Kerusakan Ini Sering Terjadi Pada Power Steering Elektrik dan Hidraulis

Saat akan membeli mobil bekas, pastikan mengecek power steering. Ini kerusakan yang sering terjadi di power steering hidraulis dan elektrik.

Kerusakan Ini Sering Terjadi Pada Power Steering Elektrik dan Hidraulis

Otoseken.id - Power steering merupakan sebuah sistem yang dapat membantu pengemudi dalam mengoperasikan setir ke kanan atau ke kiri.

Jika tidak ada power steering, setir terasa lebih berat diputar dan akan menyulitkan ketika sedang parkir atau putar balik.

Umumnya power steering ada dua jenis, yakni power steering elektrik (EPS) dan power steering hidraulis yang masih mengandalkan tekanan minyak dan pompa.

Jika power steering rusak atau ada malfungsi, tentu saja fungsi sebagai power steering enggak akan optimal, bahkan kemudi bisa sangat berat.

Nah bengkel spesialis Hyundai dan KIA Berkah Jaya Abadi di Ciputat, Tangerang Selatan menjelaskan apa saja masalah yang sering dialami di power steering baik jenis elektrik maupun hidraulis.

Power Steering Elektrik

Baca Juga: Cara Mengecek Kondisi Power Steering Hidraulis, Pakai 6 Langkah Ini 

Untuk power steering jenis hidraulis (EPS) yang paling sering kena masalah ialah pada bagian rack steer, sebab rack steer di EPS hanya mengandalkan grease (gemuk) saja, berbeda dengan power steering hidraulis yang terendam oleh minyak power steering.

"Masalah yang paling sering untuk yang EPS (electric Power Steering) itu di rack steer, dan bushing, kanan dan kiri, kenapa dia sering rusak karena dia hanya mengandalkan grease (gemuk), kalau grease kering akan ada gesekean yang berlebihan," Eka Irawan, teknisi bengkel spesialis Berkah Jaya Abadi saat ditemui.

Seiring usia, gemuk bisa mengeras, terlebih jika boot yang sobek, kotoran dan air yang masuk akan lebih cepat memperpendek usia.

Selanjutnya pada bagian telfon shaft pinion power steering yang sudah mulai aus karena gesekan antara penghubung pinion dengan rack steer.

"Teflon yang sudah rusak kalau kita putar setir kiri dan kanan dalam posisi diam, kalau ada bunyi suara ctek-ctek, berarti teflonnya sudah aus," jelas Eka.

Untungnya solusi hematnya di bengkel spesialis bisa mengganti teflonnya saja tanpa harus mengganti segelondongan (assy).

Terakhir motor power steering, walaupun usia motor power steering tergolong awet, namun kalau dalam waktu yang sangat lama motor power steering juga bisa mengalami keausan.

Selain faktor umut, motor power steering EPS yang sudah rusak biasanya karena mobil pernah terendam banjir.

Power Steering Hidraulis

Beralih ke power steering jenis hidraulis, untuk power steering hidraulis penyakit yang paling sering ia temui hanyalah kebocoran pada minyak power steering.

Kebocoran disebabkan dari sil-sil karet sambungan jalur selang pompa hidraulis yang sudah mulai getas dan mengeras akibat faktor usia.

Selain itu, minyak power steering yang tidak pernah diganti, akan menurunkan porforma power steering hidraulis.

"Bisa juga diakibatkan dari minyak power steering yang jarang ganti, kualitasnya menurun dan menyimpan banyak air, air kena karet, ada panas juga, jadi cepat getas dan bocor rembes dari sil," katanya.

Masih kata Eka, kebocoran juga paling sering di area selang  high pressure dan low pressure.

Baca Juga: Inilah Tanda dan Ciri-ciri Power Steering Elektrik Harus Diservis

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow