Kisah Buraq Kendaraan Nabi Muhammad Ketika Isra Miraj Menuju Sidratul Muntaha yang Memiliki Kecepatan Kilat

Dalam perjalanan ke Sidratul Muntaha pada saat Isra Miraj Nabi Muhammad mengendarai Buraq yang digambarkan memiliki kecepatan kilat.

Kisah Buraq Kendaraan Nabi Muhammad Ketika Isra Miraj Menuju Sidratul Muntaha yang Memiliki Kecepatan Kilat

Intisari-online.com - Isra Miraj adalah peristiwa yang sangat agung dan ajaib dalam sejarah Islam.

Pada malam itu, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, lalu naik ke langit hingga mencapai Sidratul Muntaha, tempat yang paling dekat dengan Allah SWT.

Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan, dan karunia, termasuk perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu.

Salah satu hal yang menarik dari peristiwa Isra Miraj adalah kendaraan yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu Buraq.

Buraq adalah makhluk hidup yang berbentuk seperti kuda, tetapi lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bighal (persilangan kuda dan keledai).

Buraq memiliki warna putih mengkilat, dan dapat berlari secepat kilat.

Juga memiliki kemampuan untuk menyesuaikan kakinya dengan medan yang ditempuh, sehingga dapat melewati gunung, lembah, laut, dan langit dengan mudah.

Buraq bukanlah makhluk biasa, melainkan makhluk yang diciptakan Allah SWT khusus untuk mengantarkan para nabi dan rasul dalam perjalanan penting.

Pertama kali digunakan oleh Nabi Ibrahim AS ketika ia mengunjungi istrinya, Hajar, dan putranya, Nabi Ismail AS, di Makkah setiap bulan.

Buraq juga digunakan oleh Nabi Sulaiman AS dalam beberapa kesempatan, termasuk ketika ia membawa Ratu Balqis dari Yaman ke Palestina.

Buraq yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj dibawa oleh Malaikat Jibril AS, yang menjemput beliau di Hijr Ismail, tempat yang berdekatan dengan Ka'bah.

Baca Juga: 25 Ucapan Isra Miraj 2024 Cocok Untuk Kepsen Media Sosial Kamu

Ketika Nabi Muhammad SAW hendak menaiki Buraq, makhluk itu sempat enggan dan meronta-ronta, karena merasa tidak pantas untuk mengangkut orang yang paling mulia di muka bumi.

Namun, Malaikat Jibril AS menenangkan Buraq dan memberitahu bahwa yang akan menungganginya adalah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan kekasih Allah SWT dan pemimpin para nabi dan rasul.

Mendengar hal itu, Buraq merasa terhormat dan bersedia untuk mengantarkan Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril AS kemudian menaiki Buraq dan memulai perjalanan Isra Miraj.

Buraq berlari dengan sangat cepat, sekali melangkah sejauh mata memandang.

Dalam waktu singkat, mereka tiba di Masjidil Aqsa, tempat yang menjadi tujuan pertama perjalanan Isra.

Di sana, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi dan rasul yang telah wafat, dan memimpin mereka dalam shalat berjamaah.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril AS melanjutkan perjalanan ke langit, dengan tetap menaiki Buraq.

Buraq mampu menembus lapisan-lapisan langit dengan kecepatan kilat, dan membawa Nabi Muhammad SAW ke tujuh langit yang berbeda-beda.

Di setiap langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi dan rasul yang berbeda, dan mendapatkan salam dan doa dari mereka.

Nabi Muhammad SAW juga melihat berbagai pemandangan yang luar biasa, seperti malaikat-malaikat yang beribadah, bintang-bintang yang bercahaya, dan surga dan neraka yang berbeda-beda tingkatannya.

Baca Juga: Kumpulan 20 Ucapan Selamat Isra Miraj yang Cocok Diberikan Kepada Keluarga

Perjalanan Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril AS berakhir di Sidratul Muntaha, pohon yang sangat besar dan indah, yang menjadi batas antara alam ciptaan dan alam pencipta.

Di sana, Buraq berhenti dan tidak dapat melanjutkan perjalanan, karena hanya Nabi Muhammad SAW yang dapat mendekat ke hadirat Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW pun turun dari Buraq, dan disambut oleh Malaikat Israfil AS, yang membawanya ke tempat yang paling dekat dengan Allah SWT.

Di sana, Nabi Muhammad SAW berdialog langsung dengan Allah SWT, dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu, serta berbagai karunia dan rahasia lainnya.

Setelah selesai berdialog dengan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW kembali menaiki Buraq, dan bersama Malaikat Jibril AS kembali ke Masjidil Aqsa, lalu ke Masjidil Haram.

Perjalanan yang sangat panjang dan ajaib ini hanya berlangsung dalam satu malam, bahkan tidak sampai satu jam. Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Makkah, ia masih mendapati tempat tidurnya hangat, dan air wudhunya masih basah.

Demikianlah kisah Buraq, kendaraan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj.

Buraq adalah makhluk yang sangat istimewa, yang diciptakan Allah SWT untuk mengantarkan para nabi dan rasul dalam perjalanan penting.

Buraq memiliki kecepatan kilat, dan dapat menyesuaikan kakinya dengan medan yang ditempuh.

Buraq juga memiliki rasa hormat dan cinta yang tinggi kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan kekasih Allah SWT dan pemimpin para nabi dan rasul.

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah Buraq ini, dan semakin mencintai dan mengikuti Nabi Muhammad SAW. Aamiin.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow