Keajaiban Penumpang Lolos dari Bola Api Japan Airlines di Tokyo

Tokyo: Penerbangan antara kota utara Sapporo dan bandara Haneda di Tokyo adalah rute udara tersibuk di Jepang dan salah satu layanan yang paling sering dilakukan di mana pun di dunia. Japan Airlines (JAL) mengoperasikan 16 penerbangan pulang pergi sehari. Namun pesawat dengan nomor penerbangan JAL516 mengikuti rute tersebut menuju Haneda pada Selasa 2 Januari 2024, yang terjadi adalah tabrakan di landasan pacu yang membingungkan para ahli...

Keajaiban Penumpang Lolos dari Bola Api Japan Airlines di Tokyo

Tokyo: Penerbangan antara kota utara Sapporo dan bandara Haneda di Tokyo adalah rute udara tersibuk di Jepang dan salah satu layanan yang paling sering dilakukan di mana pun di dunia. Japan Airlines (JAL) mengoperasikan 16 penerbangan pulang pergi sehari.

Namun pesawat dengan nomor penerbangan JAL516 mengikuti rute tersebut menuju Haneda pada Selasa 2 Januari 2024, yang terjadi adalah tabrakan di landasan pacu yang membingungkan para ahli penerbangan serta kelancaran evakuasi dan penyelamatan yang oleh sebagian orang digambarkan sebagai keajaiban.

Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 379 orang menyelamatkan diri dari pesawat Airbus A350 yang meledak menjadi bola api setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai yang lebih kecil tak lama setelah mendarat. Lima dari enam awak pesawat Penjaga Pantai tewas.

 

Baca: JAL Terbakar Usai Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai Jepang

Satoshi Yamake, 59, kembali ke ibu kota tempat dia bekerja di sektor telekomunikasi setelah mengunjungi kerabatnya di kota kelahirannya.

Pikirannya melayang ke reuni dengan istrinya Mika ketika roda tergelincir di aspal sebelum dia terguncang oleh suara gemeretak dan dentuman, lalu berbalik untuk melihat mesin terbakar di luar jendelanya.

“Tabrakan itu terjadi seketika setelah mendarat pada pukul 17.46 waktu setempat. Kapten telah diberi izin untuk mendarat tetapi kemungkinan besar tidak dapat melihat pesawat patroli maritim Dash-8 buatan Bombardier yang lebih kecil milik Penjaga Pantai di bawah,” kata eksekutif maskapai penerbangan pada konferensi pers larut malam, seperti dikutip AFP.

Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu, yang menurut para ahli penerbangan sangat tidak biasa.

Dulunya merupakan masalah keselamatan yang berulang, industri penerbangan telah berhasil mengurangi secara drastis jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh tabrakan atau tabrakan di landasan pacu sejak hadirnya prosedur dan pelacakan darat yang lebih baik.

Saat jet penumpang tergelincir dan berhenti, kapten pesawat Penjaga Pantai, Genki Miyamoto, 39 tahun, keluar dari reruntuhan dan menghubungi pangkalannya melalui radio.

"Pesawat meledak di landasan. Saya melarikan diri. (Kondisi) awak lainnya tidak diketahui," katanya, menurut Penjaga Pantai. Lima awak lainnya, berusia antara 27 dan 56 tahun, tewas.

Keajaiban

Kabin jet penumpang dengan cepat mulai dipenuhi asap sementara beberapa penumpang yang cemas berlarian mondar-mandir di lorong dan yang lainnya berpegangan pada anak-anak yang menjerit-jerit.

“Tolong keluarkan saya dari sini,” teriak seorang wanita dalam video yang dibagikan kepada Reuters dari dalam pesawat. “Kenapa tidak dibuka saja (pintunya),” teriak seorang anak.

“Saya benar-benar berpikir saya akan mati,” kata Tsubasa Sawada, 28, warga Tokyo, yang baru saja kembali dari liburan di Sapporo bersama pacarnya.

“Setelah kecelakaan itu terjadi, awalnya saya sedikit tertawa ketika saya melihat percikan api keluar (dari mesin) tapi ketika api mulai menyala, saya menyadari itu lebih dari sekedar sesuatu,” ucap Sawada.

 

Baca: 5 Penjaga Pantai Jepang Tewas dalam Tabrakan Pesawat di Bandara Haneda.

Pramugari tampaknya mendesak masyarakat untuk tetap tenang, dengan mengatakan “tolong bekerja sama”, menurut video yang dibagikan.

Di luar, 115 unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengatasi kobaran api yang dimulai dari bagian belakang pesawat dan akhirnya melalap seluruh pesawat dalam bola api.

Yamake, yang duduk di dekat bagian depan, mengatakan meskipun beberapa penumpang merasa sangat cemas, para kru dengan cepat mengerahkan jalur evakuasi dan orang-orang mulai turun dengan tertib.

Maskapai tersebut mengatakan evakuasi dimulai segera setelah pesawat berhenti dan semua penumpang dibawa ke tempat aman dalam waktu kurang dari 20 menit.

Rekaman video menunjukkan penumpang dievakuasi dengan tenang, tampaknya tanpa membawa tas jinjing. Badan keselamatan penerbangan telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa berhenti sejenak untuk mengambil bagasi jinjing berisiko terhadap nyawa selama evakuasi.

"Awak kabin pasti melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Tampaknya tidak ada barang bawaan. Merupakan keajaiban bahwa semua penumpang bisa turun," kata Paul Hayes, Direktur Keselamatan Udara di konsultan penerbangan Ascend yang berbasis di Inggris.

Seorang pejabat kementerian transportasi Jepang mengatakan pada konferensi pers bahwa prosedur evakuasi maskapai tersebut “dilakukan dengan tepat”.

Sawada mengatakan sekitar 10 menit setelah mereka turun, terjadi ledakan di pesawat.

“Saya hanya bisa mengatakan itu adalah keajaiban, kami bisa mati jika terlambat,” ujar Sawada.

“Saya ingin tahu mengapa ini terjadi dan saya merasa tidak ingin naik pesawat lagi,” pungkas Sawada.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow