Kremlin Ancam NATO Jika Kirim Pasukan ke Ukraina: Rusia Siap Perang

Kremlin mengatakan perang NATO dan Rusia tak terbendung jika negara-negara Eropa mengirimkan pasukan ke Ukraina.

Kremlin Ancam NATO Jika Kirim Pasukan ke Ukraina: Rusia Siap Perang

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia memperingatkan konflik antara negaranya dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tak akan bisa dihindari jika negara-negara Eropa mengirimkan pasukan untuk ikut berperang di Ukraina.

Komentar tersebut datang setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengundang negara-negara Eropa ke pertemuan mendadak di Istana Élysée pada Senin, 26 Februari 2024 untuk membahas cara meningkatkan pasokan amunisi ke Ukraina.

Macron berkata belum ada konsensus di antara mereka untuk mengirim pasukan ke Ukraina, namun mengindikasikan bahwa hal tersebut bukan tidak mungkin. “Tidak ada yang boleh dikesampingkan. Kami akan melakukan segala yang kami harus lakukan agar Rusia tidak menang,” katanya.

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, sebelum menghadiri pertemuan tersebut, telah terlebih dahulu mengatakan beberapa anggota NATO dan Uni Eropa sedang mempertimbangkan pengiriman tentara ke Ukraina secara bilateral.

Ketika ditanya wartawan tentang ucapan Macron, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, “Pembahasan kemungkinan pengiriman kontingen tertentu ke Ukraina dari negara-negara NATO merupakan elemen baru yang sangat penting.”

“Dalam hal ini, kita perlu bicara bukan tentang kemungkinannya, tapi tentang keniscayaan (konflik langsung),” ujarnya pada Selasa, 27 Februari 2024.

Peskov menambahkan bahwa negara-negara Barat harus bertanya kepada diri mereka sendiri apakah skenario seperti itu merupakan kepentingan negara dan rakyat mereka.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah memperingatkan bahaya konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia, di tengah perang Ukraina yang memicu krisis terburuk dalam hubungan Rusia dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memperingatkan bahwa konflik antara Rusia dan NATO dapat memicu Perang Dunia Ketiga. AS dan Rusia, dua kekuatan besar di balik NATO, memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia.

Setelah peringatan dari Kremlin, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari yang sama menyangkal bahwa negara-negara Eropa dan anggota aliansi NATO akan mengirim pasukan darat ke Ukraina.

“Sekali lagi, dalam perdebatan yang sangat baik, dibahas bahwa apa yang disepakati sejak awal di antara kita dan satu sama lain juga berlaku untuk masa depan, yaitu tidak akan ada pasukan darat, tidak ada tentara di tanah Ukraina yang dikirim ke sana oleh negara-negara Eropa atau NATO,” kata Scholz.

REUTERS

Pilihan editor: Sejumlah Pernyataan Keras Menlu Retno Marsudi Soal Aksi Militer Israel Di Gaza

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow