Kisah Jevon, Lulus Dapat IPK 4,0 dari ITB dan Pernah Lolos IISMA

Hieronimus Jevon Valerian berhasil lulus dari ITB dengan IPK 4,0 atau sempurna. Ia pun pernah lolos program IISMA ke Inggris.

Kisah Jevon, Lulus Dapat IPK 4,0 dari ITB dan Pernah Lolos IISMA

KOMPAS.com – Hieronimus Jevon Valerian menjadi sorotan setelah namanya dipanggil sebagai wisudawan S1 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi saat Wisuda Kedua Tahun Akademik 2023/2024 di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Wisudawan dengan IPK tertinggi yang akrab disapa Jevon itu merupakan mahasiswa program studi Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yang berhasil lulus dengan IPK 4,0 atau sempurna.

Di balik prestasi gemilangnya, orangtua menjadi motivasi terbesar yang selalu menguatkan dirinya dalam proses perkuliahannya.

“Kalau udah lagi kondisi capek atau stress banget, sumber motivasi terbesar supaya bisa terus maju karena gak pengen ngecewain orangtua, malah pengen mereka bangga,” ucap Jevon dilansir dari laman ITB.

Baca juga: Cerita Devy, Lulus S2 Kedokteran Unair yang Gapai IPK 4,00

Selama menjadi mahasiswa, Jevon selalu mengeksplor hal-hal baru yang membuat dirinya berkembang. Seperti organisasi, pertukaran pelajar, hingga magang juga menjadi faktor-faktor penyemangat yang membuatnya tetap bertahan dan berjuang.

Jevon bercerita, ketika menjalani Tahap Persiapan Bersama (TPB), dirinya banyak belajar dengan memanfaatkan buku latihan yang diterbitkan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan, seperti buku MATHCO, Chempro, dan Phiwiki.

“Ketika mayoritas orang mungkin menyelesaikan soal-soal ini di perpustakaan/kos/cafe, aku malah lebih nyaman mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal itu di sekretariat Ubala (Unit Budaya Lampung) demi menghindari keramaian,” ungkapnya.

Pernah lolos IISMA

Selama masa perkuliahan, ia juga mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di University of York, Inggris.

“Itu salah satu kenangan kuliah yang gak akan terlupakan, seru banget, dan memperluas pandangan tentang dunia luar juga baik dari segi pendidikan, culture, dan orang-orangnya,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan strategi belajar yang diterapkannya selama masa perkuliahan yaitu dengan membuat set target mingguan bukan bulanan.

“Set target mingguan aja sih, kalau target bulanan terlalu jauh dan rentan berubah,” ucapnya. Misalnya, dalam satu minggu membuat target harus menyelesaikan 1 hingga 2 BAB beserta semua latihan soal yang terkait di masing-masing mata kuliah," tuturnya.

Baca juga: Kisah Afifatur, Raih LPDP dan Lulus S3 Unair dengan IPK 4,0

Selain itu, target yang sudah diatur menurutnya harus dibarengi dengan sikap mau berkorban.

Seringkali, waktu akhir pekan ia gunakan untuk menyelesaikan target yang belum selesai atau juga untuk mengikuti aktivitas dan kegiatan baik dalam maupun luar kampus yang bermanfaat buat pengembangan dirinya.

Momen membanggakan ketika terpilih sebagai mahasiswa dengan IPK tertinggi pada Wisuda April ITB 2024 menjadi bukti dedikasi dan kerja kerasnya selama berkuliah.

“Kesannya senang dan bangga juga, Wisuda April ITB 2024 ini jadi kenangan berharga tersendiri buat aku karena bisa menutup perjalanan S1 di ITB dengan hasil yang baik,” paparnya.

Prinsip yang selalu ia pegang yaitu selalu melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang ia miliki.

“Satu hal yang selalu aku lakukan cuman memberikan yang terbaik di setiap kesempatan yang ada selama proses perkuliahan,” ucapnya. 

Baca juga: Beasiswa Indonesia Maju D4-S1 Dibuka, Tanpa Batas Usia dan IPK

Tak jarang dia pun mengorbankan banyak hal seperti waktu bermain saat weekend demi menyelesaikan target mingguannya untuk mendapatkan hasil maksimal saat ujian.

Prestasi Jevon tidak hanya tentang angka dan penghargaan, tetapi juga tentang perjalanan penuh perjuangan, semangat, dan pengorbanan.

Melalui kisahnya, menjadi pengingat bagi mahasiswa lain akan pentingnya dukungan, kerja keras, dan tekad yang tak kenal lelah dalam mengejar impian.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow