk menentang pengaruh Arab Saudi di Yaman. Kelompok ini bergerak dengan ideologi melawan Israel dan AS. Houthi juga dianggap menjadi bagian dari perlawanan bersama Iran, Hamas di Gaza, dan Hizbullah di Lebanon.

Dilansir dari AP News (12/1/2024), Houthi melakukan pemberontakan kepada pemerintah Yaman pada 2014, sehingga memicu perang saudara.

Pemberontakan dilakukan karena kelompok itu memprotes tindakan korupsi dan kekejaman presiden Ali Abdullah Saleh yang sudah lama berkuasa di Yaman dan sekutu Arab Saudi.

Arab Saudi berusaha membantu Yaman dengan mengintervensi pada 2015. Namun, perang terus berlanjut dan diperkirakan menewaskan 377.000 orang hingga akhir 2021.

Arab Saudi dan Houthi akhirnya melakukan perundingan, pertukaran tahanan, dan gencatan senjata sebagai upaya damai. Namun, ikhtiar perdamaian tersebut hingga kini belum membuahkan hasil.

Kelompok yang diperkirakan memiliki 20.000 pejuang itu sekarang menguasai sebagian besar wilayah barat negaranya termasuk Laut Merah dan ibukota Sana'a.

Kelompok Houthi sendiri didukung oleh Iran yang bermusuhan sejak lama dengan Arab Saudi.

Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas

Penyebab serangan Houthi di Laut Merah

Kelompok Houthi secara acak kerap menyerang kapal-kapal di wilayah Laut Merah yang berlayar menuju Israel. Namun, intensitas serangan meningkat usai konflik Hamas-Israel memanas, pada 7 Oktober 2023.

"(Houthi) siap mengerahkan ratusan ribu orang untuk bergabung dengan rakyat Palestina dan menghadapi musuh," kata pemimpin kelompok tersebut, Abdul Malik Al-Houthi waktu itu.

Juru bicara Houthi, Yahya Sarea mengatakan, kelompoknya menyerang kapal-kapal di sana untuk memprotes pembunuhan, penghancuran, dan pengepungan di Gaza serta menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina.

Diberitakan New York Times (11/1/2024), Houthi melancarkan 27 serangan dengan drone dan rudal ke kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden yang diklaim menuju atau meninggalkan pelabuhan Israel, sejak November 2023.

Serangan ini dilaporkan mengganggu pengiriman dan meningkatkan harga barang sehari-hari. Serangan Houthi juga memengaruhi kapal yang terhubung dengan lebih dari 40 negara,

Laut Merah memang termasuk jalur pelayaran terpadat di dunia. Jalur ini menghubungkan Eropa dengan Asia dan Afrika Timur.

Meski begitu, beredar juga kabar yang menyebut hanya sedikit kapal sasaran Houthi yang memiliki hubungan langsung ataupun hubungan jelas dengan Israel. 

Untuk melawan serangan tersebut, AS dan Inggris terus mengerahkan patroli kapal perang buat mencegah rudal dan drone Houthi di Yaman mencapai sasarannya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow